SORONG, SUARAPAPUA.com — Mahasiswa asal kabupaten Teluk Bintuni di kota studi Sorong menilai Pemkab Teluk Bintuni mengabaikan mereka.
Rajab Revideso,wakil ketua Perhimpunan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Teluk Bintuni (PPPMTB) di Kota Sorong mengatakan, kondisi asrama mahasiswa yang berada di kelurahan Kladufu distrik Sorong Timur, Kota Sorong, sangat tidak layak.
“Disamping rawan banjir, lantai dasarnya sering keluar rembesan air dan lingkungannya kurang sehat karena ada di daerah rawa,” katanya saat ditemui suarapapua.com, Jumat (26/8/2022).
Selain kondisinya demikian, menurut Revideso, kapasitas asrama tersebut tidak mampu menampung seluruh mahasiswa asal Teluk Bintuni yang menempuh pendidikan di Sorong.
“Rumah di daerah rawan banjir ini pemerintah yang siapkan. Ada 30 orang yang tinggal di kontrakan ini. Jumlah seluruh mahasiswa yang terdata selama ini 200 orang. Adik-adik yang baru mendaftar kuliah, kita pengurus belum mendata jumlahnya,” jelas Rajab.
Berbagai upaya telah dilakukan pengurus gar Pemkab Teluk Bintuni memperhatikan mereka. Tetapi menurut dia, hingga kini belum direspons dengan baik.
“Kami demo, terus audensi dengan Pemkab Bintuni. Tetapi yang kami dapat hanya janji-janji saja. Pemerintah tidak perhatikan kami. Ini sama saja pemerintah bunuh SDM Teluk Bintuni. Kami ini aset, generasi masa depan, tetapi pemerintah masih abaikan kami,” ujarnya dengan kecewa.
Terkait pelanggaran hukum pada proyek pembangunan asrama mahasiswa Teluk Bintuni di Kilo Meter 7 Kota Sorong, pengurus PPPMTB menuntut aparat penegak hukum segera tangani hingga tuntas kasusnya.
“Kami minta segera usut tuntas secara transparan,” tegasnya.
Sementara, Ali, salah satu mahasiswa asal Teluk Bintuni, menyampaikan harapan agar pemerintah daerah tidak buta dengan kondisi tersebut.
Mahasiswa Teluk Bintuni di Sorong lanjut Ali, hanya meminta Pemkab Teluk Bintuni untuk membangunan asrama permanen agar nantinya bisa menampung seluruh mahasiswa dari distrik-distrik di Teluk Bintuni.
“Kami tidak minta lain, hanya satu tuntutan kami saat ini yaitu bangun asrama permanen,” ujar Ali.
Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Markus You