Akibat Kontak Tembak di Nduga, 7 Warga Sipil Ditangkap dan 276 Mengungsi

0
226
Warga sipil Nduga yang sedang mengungsi dari rumah dan kampung halaman mereka karena konflik antara TNI/Polri dan TPNPB di Nduga, Papua Pegunungan. (Supplied for SP)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Sebanyak 276 warga sipil dari 7 distrik di Kabupaten Nduga Papua Pegunungan mengungsi ke lokasi aman yang jauh dari rumah mereka, karena akibat dari kontak tembak antara aparat TNI/Polri dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di ibu kota Kabupaten Nduga, di Kenyam pada 26 – 29 Mei 2023.

Selain pengungsian, diduga terjadi penangkapan terhadap 7 warga sipil oleh aparat TNI dan Polri di Kenyam, Nduga pada 29 Mei 2023. Mereka yang diduga ditangkap adalah Etikius Kerebea, Matius Kerebea, Herman Kerebea, Agotius Kerebea, Jhoni Kerebea, Patianus Kerebea, dan Pilipus Baye.

Baca Juga:  Jawaban Anggota DPRP Saat Terima Aspirasi FMRPAM di Gapura Uncen

Warga sipil yang mengungsi dari tujuh distrik adalah distrik Gearek, distrik Pasir Putih, distrik Wisi, distrik Kora, distrik Moba, distrik Pija, dan distrik Wosak.

Para pengungsi yang masih berada di pertigaan Batas Batu Sekolah Dasar (SD) dikabarkan belum bisa pulang ke rumah mereka masing-masing, karena aparat keamanan masih menguasai di kampung Nugulaid, distrik Kenyam, Kabupaten Nduga sejak 26 Mei 2023.

Baca Juga:  Mahasiswa Papua Minta Presiden Jokowi Copot Jabatan Pangdam XVII/Cenderawasih

Sebelumnya TPNPB Kodap III Ndugama Derakma mengklaim telah menembak mati 7 anggota TNI di Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga sejak kontak tembak terjadi pada tanggal 26 – 29 Mei 2023.

ads
Ibu-ibu yang sedang mengendong anak-anak mereka ketika mengamankan diri mengungsi jauh dari rumah dan kampung halaman mereka di Nduga, Papua Pegunungan akibat konflik bersenjata antara TNI/Polri dan TPNPB. (Supplied for SP)

Warga sipil di Nduga berharap agar komunitas hak asasi manusia di seluruh dunia untuk segera memasuki wilayah konflik di Nduga guna membantu para pengungsi internal warga sipil yang terjebak di luar kampung dan rumah mereka.

Baca Juga:  Sidang Dugaan Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 Timika Berlanjut, Nasib EO?

“Kami harap adanya intervensi dari luar untuk para pengungsi di daerah ini, karena kasian banyak warga sipil yang mengungsi ke luar rumah dan kampung,” tukas warga sipil.

Kondisi pengungsian meningkat sejak pilot Philips Mark Marthens asal Selandia Baru yang ditawan TPNPB sejak 7, Februari 2023.

Sejauh ini belum ada pernyataan dari aparat negara dan otoritas setempat terkait penangkapan warag sipil, pengungsian hingga penembakan aparat TNI di Nduga Papua Pegunungan.

Artikel sebelumnyaDua Penumpang Dobonsolo Jatuh di Perairan Serui 
Artikel berikutnyaMarape Mengakui Usulan Perjanjian Keamanan Dengan Australia Ditunda