PolhukamDemokrasiSuku Aifat Tolak Pembentukan Ikatan Keluarga Maybrat di Kabupaten Sorong

Suku Aifat Tolak Pembentukan Ikatan Keluarga Maybrat di Kabupaten Sorong

AIMAS, SUARAPAPUA.com — Para tokoh adat, agama, dan intelektual se-Aifat Raya menolak dengan tegas adanya pelantikan Ikatan Keluarga Besar Maybrat di kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

Penolakan didasari dengaan alasan tidak libatkan tokoh-tokoh suku Aifat yang berdomisili di wilayah pemerintahan kabupaten Sorong sejak awal rencana hingga pembentukan panitia pelantikan.

Maksimus Kamat, tokoh masyarakat Aifat Timur di kabupaten Sorong, mengatakan, rencana pelantikan ikatan tersebut tanpa keterlibatan sejumlah tokoh yang mestinya dari awal sudah diinformasikan.

Sebagai tokoh masyarakat Aifat Timur, ia mengaku tidak pernah dilibatkan dalam setiap tahapan proses pembentukannya.

“Kami para tokoh adat dan masyarakat Aifat Raya tidak pernah dilibatkan. Kesannya tidak transparan kepada masyarakat. Tidak pernah ada rapat-rapat yang melibatkan orang Aifat. Kami kaget setelah diberikan surat undangan pelantikan,” ujarnya kepada suarapapua.com saat jumpa pers di Aimas, kabupaten Sorong, Kamis (3/8/2023).

Kamat dengan tegas menolak pembentukan wadah tersebut karena tidak mengakomodir seluruh masyarakat Aifat Raya di kabupaten Sorong. Ia sendiri hanya dihubungi lewat telepon seluler oleh pihak yang hendak mengadakan pelantikan.

Baca Juga:  Situasi Paniai Sejak Jasad Danramil Agadide Ditemukan

“Sebagai tokoh masyarakat Aifat Timur saya tolak kalau paksa lantik. Ya, jelas tidak akomodir tiga suku asal kabupaten Maybrat yang saat ini menetap di kabupaten Sorong, khususnya suku Aifat secara keseluruhan,” tegasnya.

Para tokoh suku Aifat di kabupaten Sorong saat jumpa pers di Aimas, kabupaten Sorong, Kamis (3/8/2023). (Reiner Brabar – SP)

Rudolf Kocu, tokoh adat suku Aifat mengaku cukup kaget setelah menerima undangan pelantikan ikatan keluarga besar Maybrat. Ia juga tidak dilibatkan dari sejak Mubes hingga pemilihan ketua.

“Saya kaget setelah dikasih undangan. Cara yang mereka gunakan akan mencederai marwah dari kelembagaan adat itu. Jadi, yang jelas saya tolak dan tolak.”

“Dalam proses pemilihan kepala suku Maybrat di kabupaten Sorong perlu lalui berbagai tahapan, seperti sosialisasi, musyawarah besar (Mubes) yang melibatkan tiga suku yaitu Ayamaru, Aitinyo, dan Aifat. Bukan diam-diam dan langsung mau lantik seperti yang direncanakan begini. Kepala suku bukan sembarang tunjuk,” ujar Rudolf.

Baca Juga:  Kotak Suara Dibuka di Pleno Tingkat Provinsi PBD, Berkas C1 Tak Ditemukan

Ancam Bubarkan

Suku Aifat mengancam ambil sikap tegas jika proses pelantikan ikatan keluarga besar Maybrat di kabupaten Sorong tetap dilakukan. Para tokoh adat, agama, masyarakat dan intelektual bahkan warning, bakal bubarkan paksa acara tersebut.

Paskalis Wate, tokoh masyarakat Aifat Selatan, menegaskan, para tokoh suku Aifat akan memasang baliho penolakan pelantikan ikatan keluarga Maybrat di sejumlah titik sentral.

“Setelah jumpa pers ini kami akan pasang baliho penolakan di beberapa tempat sentral, termasuk di dekat lokasi yang mereka mau bikin pelantikan,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan bawa para tokoh adat, agama, masyarakat Aifat Raya ke kantor Kesbangpol kabupaten Sorong untuk audiensi terkait rencana hadirnya ikatan tersebut.

“Kami akan datangi Kesbangpol kabupaten Sorong untuk melaporkan kalau ikatan itu cacat hukum,” ujar Paskalis.

Baca Juga:  Dua Calon Anggota DPD RI Ancam Pidanakan Komisioner KPU Tambrauw

Simon Sasior, perwakilan intelektual Aifat Raya di kabupaten Sorong, mengingatkan, saat ini masyarakat Aifat sedang dalam tahapan pemilihan kepala suku besar, sehingga rencana pelantikannya diminta segera dihentikan untuk menghindari terjadinya perpecahan antar suku.

“Kami khusus suku Aifat saat ini sedang mempersiapkan musyawarah besar pemilihan kepala suku. Stop buat ikatan yang tidak mewakili suku Aifat,” tegas Sasior.

Simon Tubur, pemuda Aifat, menduga kegiatan tersebut demi mengamankan kepentingan politik oknum tertentu di 2024. Hal itu lantaran dari awal tidak pernah libatkan para tokoh Aifat.

“Tokoh adat, agama, masyarakat suku Aifat saja tidak libatkan, lantas kepentingan siapa dibalik ini? Para tokoh Aifat tidak terlibat berarti tidak menutup kemungkinan ini kepentingan kelompok tertentu mencari simpati masyarakat untuk Pemilu 2024,” ujarnya.

Hingga berita ini diterbitkan, wartawan terus berupaya konfirmasi ke panitia pelantikan ikatan keluarga besar Maybrat. []

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pemkab Yahukimo dan PGGJ Diminta Perhatikan Keamanan Warga Sipil

0
"Sampai saat ini belum ada ketegasan terkait pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di sana. Tidak ada ketegasan dari pemerintah daerah Yahukimo. Kami minta untuk segera tangani.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.