SORONG, SUARAPAPUA.com — Mahasiswa Papua sebagai kaum intelektual harus maju bersama ciptakan gerakan sipil kota untuk melawan sistem penindasan kapitalisme, imperialisme dan kolonialisme yang berujung penjajahan dan ketidakadilan terhadap bangsa Papua selama ini.
Hal tersebut ditegaskan Marthen Goo dalam diskusi publik yang diselengarakan Komite Pimpinan Kota Forum Independen Mahasiswa West Papua (KPK FIM-WP) Mnukwar pada 1 Desember 2022 di Manokwari, Papua Barat.
Marthen mengajak mahasiswa Papua sebagai generasi penerus bangsa tetap semangat dan terus berjuang dalam perjuangan perlawanan.
“Mahasiswa adalah maha kedua di belahan bumi manusia. Perlawanan mahasiswa terhadap penjajah kolonial Indonesia sesuai fungsi dan perannya demi keselamatan manusia Papua,” ujarnya.
Untuk mencapai pembebasan nasional Papua Barat, kata Goo, mahasiswa Papua harus terus melakukan perlawan serta bersolidaritas bersama semua gerakan baik yang ada di Papua, Indonesia maupun internasional.
“Perjuangan ini tidak semudah membalik telapak tangan. Papua butuh banyak dukungan. Kita harus bersolidaritas dengan semua gerakan yang ada. Kita harus terus melakukan penyadaran terhadap rakyat Papua,” tandasnya.
Goo menyatakan, gerakan pembebasan nasional dan gerakan internasional secara solidaritas harus beriringan demi mewujudkan impian dan cita-cita luhur rakyat tertindas.
Roni Zagani, ketua FIM-WP Mnukwar menegaskan, aktor terciptanya pelanggaran HAM yang terjadi di Tanah Papua serta membatasi ruang gerak politik Papua di dunia internasional adalah Amerika Serikat dan sekutunya yang sedang berinvestasi di atas negeri emas ini.
“Negara asing melakukan investasi di Papua seperti PT Freeport Indonesia itu mengakibatkan ruang gerak politik West Papua di dunia internasional dipersempit,” ujar Zagani.
KPK FIM-WP mengajak seluruh lapisan masyarakat Papua menjaga tanah dan hutan dari investor-investor asing yang akan berinvestasi di Tanah Papua.
“Rakyat Papua harus menolak semua investasi yang mengancam kehidupan manusia Papua dan hanya menguntungkan para kapitalis,” tegasnya.
Peringatan hari lahir manifesto politik bangsa Papua yang ke-61 diadakan FIM-WP Mnukwar dengan kegiatan diskusi publik di Jl. Gunung Salju, Amban, Manokwari.
Selain Marthen Goo, Martinus Walianggen tampil dengan materi kedua seputar kapitalisme di Tanah Papua.
Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Markus You