BeritaIronis! Tiap Kali Hujan, Jalan Raya Dalam Kota Enarotali Tampak Seperti Kolam...

Ironis! Tiap Kali Hujan, Jalan Raya Dalam Kota Enarotali Tampak Seperti Kolam Ikan

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Beberapa ruas badan jalan raya di tengah kota Enarotali, kabupaten Paniai, rusak parah. Akibatnya, tiap kali hujan, air yang tergenang selalu tampak seperti kolam ikan yang berjejer rapi.

Kondisi ini dipertanyakan masyarakat biasa hingga pegawai aparatur sipil negara (ASN), sampai kapan pemerintah daerah dibawah kepemimpinan bupati Meki Nawipa sebagai pengambil kebijakan tertinggi akan bertindak memperbaikinya dengan mengaspal ulang?

Jalan-jalan tersebut diantaranya, jalan depan kantor Bank Papua Cabang Enarotali dan kantor Dinas Pengelolaan Keuangan Paniai, perempatan jalan menuju ke kantor distrik Paniai Timur dan kantor Polsek Paniai Timur, serta jalan sepanjang komplek PT Modern.

Kondisi jalan rusak di depan kantor Bank Papua Cabang Enarotali dan kantor Keuangan Paniai. (Stevanus Yogi – SP)

“Jalan-jalan itu sudah rusak lama. Tidak pernah ada perbaikan dari sebelum dan sampai bupati Meki Nawipa dilantik sekarang. Herannya tanda-tanda untuk mau perbaikan saja tidak ada,” kata seorang ASN eselon III di salah satu OPD yang minta tidak sebutkan namanya kepada suarapapua.com di Enarotali, Minggu (6/11/2022).

Kondisi jalan rusak di depan kantor Bank Papua Cabang Enarotali dan kantor Keuangan Paniai. (Stevanus Yogi – SP)

Alokasi dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2022 terbilang besar, dia bertanya apa gerangan yang membuat hingga kepala daerah belum juga tergerak hati memerintahkan OPD teknis untuk perbaiki?.

Baca Juga:  Tak Patuhi Aturan, 38 Anggota PPD di Intan Jaya Diberhentikan Sementara

“Semua tahu, buat baru atau perbaiki jalan dan jembatan dalam kota itu dananya dari APBD. Lalu, mau pakai alasan tidak perbaiki karena dana tidak ada sudah habis terbagi di pos-pos anggaran (dinas-dinas), itu omong kosong besar. Dana APBD Paniai cukup besar,” ungkapnya.

Sebagai orang pemerintahan, dirinya mengaku sangat malu melihat sikap tidak peduli pemimpin daerah yang terus diperlihatkan hingga jelang akhir tutup tahun ini.

“Masalahnya jalan-jalan ini dalam kota. Bagaimana setiap kali hujan, air yang tergenang di jalan yang berlubang selalu terlihat seperti kolam-kolam ikan. Wajah pemerintah mau taruh dimana? Saya sebagai ASN malu sekali. Tidak boleh terus pertontonkan kondisi tidak sedap ini. Bupati harus cepat ambil tindakan untuk perbaiki,” pintanya.

Dia juga mempertanyakan kerinduan bupati kedepan akan membuat Paniai sebagai salah satu daerah pusat perputaran ekonomi dan daerah destinasi wisata paling ramai dikunjungi di wilayah Meepago.

Baca Juga:  Kronologis Tertembaknya Dua Anak Oleh Peluru Aparat di Sugapa, Intan Jaya

“Kan aneh, sementara jalan dalam kota saja kondisinya seperti begitu. Perbaiki jalan-jalan itu dulu biar impian perlahan bisa nampak,” tekannya.

Ical, pedagang sembako di komplek Modern, mengaku heran dengan sikap pemerintah daerah yang tidak pernah mau perbaiki jalan yang ada tepat di depan kiosnya.

“Heran, kenapa ini tidak pernah diaspal ya? Saya sudah lima tahun tempati kios di sini. Jalan ini tidak pernah diperbaiki juga,” tuturnya ketika berbincang dengan suarapapua.com, Minggu (6/11/2022).

Menurut Ical, ketika hujan besar, air yang tergenang di sepanjang jalan Modern bisa mencapai tinggi paha hingga pinggang orang dewasa.

“Motor tidak bisa lewat, kecuali mobil. Makanya kami pedagang sini sudah beberapa kali bongkar dan bangun ulang kios kasih tinggi fondasi karena air dulu sering masuk rendam kios kami,” ungkapnya.

Tidak hanya air hujan, kata Ical, juga akibat air kali Enagone yang sering meluap keluar ikut tertampung di jalan tersebut.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Bangun Jembatan Hubungkan Kampung Banti 2 dan Banti 1

“Jalan ini rendah sekali. Kalau hujan paling rawan banjir itu di sini. Air dari mana-mana semua tampung di sini. Lebih itu dari kali Enagone, terus juga dari lapangan terbang,” tuturnya.

Harapannya kepada pemerintah daerah, menurut pedagang asal Makassar ini, sebagai pribumi selagi Tuhan memberi kesempatan menjadi pemimpin harus bangun daerah dan sesama dengan sungguh-sungguh.

Terpisah, Ben Mote, RT 1 kampung Dupia, mengatakan, pembangunan di suatu daerah dapat dikatakan berhasil atau tidak, tolak ukurnya dari kota.

“Di kota saja kalau begini apalagi di kampung-kampung yang sulit dijangkau mungkin lain ceritanya. Ya, karena tolak ukurnya siapapun akan nilai pertama itu dari kota,” katanya.

Terkait soal jalan rusak, ia berpendapat, kota Enarotali adalah pusat keramaian, maka harus segera diperbaiki.

“Senin sampai Sabtu, Enarotali selalu orang ramai, tidak pernah sunyi, kecuali hari Minggu. Orang harus jalan mandi pecek terus hari-hari itu harus perhatikan. Pemda segera perbaiki jalan-jalan yang rusak itu,” tukasnya.

Pewarta: Stevanus Yogi

Terkini

Populer Minggu Ini:

HRM Melaporkan Terjadi Pengungsian Internal di Paniai

0
Pengungsian internal baru-baru ini dilaporkan dari desa Komopai, Iyobada, Tegougi, Pasir Putih, Keneugi, dan Iteuwo. Para pengungsi mencari perlindungan di kota Madi dan Enarotali. Beberapa pengungsi dilaporkan pergi ke kabupaten tetangga yakni, Dogiyai, Deiyai, dan Nabire.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.