JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Komite Nasional Papua Barat (KNPB) tidak terlibat dalam kasus pembunuhan salah satu warga sipil di kawasan penambangan emas Korowai, kabupaten Yahukimo, Papua, beberapa waktu lalu.
Penegasan itu disampaikan Ones Suhuniap, juru bicara nasional KNPB Pusat, menanggapi viralnya sebuah video berdurasi 2 menit 50 detik yang berisi pernyataan keras dari TPNPB pimpinan Bocor Sobolim pada 19 Juli 2022.
Ones Suhuniap menegaskan, pihaknya sama sekali tidak tahu menahu dengan kejadian pembunuhan sadis yang menimpa salah seorang atu warga pendatang tersebut.
Menurut dia, terkait kejadian di Korowai, belum ada laporan resmi dari Kodap Yahukimo.
“Sampai sekarang KNPB belum tahu motif dan siapa pelakunya, apakah korban tersebut dibunuh oleh TPNPB atau pihak lain mengatasnamakan TPNPB wilayah Yahukimo. Kami belum mendapat pernyataan resmi dari Kodap Yahukimo terkait kasus pembunuhan yang diduga warga sipil itu,” kata Ones.
Dalam video pendek itu, organisasi KNPB ikut terseret karena terdapat sebuah kain berwarna merah yang menyerupai bendera KNPB.
Ones mengaku terkejut melihatnya. Sebab, selain tidak terlibat dalam kasus tersebut, kata dia, KNPB Wilayah Yahukimo juga tidak pernah bangun basis atau sektor KNPB di daerah Korowai.
Karena itu, KNPB mempertanyakan apa motif pelaku bersama kelompoknya pimpinan Bocor Sobolim tampilkan sehelai bendera berwarna merah yang menyerupai bendera organisasi KNPB.
“Semua orang lihat di video itu ada bendera Bintang Kejora dan satu bendera merah yang harus diklarifikasi. Kalau itu benar-benar bendera KNPB, kami pertanyakan apa motif mereka tampilkan dalam video? KNPB tidak terlibat dalam kasus pembunuhan itu. Kami dengan tegas minta pertanggungjawaban dari pihak pelaku dan segera klarifikasi terkait bendera merah itu,” ujarnya.
Lebih lanjut Ones pertanyakan apakah ini bagian dari skenario pihak tertentu dengan para pelaku untuk menjebak dan mengkriminalisasi KNPB sebagai organisasi kriminal sama seperti kasus di Kisor Maybrat tahun 2021 lalu
“Para pelaku harus segera sampaikan permohonan maaf sekaligus klarifikasi. Dari awal KNPB berjuang tidak dengan cara-cara kekerasan,” ujar Ones.
Dalam video itu Bocor Sobolim menyatakan siap bertanggungjawab terhadap pembunuhan salah seorang warga sipil di daerah Korowai pada hari Selasa (19/7/2022) malam. Dia bahkan perlihatkan kepala korban yang telah dipenggal oleh anggotanya.
Bocor Sobolim juga mengancam akan melanjutkan aksinya jika pemerintah tidak segera batalkan kebijakan pemekaran beberapa provinsi baru di Tanah Papua. Dia juga ancam sasarannya warga sipil migran. (*)
REDAKSI