Tanah PapuaMamtaPerkuat Perdamaian di Papua, PLII dan BWA Adakan Nobar Film “Gandhi”

Perkuat Perdamaian di Papua, PLII dan BWA Adakan Nobar Film “Gandhi”

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Peace Literacy Institute Indonesia (PLII), lembaga yang bergerak di bidang literasi untuk perdamaian, bekerjasama dengan Baptist World Alliance (BWA) mengadakan nonton bareng film “Gandhi” di Gereja Baptis Yame, Heram, kota Jayapura, Papua, Senin (10/4/2023) malam dalam rangka perayaan Paskah 2023.

Agus Khudlori, Deputi Program PLII, mengatakan, kegiatan ini satu upaya untuk meningkatkan literasi perdamaian di kalangan anak-anak muda Papua.

Dijelaskan dalam siaran pers ke suarapapua.com, dipilihnya film “Gandhi” dalam acara nobar ini karena sosok Mahatma Gandhi adalah salah satu ikon perdamaian yang paling fenomenal. Pemilik nama lengkap Mohandas Karamchand Gandhi itu memperjuangkan keadilan, kesetaraan, dan kebebasan dengan cara-cara damai dan tanpa kekerasan, meski harus menghadapi berbagai resiko intimidasi dan kekerasan.

“Mahatma Gandhi mengajarkan kita bahwa ketidakadilan dan penindasan bisa dilawan dengan cara damai dan tanpa kekerasan. Jika kekerasan dilawan dengan kekerasan, hanya akan menghasilkan kekerasan berikutnya,” kata Agus.

Baca Juga:  Seruan dan Himbauan ULMWP, Markus Haluk: Tidak Benar!

Perdamaian adalah kebutuhan asasi setiap manusia, apapun suku bangsa dan agamanya. Perdamaian merupakan misi mulia semua agama yang terus menerus diperjuangkan segenap umat manusia di muka bumi ini.

“Tanpa perdamaian, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Bayangkan jika terjadi perang atau kekacauan, kita tidak bisa beribadah dengan tenang, ekonomi lumpuh, kehidupan sosial budaya mati,” ujarnya.

Peserta nobar film berjudul “Gandhi” yang diadakan PLII bersama BWA di Gereja Baptis Yame, Heram, kota Jayapura, Papua, Senin (10/4/2023) malam dalam rangka perayaan Paskah 2023. (Dok. PLII)

Untuk itu, Agus mengajak peserta dan seluruh elemen masyarakat untuk meneladani nilai-nilai yang diajarkan Mahatma Gandhi.

“Mari sama-sama mewujudkan dan merawat perdamaian di Tanah Papua dengan meneladani nilai-nilai kearifan, kemanusiaan, keadilan dan perdamaian yang diajarkan Gandhi,” ajaknya.

Pares Lod Wenda, ketua Pemuda Baptis Dunia (Baptist World Alliance) mengatakan, semua orang di Tanah Papua harus membicarakan perdamaian agar benar-benar terwujud. Sebab, kerja perdamaian adalah kerja yang sangat berat, sehingga harus dipikul bersama-sama oleh seluruh elemen masyarakat.

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

“Kontribusi dari teman-teman PLII dengan berbagai programnya, termasuk nonton bareng film ini sangat penting,” kata Wenda.

Pares berharap, dari kerja-kerja perdamaian tersebut akan lahir tokoh-tokoh masa depan dari Papua yang concern terhadap perdamaian.

“Pengalaman dari Mahatma Gandhi bisa menginspirasi proses perdamaian yang kita buat,” ucapnya.

Selain itu, Wenda menambahkan, untuk memastikan proses perdamaian berjalan masif, komunikasi perdamaian harus dilakukan dari skop paling kecil hingga yang paling besar. Yaitu dari dalam diri sendiri, kelompok, kemudian di Papua, lalu di tingkat nasional dan internasional.

“Saya berharap suara dari ufuk timur ini membawa satu perubahan baru untuk perdamaian Papua,” ujar Pares.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Asosiasi Wartawan Papua Gelar Pelatihan Pengelolaan Media

Sementara itu, Maiton Gurik, ketua panitia sekaligus deputi direktur PLII di Papua, mengatakan, dipilihnya film “Gandhi” dalam nobar kali ini karena karena sosok Mahatma Gandhi tidak hanya berbicara perdamaian bagi India, negeri asalnya, tetapi juga bagi dunia.

“Gandhi menginspirasi kita semua untuk mewujudkan perdamaian bagi semesta,” kata Maiton.

Dalam acara tersebut, diterbangkan tiga ekor burung merpati sebagai simbol bahwa perdamaian harus diterbangkan setinggi mungkin di atas Tanah Papua.

Disaksikan ketua Wilayah Baptis Tabi Tinus Wenda, Gembala Darius Kogoya, dan lain-lain.

Acara nobar ini sukses menyedot antusiasme para pemuda dan masyarakat sekitar. Panitia mencatat, tak kurang dari 80 orang mengikuti nobar film berdurasi sekitar tiga jam.

Pewarta: Agus Pabika
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Perda Pengakuan dan Perlindungan MHA di PBD Belum Diterapkan

0
“Kami bersama AMAN Sorong Raya akan melakukan upaya-upaya agar Perda PPMHA  yang telah diterbitkan oleh beberapa kabupaten ini dapat direvisi. Untuk itu, sangat penting semua pihak duduk bersama dan membicarakan agar Perda PPMHA bisa lebih terarah dan terfokus,” ujar Ayub Paa.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.