PolhukamKriminalOknum Polisi Penembak Yulianus Tebai, Ketua Komisi A DPRD Dogiyai: Pecat Dia!

Oknum Polisi Penembak Yulianus Tebai, Ketua Komisi A DPRD Dogiyai: Pecat Dia!

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Bukan hanya keluarga korban, masyarakat di kabupaten Dogiyai tak menerima kasus penembakan terhadap Yulianus Tebai (28) di perbatasan Nabire-Dogiyai, Sabtu (21/1/2023).

Yulianus Tebai, menurut keluarga korban dan masyarakat, selama ini aktif sebagai anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kabupaten Dogiyai. Penjabat bupati Petrus Agapa membenarkan hal itu.

Nahas bagi pria asal Mapia Tengah itu dengan satu peluru dari oknum polisi yang menumpang sebuah truk kuning di jalan trans Papua ruas Nabire-Intan Jaya. Peluru bersarang tepat di punggung kanan hingga tembus dada.

Pelaku tersebut, ujar Agustinus Tebai, ketua Komisi A DPRD kabupaten Dogiyai, harus diproses untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Si pelaku harus diproses. Polda Papua segera tindak tegas oknum polisi yang sengaja menembak mati Yulianus Tebai. Sekalian pecat dia,” ujarnya saat menghubungi suarapapua.com melalui telepon seluler, Selasa (24/1/2023).

Baca Juga:  Pleno Rekapitulasi Perolehan Suara Tingkat Kabupaten Deiyai Siap Digelar

Agus mengutip pengakuan keluarga korban maupun pemerintah daerah, Yulianus Tebai sebelum menemui ajalnya di ujung bedil, bekerja di Satpol PP kabupaten Dogiyai.

“Semua katakan dia bukan pemalang jalan raya. Dia bukan pemabuk. Pada saat kejadian, dia tidak ikut palang jalan, justru mau amankan situasi mendengar bunyi tembakan dan adanya sekelompok orang kejar truk itu. Sebagai anggota Satpol PP, dia merasa bertanggungjawab untuk amankan situasi walaupun di luar jam kantor. Tetapi, sial baginya karena malah ditembak mati,” tuturnya.

Dampak dari insiden penembakan itu, kata Agus, terjadi kebakaran kios milik para pedagang di Bomomani, ibu kota distrik Mapia.

Akibat kios dibakar, puluhan warga non Papua dari Bomomani mengungsi ke Nabire sehari sesudahnya.

Agus berharap kasus ini mesti dilihat secara jernih untuk tidak berimbas lagi ke hal-hal lainnya.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Bangun Jembatan Hubungkan Kampung Banti 2 dan Banti 1

“Sesuai tuntutan dari masyarakat, Kapolda Papua, Kapolres Paniai dan Kapolres Dogiyai segera copot oknum polisi yang menembak warga sipil itu,” ujarnya.

Kios-kios yang dibakar merupakan imbas dari kasus pembakan terhadap Yulianus Tebai. Jika tak terjadi penembakan, kata Agus, sudah pasti tak akan pernah ada aksi pelampiasan dari warga yang tak menerima tindakan oknum polisi itu.

Penembakan terjadi tanjakan Totoke Taiga, kampung Tugomani, distrik Siriwo, kabupaten Nabire, perbatasan dengan kabupaten Dogiyai.

Sebelumnya, Kompol Samuel Dominggus Tatiratu, Kapolres Dogiyai, mengatakan, penembakan tersebut dilakukan salah satu oknum anggota Polres Paniai yang menumpang sebuah truk.

“Insiden penembakan mengakibatkan salah satu warga kami atas nama Yulianus Tebai tewas. Saya Kapolres Dogiyai mewakili pimpinan Polda Papua sangat menyesalkan hal ini terjadi,” kata Samuel.

Baca Juga:  Kronologis Tertembaknya Dua Anak Oleh Peluru Aparat di Sugapa, Intan Jaya

Kapolres Dogiyai juga mengiyakan klarifikasi dari penjabat bupati Dogiyai tentang status korban tewas yang terbukti anggota Satpol PP yang selama ini aktif berdinas.

“Korban bukan pemabuk atau yang melakukan pemalangan, tetapi tewas akibat perbuatan oknum anggota ini. Sekali lagi, kami mohon maaf,” ujarnya.

Samuel menyatakan, sesuai perintah Kapolda Papua, oknum anggota tersebut bakal ditindak tegas.

“Kami akan melakukan tindakan tegas sesuai dengan perintah bapak Kapolda Papua, bahwa oknum anggota tersebut wajib hukumnya dilakukan tindakan tegas. Dan, kami tegaskan bahwa yang bersangkutan sudah kami tangkap dan sementara menjalani pemeriksaan di Polres Nabire,” kata Tatiratu.

Untuk kedepan, Kapolres sangat berharap kepada semua pihak agar bersama-sama bergandeng tangan untuk menciptakan kedamaian agar seluruh aktivitas boleh berjalan lancar dengan aman.

Pewarta: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Jurnalis Senior Ini Resmi Menjabat Komisaris PT KBI

0
Kendati sibuk dengan jabatan komisaris BUMN, dunia jurnalistik dan teater tak pernah benar-benar ia tinggalkan. Hingga kini, ia tetap berkontribusi sebagai penulis buku dan penulis artikel di berbagai platform media online.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.