Tanah PapuaMamtaDemo Tolak Pelaksanaan KTT G20 Bali, Tujuh Mahasiswa Ditangkap Aparat TNI dan...

Demo Tolak Pelaksanaan KTT G20 Bali, Tujuh Mahasiswa Ditangkap Aparat TNI dan Polri

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Aksi demonstrasi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Kota Jayapura yang digelar di depan gapura Univestitas Cenderawasih dalam rangka penolakan pelaksanaan KTT G20 di Bali dibubarkan paksa aparat gabungan TNI dan Polri. Dalam aksi itu terjadi penangkapan dan pemukulan terhadap sejumlah mahasiswa.

Menurut mahasiswa, G20 yang berisi dari 20 negara maju di dunia yang di dalamnya 7 negara yang menguasai 64 persen kekayaan dunia ini merupakan pertemuan yang mengancam eksistensi rakyat Papua, terutama dengan adanya pemekaran 3 Provinsi di Papua.

“7 negara ini bersatu untuk tujuan memperluas wilayah kekuasaannya guna eksploitasi SDM dan manusia. Maka kepentingan pemekaran wilayah di Papua adalah kepentingan pembagian wilayah kekuasaan penanaman modal dan eksploitasi,” ujar Gerson Pigai, Koordinator Aksi di Jayapura, Rabu (16/11/2022).

Ia menyatakan, Indonesia memiliki utang yang cukup besar, tetapi juga tidak terlepas dari kepentingan partai borjuis nasional yang akan berlomba pada Pemilu 2024. Semua ini berkaitan satu sama lain dengan tujuan menjajah, mencuri dan mengeksploitasi SDM dan manusia Papua.

Baca Juga:  Siswa SMKN 1 Paniai Lulus Dengan Nilai Memuaskan, Kepsek: Kami Bangga

“KTT G20 akan menghasilkan kesepakatan-kesepakatan kerjasama politik dan ekonomi, kemudian untuk meloloskan kepentingan ini akan semakin banyak rakyat yang dikriminalisasi dan dibunuh dengan segala macam kebijakan Jakarta yang berdampak pada ancaman genosaid, ekosida secara sistematis dan terstruktur di atas tanah Papua. Oleh sebab itu kami yang tergabung dalam Aliansi BEM se-Kota Jayapura tegas menolak KTT G20 di Bali,” ucapnya.

Aksi demonstrasi selain dilakukan di gapura Uncen Bawa Abepura, dilakukan juga di gapura Uncen Atas Waena, kampus USTJ dan Expo Waena.

Baca Juga:  Desak Pelaku Diadili, PMKRI Sorong Minta Panglima TNI Copot Pangdam Cenderawasih
Mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Kota Jayapura, Papua. (Supplied for SP)

Sementara, pembubaran aksi yang dilakukan oleh aparat TNI dan Polri pada pukul 11.00 waktu Papua. Di mana aparat membubarkan masa menggunakan tembakan gas air mata, pemukupan dan penangkapan terhadap 7 mahasiswa yang sejauh ini masih di tahan di Polsek Abepura.

Berikut nama-nama mahasiswa yang ditangkap dan dipukul aparat gabungan TNI dan Polri.

Tujuh (7) mahasiswa yang dipukul;

  1. Gerson Pigay
  2. Yabet Degey
  3. Habel fauwok
  4. Kamus Asso
  5. Ayus Heluka
  6. Meynas Heluka
  7. Lukas Gane

Enam belas (16) mahasiswa yang mengalami luka-luka;

  1. Namun Payage (pukulan menggunakan karet mati dan gas air mata di kaki)
  2. Miron Kogoya (pukulan menggunakan karet mati di alis mata dan dada)
  3. Yohanes Gobay (pukulan di pundak)
  4. Dere Adi (pukulan di lutut)
  5. Mikael Funanggi (pukulan di bagian tulang rusuk)
  6. Yalli Benal dapla (pukulan di bagian dada)
  7. Riko Yeimo (pukulan pakai karet mati di bagian Kepala)
  8. Janet Wandikbo (pukulan menggunakan karet mati di bagian pinggang)
  9. Nosias Pigay (pukulan di bagian pinggang pakai karet mati)
  10. Amenas Heluka (pukulan di kepala menggunakan popor senjata)
  11. Venus Kabak (pukulan menggunakan popor senjata di bagian perut)
  12. Rikison Kogoya (pukulan menggunakan karet mati di kepala, punggung, telinga kiri)
  13. Elia Gobay (pukulan di bagian tulang punggung)
  14. Depanus Siep (pukulan di bagian tangan kiri)
  15. Yerius Yando (pukulan bagian kepala, paha bagian kiri, dan jatuh di tempat karena terkena gas air mata)
  16. Yan Keya (Kena gas air mata jarak dekat mengakibatkan jatuh tempat)
  17. Satu buah handphone merek OPPO A12 yang dimiliki Yustinus Walianggen disita aparat.
Baca Juga:  KKB Minta Komisi Tinggi HAM Investigasi Kasus Penyiksaan OAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.