JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Mahasiswi asal kabupaten Tolikara di kota studi Jayapura akhirnya memiliki sebuah asrama yang cukup representatif. Gedung megah tersebut dibangun di Perumnas 3 Waena, kota Jayapura, Papua.
Asrama mahasiswi Tolikara itu diresmikan pemerintah kabupaten Tolikara, Senin (10/4/2023).
Marthen Kogoya, penjabat bupati Tolikara, saat meresmikan asrama putri Tolikara itu, mengatakan, harapan pemerintah daerah agar aset berupa gedung dan fasilitas lain yang disediakan itu dapat digunakan dengan baik untuk mendukung aktivitas belajar hingga selesai tepat waktu.
“Gedung asrama putri ini aset daerah yang dibangun dengan menggunakan dana APBD kabupaten Tolikara. Dari tahap perencanaan dan penganggaran hingga pelaksanaan pembangunan asrama ini dilakukan pada masa jabatan bupati Usman Genongga Wanimbo. Hari ini baru kita bisa resmikan untuk dapat digunakan,” kata Marthen.
Kepada mahasiswi asal Tolikara yang akan menempati asrama putri ini, Marthen Kogoya minta agar jaga asrama sebagai tempat tinggal sekaligus tempat belajar yang nyaman.
“Saya minta, tolong jaga, jadikan ini sebagai rumah, sebagai tempat belajar untuk menyiapkan masa depan melalui proses perkuliahan agar bekal yang adik-adik dapat itu pada saatnya dibawa pulang ke daerah untuk bangun daerah tercinta kita Tolikara,” pesannya.
Dengan adanya asrama dan fasilitas yang disediakan pemerintah daerah dapat membantu mengatasi persoalan selama proses perkuliahan. Dengan tempat yang aman dan nyaman, mahasiswi dapat menyelesaikan pendidikan untuk kemudian membangun kabupaten Tolikara dengan baik.
“Gedung asrama dan semua fasilitas yang disiapkan oleh pemerintah bisa dijaga dengan baik,” tegas Marthen.
Peresmian asrama ini katanya bersamaan dengan asrama mahasiswi di kota studi Manado. Hanya saja, setelah dipastikan kondisinya, peresmian tak bisa bersamaan.
“Kami sudah cek asrama yang di Manado belum siap karena masih ada kekurangan. Itu kami akan lengkapi dan benahi dulu barulah nanti diresmikan. Jadi, saat ini kami meresmikan asrama putri kabupaten Tolikara di kota studi Jayapura,” kata Kogoya.
Hal itu dibenarkan Yosua Noak Douw, sekretaris daerah (Sekda) kabupaten Tolikara.
“Asrama putri Tolikara di kota Manado juga mau diresmikan, tetapi setelah kami pantau masih ada bagian tertentu belum selesai, jadi peresmiannya lebih duluan yang di Jayapura ini,” kata Douw.
Yohan Wanimbo, wakil ketua satu DPRD kabupaten Tolikara, menjelaskan, pembangunan asrama putri ini direncanakan tahun 2020. Kebutuhan asrama putri di beberapa kota studi diakomodir dalam APBD tahun 2020/2021.
“Hari ini kita lihat bangunan megah ini setelah dibahas dalam forum-forum resmi dan bersyukur karena ada respons bagus yang diakomodir pada tahun anggaran 2020/2021. Waktu itu dialokasikan anggaran untuk bangun asrama putri di beberapa kota studi, termasuk Jayapura dan Manado. Syukur, dua asrama sudah jadi,” kata Wanimbo.
Yohan kemudian mengusulkan perlunya kepala asrama agar pengelolaannya baik.
“Asrama ini dibangun oleh pemerintah daerah. Harapan kita, kebutuhan dan kekurangan asrama ini akan diperhatikan. Di sini perlu kepala asrama, bukan dari mahasiswi, tetapi kepala asrama harus PNS yang ditugaskan di sini agar asrama bisa teratur,” tuturnya.
Sementara itu, Tilera Towolom mewakili senioritas mahasiswi Tolikara di kota studi Jayapura, mengungkapkan perjuangannya sejak beberapa tahun lalu. Waktu itu tahun 2019, mahasiswa-mahasiswi menyurat ke bupati Usman Wanimbo dan direspons baik.
“Saya masih ingat bagaimana cara kami berusaha pada waktu itu agar ada asrama putri di kota studi Jayapura. Kami menyurat kepada bapak Usman Wanimbo. Kami sangat senang dan bersyukur karena bapak kasih tanggapan bagus sampai asrama putri ini bisa dibangun di sini,” kata Tilera.
Karena itu, ia atas nama senior dan mahasiswi generasi sekarang menyampaikan terimakasih kepada Pemkab Tolikara yang telah menjawab harapan dan kerinduan lama agar ada asrama putri di kota studi Jayapura.
“Terima kasih banyak pemerintah daerah bisa menjawab doa kami. Sejak tahun 2019 kami sampaikan proposal untuk bangun asrama dan akhirnya hari ini sudah nyata, sudah diresmikan. Saya rasa ini satu kado terindah bagi kami senior sebagai perintis, dan oleh-oleh bagi mahasiswi hari ini tahun-tahun berikut bisa pergunakan asrama putri ini dengan baik,” tutur Towolom.
Gedung asrama putri Tolikara dibangun semasa kepemimpinan Usman Genongga Wanimbo yang ditandai dengan peletakkan batu pertama pada 29 Juli 2019.
Asrama ini terdiri dari 3 bangunan utama, yakni aula dan dua asrama dengan 88 kamar tidur.
Pj bupati Marthen Kogoya turut didampingi sejumlah pejabat teras kabupaten Tolikara hadiri acara peresmian asrama itu.
Pewarta: CR-01
Editor: Markus You