SORONG, SUARAPAPUA.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong telah menggusur Pasar Boswesen pada Rabu (28/9/2022) meskipun mendapatkan penolakan dari para pedagang yang sudah lama berjualan di pasar tersebut.
Penjabat wali kota Sorong, George Yarangga, meminta para pedagang yang ada di pasar Boswesen segera pindah ke pasar baru yang bersih dan lebih layak.
“Saya sebagai penjabat walikota Sorong, telah berkoordinasi dengan Dandim dan Kapolres Sorong Kota, jadi hari ini juga kami akan lakukan penertiban. Bapa-bapa dan mama-mama dong sekarang sudah saatnya berjualan di tempat yang lebih baik dan bersih,” ujar George Yarangga kepada wartawan di Kota Sorong, Rabu (28/9/2022).
Yanggara mengakui cukup sedih melihat kondisi pasar Boswesen yang memang sudah tidak layak untuk digunakan. Ia berharap para pedagang segera pindah ke pasar Modern Rufei.
“Mama-mama dong semua harus pindah ke pasar baru, itu karena saya sedih, saya ini juga anak Papua. Saya tidak mau lihat mama dong berjualan di tempat yang tidak baik. Sekarang sudah waktunya mama dong semua berjualan di tempat yang lebih baik. Oleh sebab itu saya harap mama dong semua harus dengar apa yang disampaikan oleh pemerintah,” pintanya.
Sementara itu, Kapolres Sorong Kota AKBP Johannes Kindangen, minta semua para pedagang di pasar Boswesen untuk segera kosongkan lokasi tersebut dan pindah ke pasar modern di Rufei.
Kapolres ingatkan jika ada yang mencoba melawan, pihaknya akan melakukan proses hukum.
“Mulai hari ini, bapak/ibu harus kosongkan lokasi ini (pasar Boswesen) pemerintah sudah siapkan Pasar Modern Rufei. Jika mulai esok ada yang masih melawan, kami akan memproses hukum orang tersebut,” tegas Kapolres Sorong Kota.
Dari pantauan media ini, sempat terjadi keributan antara pedagang dan pihak pemerintah karena tidak ingin pindah ke pasar Modern Rufei. Terlihat juga sebuah alat berat sedang melakukan pembongkaran beberapa lapak yang berjejer di pasar Boswesen Kota Sorong dan dikawal ketat oleh aparat keamanan dan juga Satpol PP. Penggusuran pasar Boswesen ini berjalan aman dan kondusif.
Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Arnold Belau