BeritaSusi Pudjiastuti akan Bom Semua, TPNPB: Resolusi 2504 Tidak Sah

Susi Pudjiastuti akan Bom Semua, TPNPB: Resolusi 2504 Tidak Sah

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Sebby Sambom, juru bicara TPNPB OPM, membantah semua pernyataan Susi Pudjiastuti, pemilik maskapai penerbangan Susi Air.

Menurut Sebby, selama ini para investor maupun pemilik modal memanfaatkan jalur penerbangan untuk memasok minuman keras (Miras) ke Papua, terutama daerah-daerah pedalaman. Selain itu, katanya, TPNPB telah melarang maskapai penerbangan tidak masuk ke daerah-daerah konflik, terutama tidak melayani TNI/Polri dengan mengangkut peralatan dan pasukan militer.

“Kelemahan orang Papua sudah diketahui Indonesia, sehingga miras itu bisa disalurkan sampai ke kampung-kampung terutama di daerah penerbangan bertujuan untuk merusak generasi Papua. Jadi, Susi Pudjiastuti bisa dikatakan sebagai pembunuh orang Papua karena ikut memfasilitasi lewat pesawat miliknya yang telah mengangkut anggota TNI dan Polri,” tegasnya, Senin (8/5/2023).

Baca Juga:  Masyarakat Adat Sumuri Mendesak Bupati Bintuni Tidak Menerbitikan Izin Operasi PT BSP

Sebby menilai pernyataan dari Susi Pudjiastuti sangat keliru. Sebab, dengan maskapai penerbangan melayani TNI/Polri, pesawat Susi Air ikut membunuh orang Papua.

“Susi Pudjiastuti tidak perlu menangis soal pilot yang disandera. Pepera 1969 maupun resolusi PBB 2504 belum sah. Artinya, kedudukan Indonesia di Papua adalah ilegal, itu hanya taktik yang digunakan Indonesia dan Belanda melakukan pembangunan di Papua setelah itu 25 tahun kemudian akan diberikan kemerdekaan bagi Papua, tetapi karena tidak ditepati, sehingga Thomas Wanggai mendeklarasikan Bintang Empat Belas,” tuturnya.

Baca Juga:  TPNPB Membantah Menyerahkan Senpi Kepada Komandan Kodim 1709/Yawa

TPNPB OPM menurutnya siap bertanggungjawab jika pilot asal Selandia Baru itu dibunuh. Jika tidak segera ada dialog antara Indonesia, Selandia Baru dan TPNPB OPM.

“Pilot menerima surat izin dari pemerintah Indonesia untuk melakukan penerbangan melalui militer Indonesia, sehingga pilot dibunuh juga bukan masalah,” ujar Sebby.

Sebelumnya, Susi Pudjiastuti menyatakan sebagai pemilik maskapai Susi Air sudah tidak bisa menunggu lebih lama lantaran pilot Phillips Mark Mehrtens disandera sejak 7 Februari 2023 hingga kini statusnya belum jelas. Bahkan katanya, akan bertindak nekat untuk menyelamatkan pilot itu dengan cara meminta bom kepada TNI.

Baca Juga:  Seluruh Tanah Papua Perlu Ada Sekolah Adat

“Kalau ditanya saya mau apa? Kalau saya suruh menyelamatkan pilot saya sendiri, saya akan minta bom sama TNI. Saya bom semua,” kata Susi.

Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Warga Distrik Pogoma dan Sinak Barat Mengungsi

0
“Operasi militer secara tiba-tiba menggunakan helikopter melepas serangan dengan bom mortir dan roket ke kawasan masyarakat sipil, sehingga masyarakat semua telah pengungsi ke distrik induk di Sinak,” jelasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.