PolhukamHukumPolisi Langsung Usut Insiden Kebakaran Kantor Bupati Dogiyai

Polisi Langsung Usut Insiden Kebakaran Kantor Bupati Dogiyai

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Kasus terbakarnya gedung kantor bupati Dogiyai, Sabtu (8/4/2023) sekira Pukul 12.58 WIT, tengah ditangani aparat kepolisian dari Polres Dogiyai. Beberapa orang telah dimintai keterangan untuk mengungkap kronologis dan penyebabnya.

Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, Kabid Humas Polda Papua, mengatakan, pihaknya telah menerima laporan awal mengenai kebakaran kantor bupati Dogiyai siang tadi. Gedung itu terletak di kampung Kimupugi, distrik Kamuu, kabupaten Dogiyai.

Kata Benny, api menghanguskan gedung “Guest House” yang sementara dipakai sebagai kantor bupati itu sekitar Pukul 12.30 WIT.

Personil Polres Dogiyai dibackup kesatuan lain katanya berhasil mengamankan TKP untuk mencegah hal-hal lain terjadi. Juga berusaha padamkan sisa api dengan menggunakan satu unit truk tangki air. Api dipadamkan pada Pukul 13.50 WIT.

Baca Juga:  Usut Tuntas Oknum Aparat yang Diduga Aniaya Warga Sipil Papua

Perbantuan terdiri dari 1 SST Brimob Yon C Polda Papua, 1 SST Brimob Satgas Damai Cartenz, 1 SST Polres Dogiyai, dan satu regu Satgas 113 dan Koramil 1705-04/Moanemani.
Semua tiba di TKP begitu mendapat laporan adanya insiden itu sekira Pukul 13.02 WIT.

Kepada wartawan, Sabtu (8/4/2023) sore, Benny memastikan gedung tersebut sudah ludes, tetapi belum ada laporan rinci mengenai kerugian yang diakibatkan dari kebakaran itu.

Dari fakta lapangan, Benny akui tak ada laporan adanya korban jiwa dalam insiden itu.

“Kejadiannya tadi sekitar jam 12.30 siang. Tidak ada korban jiwa. Soal berapa kerugian dari kebakaran kantor bupati itu kita masih menunggu konfirmasi dari pemerintah daerah,” tuturnya.

Baca Juga:  Panglima TNI Didesak Tangkap dan Adili Prajurit Pelaku Penyiksa Warga Sipil Papua

Benny mengatakan, penyidik Polres Dogiyai sedang menangani kasus tersebut. Antara lain dengan meminta keterangan dari beberapa saksi.

“Sedang didalami dan perkembangannya seperti apa itu akan diinformasikan lebih lanjut.”

Tampak puing-puing gedung kantor bupati Dogiyai yang dilahap si jago merah siang ini, Sabtu (8/4/2023) sekira Pukul 12.58 WIT. (Ist)

Kata Kabid Humas Polda Papua, kejadian itu diketahui pertama kali oleh satu satu warga berinsial R. Saksi berprofesi sebagai sopir lintas Nabire-Dogiyai itu hendak menjemput seorang penumpang tujuan Nabire. Saat itu karena hujan gerimis, saksi ke mobil untuk mengikat tali terpal di bak mobil.

“Begitu mau ikat tali terpal, saksi pertama ini melihat percikan dan asap api dari dalam kantor bupati Dogiyai. Kemudian saksi kedua yang ada di sebuah kios melihat asap tebal dari posisi sebelah kanan kantor. Lalu, karyawan yang sedang kerja kantor bupati langsung berusaha selamatkan beberapa peralatan. Penyidik sedang melakukan penyidikan untuk memastikan penyebabnya. TKP sudah kita amankan, selanjutnya akan diselidiki, dan nanti diinformasikan,” tuturnya.

Baca Juga:  Kronologis Tertembaknya Dua Anak Oleh Peluru Aparat di Sugapa, Intan Jaya

Empat orang saksi telah diminta keterangan terkait kasus terbakarnya kantor bupati Dogiyai

Diberitakan sebelumnya, gedung kantor bupati Dogiyai yang terletak di kampung Kimupugi, distrik Kamuu, ludes dilahap si jago merah.

Penyebabnya belum diketahui. Seluruh bangunan yang berbahan kayu itu terbakar habis, tinggal puing-puing saja.

REDAKSI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

0
“Jadi tidak semua Gubernur bisa menjawab semua itu, karena punya otonomi masing-masing. Kabupaten/Kota punya otonomi begitu juga dengan provinsi juga punya otonomi. Saya hanya bertanggung jawab untuk formasi yang ada di provinsi. Maka ini yang harus dibicarakan supaya apa yang disampaikan ini bisa menjadi perhatian kita untuk kita tindaklanjuti. Dan pastinya dalam Rakor Forkopimda kemarin kita juga sudah bicarakan dan sepakat tentang isu penerimaan ASN ini,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.