Tanah PapuaLa PagoSejak 2019, Aktivitas Belajar Mengajar di SD Negeri Logotpaga Macet

Sejak 2019, Aktivitas Belajar Mengajar di SD Negeri Logotpaga Macet

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Dinamika pendidikan di kawasan pedalaman dan pinggiran kota di kabupaten Jayawijaya, provinsi Papua Pegunungan, makin suram. Contoh nyata terlihat di Sekolah Dasar Negeri (SD N) Logotpaga, distrik Asologaima, tak ada kepala sekolah dan guru bertugas selama jangka waktu tertentu.

Bahkan menurut Nies Tabuni, ketua Yayasan Dunia Nies Papua, salah satu guru yang ditugaskan sebagai kepala sekolah di SD N Logotpaga tak pernah ada di tempat tugas.

Kata Nies, sejak tahun 2019 tak ada aktivitas belajar mengajar di ruang kelas.

“Saya lihat kepala sekolah tidak menjalankan tugas demi kemajuan anak bangsa di kampung Logotpaga,” ujarnya kepada suarapapua.com, Minggu (22/1/2023).

Kesal dengan kondisi tersebut, Nies minta pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan kabupaten Jayawijaya segera evaluasi kepala sekolah SD Negeri Logotpaga. Begitupun beberapa kepala sekolah yang ada di luar kota Wamena, terutama di distrik-distrik yang jauh dari perkotaan.

Baca Juga:  PGGY Kebumikan Dua Jasad Pasca Ditembak Satgas ODC di Dekai

“Kepala Dinas Pendidikan tidak boleh ada pembiaran terhadap kondisi ini. Harus ada kontrol ke semua SD yang ada di kampung-kampung. Kalau ada kontrol dan pengawasan dari pihak dinas pasti aktivitas belajar mengajar di sekolah berjalan baik,” tuturnya.

Akibat tak ada pengawasan, kegiatan belajar mengajar dipastikan tak jalan lancar. Guru pun tak semua hadir, apalagi kepala sekolah jarang di tempat tugas.

“Kapan kita mau maju, kalau pendidikan dasar tidak terurus dengan baik? Ingat, pendidikan sangat penting untuk persaingan global saat ini. Perkembangan zaman modern bukan main-main. Masalah yang terjadi beberapa tahun ini tidak ada tenaga pengajar, maka perlu ada evaluasi kinerja kepalah sekolah,” tegas Tabuni.

Baca Juga:  Badan Pelayan Baru Jemaat Gereja Baptis Subaga Wamena Terbentuk

Selanjutnya pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan segera pantau kondisi setiap sekolah yang ada di kabupaten Jayawijaya. Sebab di sejumlah distrik, ada gedung sekolah, tetapi tak ada aktivitas belajar mengajar.

“Kalau belum ada tindakan untuk perubahan, saya bersama masyarakat dalam waktu dekat akan turun protes. Kami sudah sangat kecewa dengan kepala sekolah pemalas itu,” tegasnya.

Tokoh peduli pendidikan Papua ini mengingatkan pihak Dinas Pendidikan kabupaten Jayawijaya segera memeriksa kinerja guru-guru dan kepala sekolah yang suka tinggalkan tempat tugas.

“Kepala sekolah dan guru model begini hanya makan gaji buta saja. Itu tindakan bunuh generasi masa depan Papua,” ujarnya dengan nada kecewa.

Baca Juga:  Tragedi Penembakan Massa Aksi di Dekai 15 Maret 2022 Diminta Diungkap

Betania Tabuni, salah satu siswi di SDN Logotpaga mengaku sudah tak belajar dengan lancar di sekolah. Ia sebenarnya rajin ke sekolah, tetapi guru-guru tak pernah datang untuk mengajar.

“Sampai di sekolah tidak ada guru. Tunggu-tunggu juga tidak pernah datang.”

Meski tahu tak akan belajar di ruang kelas, Betani tetap ke sekolah. Tak ada guru, mereka mengisi waktu dengan bermain di halaman sekolah.

“Setiap hari hanya main-main di halaman saja dengan anak-anak lain baru kami pulang ke rumah. Saya mau belajar, tetapi di sekolah tidak ada guru,” keluhnya.

Pewarta: Agus Pabika
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Jurnalis Senior Ini Resmi Menjabat Komisaris PT KBI

0
Kendati sibuk dengan jabatan komisaris BUMN, dunia jurnalistik dan teater tak pernah benar-benar ia tinggalkan. Hingga kini, ia tetap berkontribusi sebagai penulis buku dan penulis artikel di berbagai platform media online.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.