Tanah PapuaMamtaPengunjung Bhulem Mokho Diajak Jaga Kebersihan, Juga Tidak Miras

Pengunjung Bhulem Mokho Diajak Jaga Kebersihan, Juga Tidak Miras

SENTANI, SUARAPAPUA.com — Pengunjung lokasi wisata alam Bhulem Mokho di kampung Ifar Besar, distrik Sentani, kabupaten Jayapura, Papua, pasti akan puas menikmati keindahan alam dari sebuah bukit di pulau Ifale yang terletak di tengah danau Sentani.

Tak salah bila Bhulem Mokho ramai dikunjungi. Para pengunjung selalu berdatangan dari berbagai tempat untuk menikmati sejuknya udara ketika berada di puncak bukit Bhulem Mokho. Dengan leluasa akan menikmati keindahan danau Sentani di sore hari.

Agar memberi kepuasan bagi para pengunjung, soal sampah mendapat perhatian serius pengelola.

Sampah dianggap satu hal terpenting dalam mengelola lokasi wisata ini agar tetap terlihat indah.

Pantauan suarapapua.com pada 25 April 2023, di lokasi Bhulem Mokho disediakan sejumlah bak sampah. Dibuat secara kreatif dari drum bekas dan diletakkan di beberapa titik sebagai tempat pembuangan sampah plastik, botol dan sampah lainnya.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Asosiasi Wartawan Papua Gelar Pelatihan Pengelolaan Media

Tina Sembra Yoku, pemilik Bhulem Mokho, mengatakan, setiap pengunjung yang hendak naik ke puncak lokasi wisata ini selalu diingatkan apa saja barang bawaannya.

“Setiap pengunjung yang datang, sebelum naik itu biasa saya tanya, di kantong bawa apa? Kalau minuman kaleng atau cemilan begitu, saya bilang nanti botol atau plastiknya dibuang di tempat sampah. Mereka dengar dengan apa yang kami sampaikan,” tuturnya kepada suarapapua.com, Jumat (28/4/2023).

Selain soal buang sampah pada tempatnya, ia juga mengaku biasa mengingatkan kepada para pengunjung untuk tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dari area Bhulem Mokho.

“Miras tidak diizinkan bawa naik ke atas [lokasi wisata]. Kami tidak mau pengunjung lain merasa terganggu akibat dari ada orang minum. Nanti pengunjung yang mau datang ada rasa takut lagi untuk kembali ke sini. Atau kalau terjadi sesuatu di luar dugaan kami, siapa yang mau tanggung jawab? Makanya itu kami larang,” ujar Tina.

Baca Juga:  Bangun RS Tak Harus Korbankan Warga Sekitar Sakit Akibat Banjir dan Kehilangan Tempat Tinggal

Sejauh ini, kata Tina, fasilitas yang ada masih seadanya saja. Hanya dengan itu ia masih lanjutkan sambil membenahi sedikit demi sedikit.

“Macam drem bekas itu, kami terpaksa bikin untuk tempat sampah. Sampah harus kami jaga, makanya itu ada drem bekas supaya orang buang sampah di situ. Ini masih begini saja dulu, nanti baru kami akan benahi pelan-pelan. Namanya usaha, tidak langsung semuanya siapkan satu kali. Bertahap dulu, setelah tempat sampah, terus bikin tangga trap, pondok-pondok dan yang lain lagi,” jelasnya.

Rencananya Dinas Pariwisata kabupaten Jayapura akan membantu beberapa bagian di lokasi wisata alam ini. Kata Tina, sudah dijanjikan untuk buatkan pondok dan toilet.

“Ini kami masih tunggu kapan orang dinas akan datang ke mari,” kata perempuan asal Enggros, kota Jayapura, itu.

Baca Juga:  Jawaban Anggota DPRP Saat Terima Aspirasi FMRPAM di Gapura Uncen

Ericka, salah satu pengunjung Bhulem Mokho mengaku puas menikmati keindahan dari lokasi wisata alam ini.

“Dari sini sangat indah sekali,” sahutnya.

Soal sampah, baginya, tergantung kesadaran orang menjaga kebersihan. Sampah memang harus dibuang pada tempatnya.

“Orang kalau ada kesadaran pasti buangnya tidak sembarang. Nanti pas foto, kelihatan sampah-sampah itu kan tidak baik. Jadi, kitong wajib jaga bersama,” kata Ericka.

Warga Abepura ini menilai penyampaian dari pemilik lokasi wisata itu sangat penting untuk diperhatikan.

“Tadi pas mau naik ini, kita ditanya dan diingatkan soal sampah. Jadi, begitu naik, sampah kita bawa di tangan, lalu buang di drem yang sudah disediakan. Itu bagus dan sangat tepat,” imbuhnya.

Objek wisata alam ini dibuka sejak 18 Juli 2022. Dikelola Tina Sembra Yoku bersama suaminya Bastian Yoku.

Pewarta: Yance Wenda
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Parpol Harus Terbuka Tahapan Penjaringan Bakal Calon Bupati Tambrauw

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Forum Komunikasi Lintas Suku Asli Tambrauw mengingatkan pengurus partai politik di kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, untuk transparan dalam tahapan pendaftaran...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.