Foto bersama usai diskusi tentang jurnalistik, Sabtu, (20/5/2023) di Sentani, kabupaten Jayapura. (Suara Papua)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Persekutuan Pelajar Mahasiswa dan Masyarakat Distrik Sela (P2MMDS) kabupaten Yahukimo di kota studi Jayapura menggelar diskusi jurnalistik, Sabtu (20/5/2023). Diskusi diadakan di BTN Joko Indah, Sentani, kabupaten Jayapura, Papua.

Linus Magayang, sekretaris P2MMDS, mengatakan, anggota organisasi tingkat distrik dari kabupaten Yahukimo di Jayapura itu mau belajar melatih diri untuk menjadi pemimpin, mempersiapkan diri dan mengembangkan soft skill. Terlepas dari ilmu dan materi yang diterima di kampus dan sekolah.

“Hari ini badan pengurus dan anggota P2MMDS belajar jurnalistik untuk upaya meningkatkan kemampuan literasi menulils tentang apa yang dilihat dan rasakan. Kami bersyukur karena diskusi sederhana ini suarapapua.com bisa datang berbagi ilmu,” ucapnya.

Baca Juga:  Tragedi Penembakan Massa Aksi di Dekai 15 Maret 2022 Diminta Diungkap

Magayang lihat situasi di Papua saat ini sangat butuh jurnalis untuk mengangkat fakta melalui pemberitaan. Maka, dengan pelatihan jurnalistik ini dirasa penting sebagai cara mengasah kreativitas pelajar dan mahasiswa asal distrik Sela terutama menulis berita ataupun artikel.

“Rencana dalam beberapa waktu kedepan kami akan adakan kegiatan perkenalan. Sebelum itu, kami mulai dengan diskusi tentang jurnalistik. Nanti kami akan undang orang-orang hebat dari berbagai organisasi agar kegiatannya lebih berbobot,” jelas Linus.

ads

Selanjutnya, Arpius Magayang, anggota P2MMDS mengaku sangat senang menulis apalagi setelah melihat berita-berita di media cetak, online, dan elektronik. Hanya biasa terkendala ketika mau memulai prosesnya untuk menghasilkan sebuah berita.

“Saya bersyukur dengan materi diskusi ini. Walaupun singkat dan sederhana, ada gambaran sedikit bagaimana seseorang mau menulis berita, seperti biasanya dilakukan oleh wartawan. Kami termotivasi untuk menulis. Selama ini saya biasa ikuti di suarapapua.com, dan pernah juga melihat wartawan diintimidasi,” tuturnya.

Baca Juga:  FPD Yahukimo Aksi di Kantor KPU Papua Pegunungan Tuntut Pleno Dibatalkan

Diskusi sederhana baginya lebih bagus bahkan sangat bermanfaat dengan penyampaian materi agar lebih memotivasi diri bisa menulis suatu laporan atau berita.

“Perlu lebih banyak cerita pengalaman melalui diskusi untuk bisa mengasah kemampuan generasi muda Sela bisa tampil di dunia teknologi. Wadah persekutuan Sela ini hadir supaya bagaimana mempersiapkan generasi yang mampu menghadapi segala aspek, termasuk kemampuan menulis,” kata Arpius.

Dalam diskusi itu, Ardi Bayage dari suarapapua.com menyambut baik keinginan mahasiswa dan pelajar untuk belajar menulis di media.

Baca Juga:  Penyebutan Rumput Mei Dalam Festival di Wamena Mendapat Tanggapan Negatif

“Siapapun bisa menulis tentang apa yang kita lihat dan rasakan. Apalagi ini Papua, selama anak asli tidak menulis, orang lain akan berusaha putar balik fakta. Intinya, kalian pun bisa tulis. Tentunya sesuai standar jurnalistik, dan patuh dengan Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers,” jelas Ardi.

Dengan sedikit gambaran yang disampaikan, Ardi berharap ada diskusi atau pelatihan lanjutan agar pahami baik soal jurnalistik dan bagaimana menulis untuk kepentingan banyak orang.

“Seperti saat ini, perlu duduk diskusi, sama-sama belajar lebih lanjut. Satu hal lagi, kalau bisa ada anak asli Sela yang mau menjadi wartawan,” tantangnya. []

Artikel sebelumnya60 Tahun Kejahatan Terhadap Kemanusiaan di Papua Barat
Artikel berikutnyaPerjalanan Bangsa Papua Semirip Dengan Bangsa Israel