BeritaMisa Tahbisan Uskup Meriah, Mgr. Yanuarius Serukan Perdamaian

Misa Tahbisan Uskup Meriah, Mgr. Yanuarius Serukan Perdamaian

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Upacara tahbisan Uskup Keuskupan Jayapura, Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You, di Gereja Katedral, Dok V, kota Jayapura, Papua, Kamis (2/2/2023), berlangsung meriah.

Kemeriahan atas perayaan bersejarah seorang Imam asli Papua ditahbiskan jadi Uskup pertama di Tanah Papua setelah 128 tahun Gereja Katolik masuk di Tanah Papua itu berlanjut di Stadion Mandala Jayapura usai proesi misa tahbisan di Katedral.

Prosesi tahbisan Episkopal dipimpin langsung Uskup Agung Mgr. Piero Pioppo, Nuncio Apostolik – Duta Besar Vatikan untuk Indonesia. Didampingi puluhan Uskup sebagai konselebran. Termasuk Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Kecuali lima Uskup dari Timor Leste yang batal hadir lantaran agak kesulitan ke Indonesia, hadir 33 Uskup se-Indonesia dan 10 Uskup dari Papua Nugini.

Sebelumnya, Paus Fransiskus menunjuk RD Yanuarius Theofilus Matopai You, ketua Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) ‘Fajar Timur’ Abepura, menjadi Uskup Jayapura, sesuai maklumat Sri Paus yang dibacakan 29 Oktober 2022 lalu. Pastor Matopai ditahbiskan untuk menggantikan Mgr. Leo Laba Ladjar yang telah purna bakti. Uskup Leo bertugas sejak 29 Agustus 1997.

Baca Juga:  KPU PBD Tetapkan 5 Paslon Gubernur, Termasuk Paslon AFU

Sesuai kalender liturgi Katolik, tanggal 2 Februari, hari dimana Uskup Terpilih Keuskupan Jayapura ditahbiskan adalah hari pesta Yesus dipersembahkan di bait Allah.

Usai pesta iman atas tahbisan Episkopal, Elpius Hugi, ketua panitia pentahbisan Uskup dan Misa Stasioner, tak mampu membendung rasa haru dan bahagianya. Ia merasa hari ini sebagai satu hari bersejarah bagi umat Tuhan dengan hadirnya Uskup baru.

“Hari ini kami telah memiliki Uskup baru. Terima kasih kami sampaikan kepada Uskup Leo, dan selamat datang Uskup Yanuarius. Sungguh luar biasa meriahnya perayaan tahbisan Uskup baru ini,” kata Elpius.

Prosesi misa tahbisan Episkopal yang berlangsung sangat khusyuk dan meriahnya pesta iman terasa lengkap karena dihadiri banyak orang. Karena itu, ia merasa terharu sekaligus bangga karena penantian panjang umat Tuhan telah tergenapi dan boleh disaksikan bersama hari ini.

Baca Juga:  Pemuda Moi Salkma Dukung Keputusan MRP PBD 

“Dengan kehadiran Uskup baru bagi semua umat Tuhan di Tanah Papua terutama keuskupan Jayapura. Kami sangat bergembira dengan perayaan ini karena sudah pasti Uskup hadir untuk semua orang, tidak bedakan suku atau latar belakang apapun,” ucapnya.

Dengan perayaan meriah dan suka cita penuh damai menjadi berkat bagi semua umat Tuhan. Karena itu, ia ajak untuk doakan Uskup agar dalam karya-karya penggembalaannya dari hari ini hingga seterusnya tetap dalam lindungan Tuhan.

Seruan Perdamaian

Elpius menambahkan, seluruh umat diharapkan dapat merefleksikan seruan gembala dari Uskup Matopai yang disampaikan dalam sambutannya.

“Termasuk tadi Bapa Uskup serukan untuk hentikan kekerasan dan rekonsiliasi perdamaian merupakan hal penting agar semua yang terjadi selama ini harus disudahi untuk kembali hidup dalam situasi kedamaian,” tandasnya.

Baca Juga:  Mahkamah Agung Tolak Kasasi Suku Awyu, Hutan Adat Papua Kian Terancam

Mgr. Yanuarius usai menerima tahbisan Uskup menyerukan perlunya perdamaian di Tanah Papua. Diserukan, segala bentuk kekerasan harus dihentikan dan masuk dengan upaya rekonsiliasi demi perdamaian bagi semua umat Tuhan di negeri ini.

“Hentikan kekerasan. Kita sama-sama hidup damai. Mari kita sama-sama melakukan rekonsiliasi perdamaian,” ujarnya saat menyampaikan sambutan usai tahbisan Episkopal.

Setiap orang di dunia termasuk di Tanah Papua, ujar Uskup Jayapura, menghendaki ketenangan dan kedamaian. Karena itu, semua pihak diharapkan agar menghormati hak asasi manusia (HAM) dan wajib mengedepankan perdamaian agar Papua tak lagi diwarnai dengan kekerasan.

Sebagai informasi, usai misa tahbisan Episkopal, Mgr. Yanuarius akan memimpin langsung misa Stasioner atau misa Pontifical di Katedral Kristus Raja, Sabtu (4/2/2023) Pukul 09.00 WIT. (*)

Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.