JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Untuk mempermudah pergerakan militer Fiji dengan Australia maka ditandai dengan kesepakatan antara kedua belah pihak di Nadi Fiji pada minggu ini.
SOFA atau Perjanjian Status Pasukan yang dilakukan di Nadi pada hari Kamis adalah salah satu yang menurut Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles tidak ditandatangani dengan banyak negara.
Sebuah upaya yang jelas untuk mempertahankan kehadiran Australia di Fiji dan kawasan, perjanjian tersebut memungkinkan militer untuk ditempatkan di kedua negara, mengenakan seragam secara bebas dan menikmati proses bea cukai dan imigrasi yang lebih mudah.
Menteri pertahanan Fiji Inia Seruiratu mengatakan SOFA akan memfasilitasi pertukaran personel yang lebih besar. Dia mengatakan hal itu meningkatkan ambisi pengembangan kapasitas dan kapabilitas RFMF.
“Tetapi juga akan memperkuat interoperabilitas antara RFMF dan Angkatan Pertahanan Australia,” kata Seruiratu.
“Pentingnya kesepakatan yang dilaksanakan hari ini adalah sesuatu yang saya yakini akan sangat meningkatkan profesionalisme dan standar pemberian layanan RFMF dalam menjalankan peran Konstitusional yang dibebankan kepada mereka.”
Implikasi yurisdiksi pidana dan perdata untuk pasukan tamu juga merupakan fitur SOFA.
Marles yang berada di akhir tur 10 hari di wilayah itu mengatakan kepada media di Fiji bahwa SOFA akan menyediakan penempatan pasukan Australia di Black Rock Fiji.
Kamp pelatihan Angkatan Militer Republik Fiji yang dulu terkenal telah ditingkatkan dengan dana $AU 22,9 juta dan dibuka kembali pada awal 2022 sebagai Blackrock Peacekeeping and Humanitarian Assistance and Disaster Relief Camp.
Menampilkan persediaan bantuan kemanusiaan terbesar di Pasifik, Black Rock sekarang juga mencakup fasilitas medis dan pelatihan standar PBB.
Marles mengatakan Australia akan bekerja sama dengan Fiji untuk mendapatkan sertifikasi yang diperlukan yang akan menjadikan fasilitas pelatihan tersebut sebagai pelatihan pra-mobilisasi kawasan.
Editor: Elisa Sekenyap