BeritaLegislator Papua Peduli Sepak Bola Ini Jempoli Persewar

Legislator Papua Peduli Sepak Bola Ini Jempoli Persewar

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Alfred Fredy Anouw, legislator Papua, yang selama beberapa tahun terakhir fokus dengan kegiatan pembinaan sepak bola Papua khususnya di wilayah Meepago, menyampaikan rasa hormatnya kepada manajemen Persewar Waropen.

Alfred Fredy Anouw, pendiri dan pemilik klub Dogiyai Star FC, akui manajemen Persewar cukup jeli melirik anak-anak muda Papua dari wilayah adat Meepago.

Tak tanggung-tanggung, lima pemain muda dari Meepago kini berbaju Persewar Waropen. Yakni, Fransiskus Lison Goo, Jhonny Yunus Tagi, Rafiko Nawipa, Jhon Rericnal Pigay, dan Hermando Walilo.

Mereka bersama pemain lain akan mengangkat panji Persewar di kompetisi Liga 2 Indonesia musim 2022/2023.

“Terima kasih kami sampaikan kepada bapak Yermias Bisay bersama jajaran manajemen Persewar Waropen, juga pelatih kepala Eduard Ivakdalam dan staf pelatih. Adik-adik saya dari Meepago sudah direkrut dan teken kontrak, siap bermain untuk tim Persewar. Ini satu kebanggaan tersendiri bagi kami,” kata Alfred kepada suarapapua.com, Minggu (28/8/2022).

Lison Goo direkomendasikan langsung oleh Yermias Bisay, bupati Waropen yang juga ketua umum Persewar saat menyaksikan langsung laga final turnamen Bupati Nabire Cup I di lapangan Kodim Nabire, 9 April 2022.

Lison Goo bermain dari Dogiyai Star FC.

Selain Lison Goo, saat bersamaan Persewar juga merekrut Rivaldo Wally yang membela Persikabo Kali Bobo di ajang tersebut.

Baca Juga:  Leg Kedua Sore Ini di Biak, Persiraja Siap Dipulangkan PSBS

Nama dua pemain muda ini diumumkan langsung ketua umum Persewar didampingi pengurus dan pelatih kepala Eduard Ivakdalam usai laga final Dogiyai Star FC versus Persikabo FC.

Berbeda dengan Persipura Jayapura yang mendapat sokongan dari PT Freeport Indonesia, perusahaan tambang emas raksasa di bumi Amungsa, wilayah adat Meepago. Tetapi tak ada pemain asal Meepago di Persipura.

Persewar Waropen baginya patut diapresiasi.

“Walaupun hasil sumber daya alam kami dibantu ke Persipura Jayapura, tetapi tidak ada satu pun pemain Meepago yang memperkuat tim Persipura. Kami menilai manajemen Persewar lebih bagus, dan harus didukung,” ujar Alfred.

Ketokohan Yermias Bisay, bupati Waropen yang juga ketua umum Persewar Waropen, patut diacungi jempol. Ini karena menurut Alfred Anouw, ia sangat peduli dengan sepak bola Papua.

Bukti kepedulian terlihat dari beberapa kali bawa timnya, Junior FC, terlibat dalam turnamen sepak bola di Nabire yang diikuti klub-klub dari wilayah Meepago. Dua pemain, Fransiskus Goo dan Rivaldo Wally, direkomendasikan langsung pada akhir turnamen Bupati Cup pertama di Nabire.

“Kami juga apresiasi sama beliau karena di tim Persewar saat ini terdapat pemain dari hampir seluruh Papua. Pemain asal pegunungan baik Lapago maupun Meepago ada, juga dari Saireri, Tabi, dan wilayah lain,” kata Anouw.

Baca Juga:  Jelang Idul Fitri, Pertamina Monitor Kesiapan Layanan Avtur di Terminal Sentani

Ini berbeda dengan Persipura, yang bahkan tahun ini tidak ada pemain muda dari Meepago.

“Perlu ketahui, Persipura mendapat dukungan finansial dari hasil kekayaan alam Meepago melalui PT Freeport yang tiap tahun sponsori Persipura. Tetapi kami kecewa sekali, tidak ada satu pemain pun yang direkrut Persipura. Padahal ada banyak anak muda potensial dari Meepago. Mekanisme perekrutannya saya tidak tahu, tetapi seharusnya dipanggil ikut seleksi atau TC untuk bisa magang. Ini sama sekali tidak ada. Sangat mengecewakan,” tuturnya.

Alfred bahkan tegaskan, jika hal ini berlanjut, dukungan dari PT Freeport ke Persipura dihentikan saja.

“Harus adil. Berikan juga dukungan yang sama kepada Persewar dan PSBS.”

Anouw menambahkan, “Seharusnya jangan hanya tahu ambil manfaat saja dari suntikan dana sponsorhip dari PT Freeport tanpa berdayakan pemiliknya, minimal ambil satu dua pemain muda asal Meepago. Manajemen tahu dirilah, PT Freeport beroperasi di wilayah adat mana?”

Anggota DPRP ini kemudian mengajak warga Meepago yang berdomisili di Jayapura dan sekitarnya datang memberikan dukungan kepada Elvis Harewan dan kolega berlaga di Stadion Mandala.

“Mari warga Dogiyai yang di Jayapura datang mendukung adik-adik Meepago akan membela Persewar Waropen,” imbuhnya mengajak.

Baca Juga:  ULMWP Kutuk Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

Mengarungi kompetisi Liga 2 musim ini, manajemen Persewar secara resmi mengontrak 32 pemain, juga tim pelatih. Penandatanganan kontrak dilakukan di Jayapura, Selasa (23/8/2022) lalu.

Berikut daftar skuat Persewar Waropen di kompetisi Liga 2 2022/2023:

Barep Wahyudi Arif Wibowo

Jhon Rericnal Pigai

Adzib Alhakim Arsyad

Lerry Monim

Ferdinand Ayomi

Inyoman Nikson Ansanai

Harry Obaja Wosiri

Ari Wakum

Yulyan Tjoe

Fiktor Pae

Fardiansyah

Imanuel Rumbiak

Makarius Suruan

Rian Flegon Ayomi

Firman Syahbas

Elvis Harewan

Anselmus Kaibu

Metusalem Karubaba

Ricardo Youwe

Tonny Rumatrai

Fransiskus Goo

Rivaldo Wally

Hermando Walilo

Prisca Womsiwor

Jhonny Yunus Tagi

Jefron Sitawa

Arody Uopdana

Samuel Gideon Balinsa

Salvador Ayomi

Rafiko Nawipa

Yudistira Mambrasar

Mamadou Hady Barry

Adapun tim pelatih Persewar pada musim ini:

Eduard Ivakdalam (pelatih kepala)

Gerald Pangkali (asisten pelatih)

Bahtiar Sitinjak (asisten pelatih)

A Agam Haris Pambudi (pelatih fisik)

Daniel Saroge (pelatih kiper)

Tim berjuluk Mutiara Bakau memilih Stadion Mandala Jayapura sebagai home-base musim ini.

Setelah laga pembuka menghadapi PS Deltras Sidoarjo di Gelora Delta Sidoarjo, Senin (29/8/2022), Persewar akan melanjutkan pertandingan kedua di Stadion Mandala menjamu Kalteng Putra FC, Minggu (4/9/2022) sore Pukul 17.15 WIT.

Pewarta: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

HRM Melaporkan Terjadi Pengungsian Internal di Paniai

0
Pengungsian internal baru-baru ini dilaporkan dari desa Komopai, Iyobada, Tegougi, Pasir Putih, Keneugi, dan Iteuwo. Para pengungsi mencari perlindungan di kota Madi dan Enarotali. Beberapa pengungsi dilaporkan pergi ke kabupaten tetangga yakni, Dogiyai, Deiyai, dan Nabire.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.