SAUSAPOR, SUARAPAPUA.com — Kristina Yekwam, kepala distrik Sausapor, kabupaten Tambrauw, Papua Barat, mengajak para tokoh adat, juga tokoh pemekaran dan pemerintah daerah meluruskan sejarah lahirnya kabupatan Tambrauw.
Hal itu dikemukakan Kristina Yekwam saat membuka sosialisasi Musyawarah Adat Lembaga Masyarakat Adat Tambrauw (Musdat Lemata), Selasa (6/12/2022) di kantor kampung Bondonggwan, distrik Sausapor, kabupaten Tambrauw.
Menurut Kristina, pelurusan sejarah lahirnya kabupaten Tambrauw sangat penting untuk menghargai jasa para pendahulu.
“Tokoh-tokoh pemekaran sudah dilupakan. Pelurusan sejarah ini sangat penting. Ini sebagai bentuk penghargaan kepada tokoh-tokoh yang sudah berjuang menghadirkan kabupaten Tambrauw,” ujarnya.
Pada setiap perayaan HUT kabupaten Tambrauw 29 Oktober, kata Kristina, pemerintah daerah tidak pernah membeberkan sepak terjang perjuangan para tokoh yang memperjuangkan hadirnya kabupaten ini. Akibatnya, masyarakat dan generasi muda lupa bahkan tidak tau sejarahnya dengan benar.
“Tanpa perjuangan mereka, kabupaten Tambrauw tidak akan pernah ada. Sayang sekali, para tokoh ini seperti dilupakan,” lanjut Kristina.
Ignasius Baru, kepala suku Miyah mengatakan, adanya cerita mengenai siapa saja pelaku sejarah awal berdirinya kabupaten Tambrauw mesti diceritakan secara jujur tanpa kepentingan apapun. Dengan cerita perjuangan awal berdirinya kabupaten ini setidaknya akan diketahui secara bersama seluruh masyarakat dan anak cucu di masa mendatang.
“Pemerintah daerah harus paham baik roh dari pemekaran supaya masyarakat Tambrauw menjadi tuan di negeri sendiri. Dan harus ada prioritas bagi masyarakat asli dalam semua aspek,” kata Ignasius.
Senada dengan Kristina, Ignasius juga berharap, Pemkab Tambrauw tidak melupakan sejarah perjuangan panjang lahirnya kabupaten berlogo Penyu Belimbing itu.
“Saya harap pemerintah daerah saat ini tidak melupakan sejarah terbentuknya kabupaten Tambrauw. Jangan juga lupakan sejarah perjuangan dari tokoh-tokoh penting yang terlibat dalam pemekaran kabupaten ini,” tandasnya.
Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Markus You