JAYAPURA, SUARA PAPUA.com — Perajin sekaligus penjual noken di sepanjang jalan masuk Pelabuhan Khalkote mengaku sepi pengunjung sejak mulai pembukaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI.
Mama Yohana seorang penjualan noken mengatakan tidak ada pengunjung maupun pembeli meskipun banyak delegasi masyarakat adat nusantara yang lewat di jalan tersebut.
“Sebelum ke kampung Ayapo mereka lewat di depan kami. Tapi mereka tidak ada yang singgah,melihat ataupun membeli noken, gelang, topi, atau yang lainnya,” keluh mama Yohana saat ditemui suara papua.com di standnya yang berada di jalan masuk pelabuhan Kalkhote (26/10/2022).
Mama Yohana menambahkan panitia harusnya mengarahkan peserta untuk mengunjungi stand-stand yang mempromosikan produk-produk lokal khas tanah Papua.
“Kami selain menjual kami ikut dalam mempromosikan keanekaragaman budaya Papua lewat noken, gelang dan lainnya,” katanya.
Keluhan yang sama disampaikan Mama Yakomina, kepada suarapapua.com, katanya, momen KMAN VI yang bersamaan dengan festival danau Sentani seharusnya Pemerintah Kabupaten Jayapura memberikan perhatian kepada para penjualan aksesoris khas Papua.
“Ini dia iven besar. Harusnya kami juga mendapatkan perhatian, karena selain berjualan kami ikut mempromosikan noken,tas, dan aksesoris khas asli Papua lainya,” katanya.
Selain itu Ia menjelaskan stand-stand yang di buat juga seadanya. Untuk itu mama Yakomina berharap para pengunjung festival danau Sentani dapat mampir di stand-stand mereka.
“Stand ini kami buat sendiri, kami disini dari pagi sampe malam. Bisa lihat ada stand yang mempunyai penerangan dan ada pula yang tidak. Kami itu tidak mematahkan semangat kami dalam menjual dan mempromosikan noken, gelang dan asesoris lainnya,” tungkasnya.
Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Arnold Belau