SENTANI, SUARAPAPUA.com — Jelang hari raya lebaran bagi umat muslim, pemerintah kabupaten Jayapura, Papua, menggelar pasar murah bertempat di lapangan upacara Gunung Merah Sentani.
Hana Salomina Hikoyabi, sekretaris daerah (Sekda) kabupaten Jayapura, mengatakan, hal ini bertujuan menekan angka inflasi daerah jelang hari raya Idul Fitri 1444 H tahun 2023.
Berbagi bahan pokok mulai dari daging, ikan, telur, minyak goreng, minyak tanah, sayur, biskuit, minuman kaleng, bawang merah dan bawang putih, makanan dan minuman serta kebutuhan lainnya jelang lebaran disediakan.
“Pasar murah ini Pemda lakukan di empat titik. Satu di Gunung Merah sini, titik kedua di Depapre, ketiga di Nimbokrang tanggal 17, dan tanggal 18 di Yapsi sebagai titik keempat. Pasar murah ini akan bertahan sampai sebelum lebaran,” kata Hikoyabi kepada wartawan di lapangan upacara Gunung Merah Sentani, Jumat (14/4/2023).
Pasar murah yang digelar di empat titik itu dengan berbagai stok bapok jelang lebaran.
“Bawang merah, bawang putih, cabe, beras, sayur-sayuran, daging, telur dan sembilan bahan pokok, semua ada di sini [pasar murah],” jelasnya.
Sekda Jayapura mencatat subsidi paling tinggi ada di daging sapi dengan subsidi 30 ribu.
Jika daging sapi harga pasar Rp140.000, di pasar murah dijual Rp110.000. Ukuran daging dan harganya bervariasi.
Begitupun telur, ada dua jenis telur Cakra dan telur lokal. Telur Cakra Rp55.000, sedangkan telur lokal menjadi Rp50.000.
Beras per subsidinya Rp10.000, bawang merah Rp55.000 menjadi Rp50.000, bawang merah Rp45.000 menjadi Rp40.000 per kilogram, tomat Rp11.000 menjadi Rp10.000 per kilogram, lombok kecil Rp85.000 menjadi Rp80.000, kentang Rp24.000 menjadi Rp20.000, wortel Rp20.000 menjadi Rp18.000, kol Rp19.000 menjadi Rp16.000, minyak tanah dari Rp:4.000 menjadi Rp3.000 per liter.
Hikoyabi berharap dengan adanya pasar murah itu masyarakat tertib dalam berbelanja sesuai kebutuhan pokok yang diinginkan.
“Masyarakat tertib dalam berbelanja. Selain subsidi, ada juga intervensi pemerintah baik telur, daging, ikan, minyak goreng, minyak tanah dan juga bumbu dapur,” kata Hana.
Sementara, Salomina Bano, salah satu warga yang hendak berbelanja di pasar murah juga merasa sangat terbantu.
“Pasar murah ini sangat terbantu. Harganya pasti bisa dijangkau. Kita ke pasar dengan uang 200.000 itu tidak mungkin beli banyak sesuai kebutuhan. Di pasar murah pasti bisa kita jangkau,” kata perempuan asal Genyem itu.
Bano sangat mengapresiasi langkah yang diambil pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan buat warga mendapat kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau.
“Hari ini saya beli telur, minyak dan yang lain ada tiga barang juga. Ini belum tentu saya dapat di pasar umum. Terima kasih pemerintah daerah karena sudah membantu kami. Kalau bisa, pasar murah ini diadakan terus supaya kami yang ekonomi lemah atau kurang mampu ini bisa dapatkan di pasar murah,” tuturnya.
Pewarta: Yance Wenda
Editor: Markus You