SENTANI, SUARAPAPUA.com — Kepolisian Resor (Polres) Jayapura segera menyelidiki kasus kebakaran pasar Pharaa Sentani, kabupaten Jayapura. Pasar tersebut dilahap api, Jumat (6/1/2023) sore.
AKBP Fredrickus W.A. Maclarimboen, Kapolres Jayapura, mengatakan, setelah pendataan korban kebakaran selesai dilakukan oleh Dinas Sosial kabupaten Jayapura, pihaknya langsung olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kata Kapolres, kebakaran pasar Pharaa Sentani terjadi sekitar pukul 16.09 WIT. Hal itu diketahui berdasarkan pengakuan Wahab, salah satu saksi mata yang melihat api pertama kali muncul dari kios pakaian bekas.
“Bahan bangunannya terbuat dari kayu dan tripleks, sehingga api dengan cepat membesar kemudian langsung menjalar ke lapak dan bangunan lainnya,” kata Fredrickus, Sabtu (7/1/2023).
Dijelaskan, api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 19.12 WIT setelah empat unit pemadam kebakaran dari Yonif RK 751/VJS, water canon Polres Jayapura, mobil pemadam kebakaran BNPB Jayapura dan mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Jayapura dibantu mobil suplai air dikerahkan ke lokasi kejadian.
“Upaya yang dilakukan warga dibantu TNI dan Polri berhasil memadamkan api. Personel di lapangan juga melakukan evakuasi beberapa barang yang masih bisa diselamatkan,” katanya.
Warga juga turut bergerak membantu para pedagang memadamkan api. Juga, selamatkan barang dagangan.
Dari fakta lapangan, kata Kapolres, dalam kejadian kebakaran pasar Pharaa tidak memakan korban jiwa maupun luka-luka. Sementara untuk kerugian materil dalam pendataan anggotanya.
“Untuk penyebabnya, Satuan Reskrim Polres Jayapura masih melakukan penyelidikan. Pasti akan ada olah TKP oleh unit identifikasi Satuan Reskrim Polres Jayapura untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran ini,” jelasnya.
Kapolres juga memastikan 100 personel diturunkan untuk amankan lokasi pasar. Ditambah dari Danlanud dan TNI.
Wainun, salah satu korban kebakaran pasar Pharaa Sentani, mengaku tidak sempat mengamankan barang karena panik.
“Kita lihat api sudah besar dan asap hitam sudah naik, jadi langsung panik mau selamatkan barang atau selamatkan diri kami. Jadi, tidak semua barang yang kami selamatkan,” kata Wainun.
Tentang penyebab terjadinya kebakaran, pedagang pakaian cakar bongkar ini belum bisa pastikan.
“Saya tidak tahu. Kami semua panik begitu api sudah dekat kami. Apinya dari mana tidak tahu, angin juga kencang jadi langsung terbakar semua,” tuturnya.
Pewarta: Yance Wenda
Editor: Markus You