PasifikDukung Pemulihan, Solomon Airlines Bantu Pesawat Kepada Air Vanuatu

Dukung Pemulihan, Solomon Airlines Bantu Pesawat Kepada Air Vanuatu

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Chief Executive Officer (CEO) Solomon Airlines, Gus Kraus, telah mengkonfirmasi bahwa maskapai penerbangan nasional ini telah mengirimkan sebuah pesawat De Havilland Twin Otter dan kru yang beroperasi, untuk membantu upaya pemulihan Vanuatu setelah kehancuran yang disebabkan oleh Badai Tropis (TC) Judy dan Kevin.

Pesawat Twin Otter berkapasitas 19 kursi dan kru penerbangan akan bergabung dengan armada Air Vanuatu selama dua bulan pertama, untuk menyediakan kapasitas operasional yang sangat dibutuhkan seiring upaya maskapai ini untuk memulihkan operasi domestik yang vital.

Air Vanuatu terus berupaya untuk memulihkan penerbangan domestik dan internasional.

Baca Juga:  Partai-Partai Oposisi Kepulauan Solomon Berlomba Bergabung Membentuk Pemerintahan

“Vanuatu adalah negara tetangga di Pasifik dan Air Vanuatu adalah maskapai mitra yang berharga. Mereka telah meminta bantuan kami selama krisis ini dan kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu mereka,” kata CEO Solomon Airlines, Kraus.

Pesawat Twin Otter Solomon Airlines dengan registrasi H4-OTA dan kru dipindahkan ke Vanuatu pada tanggal 5 April 2023, dan akan berbasis di Port Vila. Pesawat berangkat dari Honiara ke Santa Cruz kemudian ke Santo, Vanuatu, sebelum akhirnya tiba di Port Vila.

Baca Juga:  Pasukan Keamanan Prancis di Nouméa Menjelang Dua Aksi yang Berlawanan

Pada bulan Januari tahun ini, para CEO Solomon Airlines dan Air Vanuatu bertemu selama dua hari untuk berdiskusi guna memajukan hubungan Melanesia dan mendiskusikan kerja sama yang lebih besar di antara kedua maskapai penerbangan nasional tersebut.

“Kami melihat kemitraan yang diperbarui dan lebih komprehensif dengan negara tetangga kami di Kepulauan Pasifik dan maskapai penerbangan nasional lainnya di wilayah kami, dan dengan demikian di saat-saat yang baik dan di saat-saat sulit kami dapat memaksimalkan peluang dan memberikan dukungan satu sama lain,” katanya.

Vanuatu masih berada di bawah Keadaan Darurat karena kerusakan yang meluas pada perumahan, telekomunikasi dan infrastruktur yang disebabkan oleh peristiwa cuaca ekstrem awal bulan ini.

Baca Juga:  Wawancara Eksklusif Daily Post: Indonesia Tidak Pernah Menjajah Papua Barat!

Badai kategori 4 Judy dan Kevin melanda negara tersebut dalam waktu dua hari, diikuti oleh gempa bumi berkekuatan 6,5 SR dan 5,4 SR yang menghantam pulau Espiritu Santo dalam waktu yang berdekatan.

Laporan awal dari Kantor Manajemen Bencana Nasional Vanuatu mengindikasikan sekitar 80 persen dari 320.000 penduduk negara tersebut terkena dampaknya, termasuk 125.500 anak-anak.

 

Sumber: Daily Post
Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

TPNPB Mengaku Membakar Gedung Sekolah di Pogapa Karena Dijadikan Markas TNI-Polri

0
“Oh…  itu tidak benar. Hanya masyarakat sipil yang kena tembak [maksudnya peristiwa 30 April 2024]. Saya sudah publikasi itu,” katanya membalas pertanyaan jurnalis jubi.id, Kamis (2/5/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.