JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — KPMY United bermaterikan anggota Komunitas Pelajar Mahasiswa Yahukimo (KPMY) kota studi Jayapura, Papua, turut meramaikan turnamen sepak bola Yalimo Cup I tahun 2023. Turnamen diselenggarakan di lapangan Emsyk, Waena, kota Jayapura.
Tim KPMY United saat berduel dengan Kunume FC dari kabupaten Lanny Jaya, Selasa (18/4/2023) sore, berakhir dengan skor imbang 0-0.
Meski berakhir imbang, Yanis Soll, ketua KPMY, berharap para pemain dan ofisial serta seluruh mahasiswa-mahasiswi asal kabupaten Yahukimo tidak kecewa.
Baginya, hasil apapun dalam sebuah pertandingan harus dapat diterima dengan jiwa besar.
“Ini bagian dari kegiatan yang telah kami lakukan, dimana sebelumnya banyak kegiatan yang kami buat, diantaranya KPMY Cup 2022. Pada tahun ini kami berpartisipasi dalam Yalimo Cup. Pemain yang bertanding di KPMY United semua asal Yahukimo dari 51 distrik,” jelas Yanis.
Yanis mengaku timnya didukung sepenuhnya salah satu pemain bintang Indonesia, Ferry Pahabol, sekaligus manajer tim.
“Kami pengurus dan ofisial tim berharap mahasiswa turut mendukung agar KPMY United bermain baik, dan bisa meramaikan turname ini. Tadi baru saja bertanding, cuma hasilnya 0-0,” lanjutnya.
Kata Yanis, seharusnya KPMY United berhadapan dengannya Tolikara FC. Tetapi karena ada hal yang harus diselesaikan, jadwalnya akan diatur panitia penyelanggara.
“Sekarang kami main dengan Kunume FC, tim dari Lanny Jaya. Untuk yang tunda akan kami tunggu info dari panitia atau kawan-kawan Yalimo,” jelasnya.
Selama persiapan maupun pertandingan, pemain profesional asal Yahukimo, Ferry Pahabol yang mencuat namanya bersama Persipura Jayapura di kompetisi Liga Indonesia, hadir langsung untuk memberikan motivasi kepada adik-adiknya yang tengah berpartisipasi dalam turnamen Yalimo Cup I.
Baginya, masih merindukan hadirnya pemain muda dari Yahukimo. Penerusnya harus tampil di kompetisi reguler, baik di Liga 3, 2 maupun Liga 1 Indonesia.
“Saya melihat adik-adik ini punya talenta bagus, jadi saya tergerak untuk daftarkan timnya di Yalimo Cup. Harapan saya, kalau adik-adik bermain bagus, kita dorong lagi ke tahap berikut, seperti bermain di liga tiga zona Papua atau lainnya,” kata pemain bernama lengkap Yohannes Ferinando Pahabol.
Turnamen yang digagas mahasiswa Yalimo, tentu baik sebagai sarana generasi muda menyalurkan bakat bermain sepak bola. Ia juga setuju dengan itu. Melaluinya akan muncul pemain muda yang bakatnya masih belum terlihat luas, supaya tidak terkesan tidak ada yang menggantikan pemain sepak bola asal Papua saat ini.
“Saya rasa ini awal yang baik untuk terus diarahkan lagi. Kedepan kalau ada turnamen lagi kita ikut. Harapan saya, kita bergandeng tangan dukung tim KPMY United,” kata Ferry.
Impian pemain mungil ini belum terwujud setelah nanti pada saatnya gantung sepatu, akan lebih memilih mencurahkan perhatian di bidang yang membesarkan namanya di persepakbolaan nasional.
Sementara itu, Niki Sama, pelatih KPMY United mengutarakan, pertandingan antara KPMY United vs Kunume FC berlangsung dalam waktu normal, tidak berhasil merubah kedudukan. Kedua tim saling serang, tetapi gagal mencetak gol.
“Tadi skor 0-0. Hasil imbang ini kami puas. Masih ada kesempatan lagi. Nanti KPMY United akan hadapi Persitoli FC. Kalau bisa, pemerintah daerah dan pihak legislatif mendorong tim ini. Begitu juga senior asal kabupaten Yahukimo,” pintanya.
Dipercayakan sebagai pelatih oleh pengurus KPMY baginya sebuah tantangan tersendiri. Tak terlalu penting soal kalah atau menang. Kompak dan semangat persaudaraan yang harus diutamakan, apalagi mimpi bersama untuk hidupkan tim sepak bola.
“Semoga kita tetap kompak, kuat dalam satu wadah sepak bola Yahukimo di Jayapura. Harapan saya pun sama, suatu waktu harus lahir bintang sepak bola dari Yahukimo untuk gantikan kakak Ferry Pahabol. Kalau menang atau kalah itu bukan hal utama. Tetapi yang harus kita tunjukan adalah kekompakan dan keutuhan Yahukimo di bidang sepak bola,” tutur Niki.
Turnamen Yalimo Cup I digulirkan sejak Selasa (11/4/2023) lalu. Turnamen dibuka resmi Kenius Kogoya, ketua harian KONI Papua. Turut didampingi Nahor Nekwek, bupati Yalimo.
Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Markus You
