PartnersRakyat Kaledonia Baru Desak Prancis Menentukan Tanggal Referendum Kemerdekaan

Rakyat Kaledonia Baru Desak Prancis Menentukan Tanggal Referendum Kemerdekaan

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Sebuah pertemuan strategi Uni Kaledonia pro-kemerdekaan telah dilakukan dan Prancis diminta agar memberikan tanggal yang tegas dan tidak dapat diubah untuk referendum kemerdekaan Kaledonia Baru.

Pemimpin partai Daniel Goa mengatakan, proses dekolonisasi dengan tiga referendum di bawah Kesepakatan Noumea 1998 gagal memberikan Kaledonia Baru kemerdekaannya.

Wilayah tersebut telah masuk dalam daftar dekolonisasi PBB sejak 1986, berdasarkan hak penentuan nasib sendiri yang diakui secara internasional oleh masyarakat Kanak.

Baca Juga:  FIFA Akan Mempromosikan Hubungan 'non-partisan, non-politik' Antara Fiji dan Indonesia

Desember lalu, lebih dari 96 persen memilih menentang kemerdekaan, tetapi pemungutan suara itu dirusak oleh mayoritas abstain, setelah Prancis menolak permohonan untuk menunda pemungutan suara karena dampak dari pandemi.

Gerakan FLNKS pro-kemerdekaan yang memiliki persatuan Kaledonia sebagai komponen kunci menolak untuk mengakui hasil yang sah dari proses dekolonisasi.

Paris menegaskan bahwa referendum tersebut telah mematuhi hukum dan sekarang berencana untuk mengajukan undang-undang baru untuk Kaledonia Baru pada bulan Juni.

Baca Juga:  Prancis Mendukung Aturan Pemilihan Umum Baru Untuk Kaledonia Baru

Mereka telah mengadakan pertemuan oleh para penandatangan Kesepakatan Noumea di Paris dalam sebulan untuk membahas situasi tersebut, tetapi anggota FLNKS mengatakan mereka tidak akan hadir.

 

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

0
“Jadi tidak semua Gubernur bisa menjawab semua itu, karena punya otonomi masing-masing. Kabupaten/Kota punya otonomi begitu juga dengan provinsi juga punya otonomi. Saya hanya bertanggung jawab untuk formasi yang ada di provinsi. Maka ini yang harus dibicarakan supaya apa yang disampaikan ini bisa menjadi perhatian kita untuk kita tindaklanjuti. Dan pastinya dalam Rakor Forkopimda kemarin kita juga sudah bicarakan dan sepakat tentang isu penerimaan ASN ini,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.