SORONG, SUARAPAPUA.com — Sayang Mandabayan, aktivis politik dan mantan Tahanan Politik (Tapol) meminta harus ada investigasi mendalam terkait meninggalnya mendiang, bapak Filep Jacob Samuel Karma.
Menurutnya, kematian bapak Filep belum bisa dikatakan murni kecelakaan, karena belum dilakukan autopsi. Sehingga ia berharap secepatnya ada langkah investigasi pembuktian. Karena bapak Filep adalah tokoh pejuang Papua bagi rakyat dan tanah Papua dan tokoh gerekan politik dan kemanusian bagi Papua sehingga rakyat Papua juga mengetahui hal sebab akibat yang sebenarnya.
“Saya berharap keluarga bisa menerima usulan masyarakat Papua pada umumnya untuk melakukan autopsi dan harus ada investigasi. Itu merupakan bentuk cinta rakyat kepada beliau. Kami tahu beliau adalah bapak bangsa sehingga beliau adalah milik kita bersama,” jelas Mandabayan kepada suarapapua.com, di Sorong pada Rabu (2/11/2022).
Dia menambahkan, seluruh rakyat Papua dan aktivis gereakan di wilayah Sorong Raya mengucapkan bela sungakawa dan berdoa agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan penghiburan.
“Kami berduka dan berdoa agar keluarga , anak, cucu yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan penghiburan,” tambahnya.
Dominikus Sorabut, Ketua Dewan Adat Papua (DAP) mengatakan, rakyat Papua akan melakukan investigasi independen untuk mengungkapkan penyebab kematian Filep Karma.
“Kami akan melakukan investigasi independen. Kami menerima bahwa bapak Filep telah pergi. Tetapi kami juga akan melakukan investigasi independen mendalam supaya kami semua tahu penyebab kematian almarhum Filep,” katanya di Kota Jayapura.
Pada malam Selasa, mahasiswa dan sejumlah aktivis di Sorong melakukan Ibadan dan refleksi bersama sebagai suatu sikap solidaritas dan ikut merasakan kehilangan mendiang aom. Filep Karma.
Dalam refleksi tersebut mahasiswa dan aktivis mengenang sikap dan sifat bapak bangsa tersebut.
Dhiera Tappi, salah satu perempuan muda non Papua yang selalu terlibat dalam aksi kemanusiaan dan politik. Menurutnya, bapak Filep adalah sosok inspirative yang selalu mempunyai roh semangat berjuang dan tidak takut mati. Ia juga memiliki sifat lembut, ramah, sabar dan penyayang.
“Bapak sosok orang tua inspirative bagi kami anak muda untu semangat berjuang membela kebenaran dan ketidakadilan yang terjadi di tanah Papua. Ia sosok pejuang yang ramah, sabar dan penyayang,” jelas Dhiera dalam refleksi singkat yang dilakukan pada jam delapan malam di kediaman, mantan Tapol dari Sorong.
Untuk menutup doa dan refleksi, mereka menyanyikan lagu “Hidup InI Suatu Misteri” . Lagu tersebut dinyanyikan juga untuk mengenang kedua pejuang sejati bangsa Papua yang meninggal di lokasi yang sama.
Pewarta: Maria Baru
Editor: Arnold Belau