Tanah PapuaBomberaiHari Misi Katolik di Tanah Papua Akan Diumumkan Mei 2023

Hari Misi Katolik di Tanah Papua Akan Diumumkan Mei 2023

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Para Uskup regio Papua meliputi Keuskupan Agung Merauke, Keuskupan Jayapura, Keuskupan Manokwari-Sorong, Keuskupan Agats, dan Keuskupan Timika akan mengumumkan hari misi Katolik di Tanah Papua bertepatan dengan perayaan 129 tahun Misi Katolik masuk Tanah Papua di Fakfak.

Cukup lama misi Katolik masuk di Tanah Papua, tetapi hingga kini belum ada kepastian tanggal masuk dari agama ini. Yang ada adalah setiap keuskupan, wilayah basis gerejawi, komunitas biarawan-biarawati merayakannya dengan keyakinan masing-masing.

Sejak 2021 lalu, tim kerja “Dapur Harapan” mengumpulkan data, dan menulis tentang sejarah masing-masing keuskupan, wilayah, ordo, komunitas, kategorial dan lainnya. Setelah data dan informasi dikumpulkan, nantinya akan diolah bersama. Kemudian hasilnya akan diserahkan kepada para Uskup regio Papua dan pihak terkait lainnya.

Yan Ukago, ketua tim kerja Dapur Harapan di Tanah Papua mengatakan, tim kerja sepakat agar pengumuman tersebut disampaikan dalam perayaan hari misi Katolik di Tanah Papua yang ke-129 tahun. Kegiatan itu sedianya akan dilaksanakan 20-23 Mei 2023 di Fakfak, Papua Barat.

Baca Juga:  Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

“Alasannya, sejauh ini kami lihat, masing-masing keuskupan, wilayah dan komunitas biarawan-biarawati masih terdapat perbedaan pandangan dan ego-ego sektoral. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, maka kami pikir lebih baik serahkan kepada para Uskup, agar mereka sajalah yang mengumumkannya dalam bimbingan Roh Kudus di Fakfak nanti,” kata Yan kepada suarapapua.com, Jumat (7/4/2023)..

Untuk mendukung agenda ini, Keuskupan Manokwari-Sorong, terutama Tim Pastoral Wilayah (TPW) Fakfak, selaku tuan rumah telah membentuk panitia lokal dan siap menyambut semua pihak terkait, baik pihak klerus maupun pemerintah.

“Kami harap para Uskup regio Papua, Uskup Amboina, Uskup Manado, Uskup Maumere, Uskup Kupang, Uskup Semarang dan Uskup Agung Jakarta, pimpinan komunitas biarawan-biarawati lain yang pernah berhubungan dengan manusia dan tanah Papua akan diundang ke sini. Pemerintah daerah dan provinsi yang ada di Tanah Papua juga akan diundang untuk menghadiri acara ini,” kata Clemens Adopak, ketua panitia lokal di Fakfak.

Sementara itu, Bartholomeus Nauri, sekretaris panitia lokal di Fakfak, mengaku punya alasan tersendiri mengundang para pihak dalam acara ini. Salah satunya karena pada puncaknya akan mempertegas peletakkan batu pertama yang pernah dilakukan pada Duta Besar Vatikan di Sekru, kabupaten Fakfak dan akan umumkan secara resmi Hari Misi Katolik di Tanah Papua.

Baca Juga:  Empat Jurnalis di Nabire Dihadang Hingga Dikeroyok Polisi Saat Liput Aksi Demo

“Mengapa kami undang Uskup regio Papua dan dari luar Papua serta pimpinan komunitas biarawan-biarawati dan pemerintah? Dari dulu Misi Katolik di Tanah Papua sangat berhubungan dengan mereka. Karena itu, tidak salah apabila kita undang mereka. Itu sangat penting juga agar sekaligus kami mendapatkan legitimasi dari semua pihak terkait,” kata Nauri.

Di kesempatan sama, Alexius Fabianus, Pastor TPW Fakfak menyatakan, harus menjadi perhatian bersama apalagi kegiatan bertepatan perayaan 129 tahun Misi Katolik masuk Tanah Papua di Fakfak.

“Ini perayaan iman, maka menjadi partisipasi dan tanggung jawab kita semua. Tema Paskah 2023 bukan sebuah kebetulan dalam kita merefleksikan semua pekerjaan dan tanggung jawab ini; Tuhan yang bangkit mendahului para murid ke Galilea; tempat asal para murid karena itu jangan takut; demikian juga Tuhan yang bangkit telah menunjukan karya-Nya dengan mengutus Pater Le Cocq SJ datang ke tanah ini. Mari kita bersama menjumpai Tuhan yang bangkit dengan menyukseskan kegiatan 129 tahun misi Katolik masuk Tanah Papua di Fakfak,” tuturnya.

Baca Juga:  AJI, PWI, AWP dan Advokat Kecam Tindakan Polisi Terhadap Empat Jurnalis di Nabire

Pastor Alexius menjelaskan secara garis besar disampaikan pula bahwa perayaan ini akan dipimpin Uskup Manokwari-Sorong pada tanggal 23 Mei 2023. Akan didampingi para Uskup lainnya. Masing-masing Keuskupan akan utus kurang lebih 10 orang, termasuk Uskup, tokoh-tokoh awam Katolik, komunitas biarawan-biarawati setempat.

Untuk sukseskan kegiatan ini, panitia lokal dan tim kerja membutuhkan dana sekitar Rp500 juta. Tak bisa berharap kepada siapapun, solusinya adalah dengan menjalankan sumbangan sukarela di setiap gereja Katolik yang tersebar di Tanah Papua.

“Para Pastor, Dewan Paroki, Stasi dan umat untuk terlibat dalam persiapan kita ini. Langkah yang bisa diambil misalnya dengan membuat “Bone Mage” atau sumbangan sukarela di masing-masing paroki atau stasi. Waktu pelaksanaannya diatur masing-masing,” imbuh Fabianus.

Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Parpol Harus Terbuka Tahapan Penjaringan Bakal Calon Bupati Tambrauw

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Forum Komunikasi Lintas Suku Asli Tambrauw mengingatkan pengurus partai politik di kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, untuk transparan dalam tahapan pendaftaran...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.