Rilis PersMasyarakat Sipil Ungkap Dugaan Konflik Kepentingan Proyek PSN Bandara Siboru dan Pupuk...

Masyarakat Sipil Ungkap Dugaan Konflik Kepentingan Proyek PSN Bandara Siboru dan Pupuk Kaltim

Siaran Pers Perkumpulan Panah Papua

Siaran Pers
Masyarakat Sipil Ungkap Dugaan Konflik Kepentingan dan Kayu Ilegal Pada Proyek Strategis Nasional (PSN) Bandara Siboru dan Pupuk Kaltim

Manokwari, 24 November 2023

Peresmian Proyek Strategis Nasional (PSN) Bandar Udara Siboru dan Kawasan Industri Pupuk Kaltim telah selesai diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada, Kamis 23 November 2023. Pekerjaan kedua PSN ini dilakukan oleh kontraktor yang terhubung kuat dengan Bahlil Lahadalia (Menteri Investasi/Kepala BKPM RI).

Sulfianto Alias dari organisasi masyarakat sipil Perkumpulan Panah Papua Manokwari menduga bahwa PSN Bandara Siboru dan Kawasan Industri Pupuk Kaltim di Kabupaten Fakfak penuh dengan konflik kepentingan. Kedua proyek PSN ini dikerjakan oleh PT Papua Jaya (PT PJ).

Kita ketahui bahwa Direktur PT PJ adalah Santoso Banda. Santoso pernah mewakili PT Bersama Papua Unggul (PT BPU) dan Menteri Bahlil Lahadalia dalam event penyerahan 100 Unit Laptop kepada salah satu sekolah swasta di Kabupaten Fakfak1. Bahlil Lahadalia memiliki saham di PT BPU sebanyak 450 Lembar dengan nilai investasi RP 675.000.000.

Sulfianto menambahkan bahwa PT Pupuk Kaltim memiliki Komisaris Independen yang bernama Eka Sastra. Eka Sastra ini rangkap jabatan sebagai Komisaris Independen sekaligus Staf Khusus Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Konflik kepentingan ada di sini.

Mereka bisa menggunakan wewenang jabatannya untuk mencari keuntungan sebesar besarnya melalui proyek PSN.

Roy Masyewi, Juru Bicara Kampanye Hutan dan Masyarakat Adat dari Perkumpulan Panah Papua berpendapat bahwa melihat dari kondisi masyarakat yang ada di Kampung Fior, terdapat komitmen masyarakat untuk menjaga tanah, hutan dan laut.

Baca Juga:  Stop Kriminalisasi dan Pengalihan Isu Pemerkosaan dan Pembakaran Rumah Warga!

Contoh salah satunya kata Roy terdapat pada masyarakat pegiat konservasi. Menurutnya, tempat itu tempat yang indah, tempat wisata, tempat sakral yang nantinya akan di bongkar oleh pihak perusahaan. Oleh sebab itu tentunya hal ini sangat disayangkan.

Tunggak kayu merbau di wilayah moratorium hutan sekitar Bandara Siboru (Garis Bujur 132° 5′ 25,68″T, Garis Lintang 2° 56′ 32,868″S). (Dok. Perkumpulan Panah Papua)

Kayu Ilegal
Proyek PSN Bandara Siboru juga tidak terlepas adanya eksploitasi kayu secara ilegal yang dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan hasil pemantauan kami, PT Aulia Mitra Dewata (PT AMD) diduga telah melakukan penebangan tanpa izin. Lokasinya di areal moratorium hutan yang terletak tidak jauh dari Bandara Siboru. PT AMD menyuplai kayu kepada PT Fakfak Indah Group (PT FIG) yang berlokasi di Kampung Kayu Merah.

PT FIG Sendiri mengirim kayu olahan ke Kabupaten Gresik dengan tujuan kepada Industri CV Cahaya Mulya.

Selain berbisnis kayu, PT AMD turut memenangkan proyek pekerjaan pematangan Bandara Siboru dengan total pagu anggaran APBD Kabupaten Fakfak sebesar Rp 92,5 Milyar, terhitung mulai pada Tahun 2019 hingga Tahun 2021.

Jalur Logging Yang Dibuat Oleh PT Aulia Mitra Dewata (PT AMD). Posisi Tunggak tebangan dan Jalur Logging berada di Wilayah Moratorium Hutan. (Dok. Perkumpulan Panah Papua)

PT AMD terhubung dengan Didi Iskandar Aulia, Wakil Ketua Umum IX Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) Indonesia.

Masyarakat Fior minim informasi terkait PSN
Di balik peresmian PSN, menyisakan keluhan dari kampung yang belum tercatat dalam pemberitaan publik. PSN Kawasan Industri Pupuk Kaltim misalnya.

Masyarakat Kampung Fior masih minim informasi lokasi pembangunan kawasan industri Pupuk Kaltim.

Kami di kampung sama sekali belum tahu siapa yang bekerja di lapangan, yang kami tahu hanya nama PT Pupuk Kaltim saja.

Selain itu kami masyarakat tidak pernah diberikan peta kawasan industri Pupuk Kaltim yang disebut sebut memiliki luasan 2000 hektar, ujar Musa Sasim selaku penduduk dan Ketua RT 1 di Kampung Fior.

Baca Juga:  F-MRPAM Kutuk Tindakan Kekerasan Aparat Terhadap Massa Aksi di Jayapura 

Tidak jauh dari kampung Fior, Perusahaan pernah melakukan pengeboran dan pemasangan patok, kunjungan ini terjadi sekitar tanggal 6 November 2023. Informasinya bahwa wilayah tersebut merupakan titik untuk pembangunan pabrik, namun membuat kami bingung lagi bahwa lokasi yang dibuka bukanlah lokasi yang dimaksud tapi lokasinya berada di Kampung Andamata, Distrik Arguni tambah Musa. Teridentifikasi PT Papua Jaya selaku pelaksana proyek pekerjaan ini.

Arsyad Tator, pegiat konservasi di Kampung Fior sekaligus sebagai ketua RT 2 menyampaikan bahwa Kita mengingat masa depan anak cucu, kita punya laut, kita punya ikan, jujur saja dengan adanya perusahaan kita punya ikan jauh, kasian kita punya anak mau makan apa. Sekarang tanaman perusahaan sudah mau habiskan.

Kita punya anak cucu makan pala lagi pala sudah tidak ada. Jaminan apa yang diberikan perusahaan kepada anak cucu. Saya ikuti selama ini pembukaan yang dilakukan oleh perusahaan akan berdampak terhadap mangi mangi. Mangi mangi mereka sudah tebang lagi.

Sekarang ini lokasi perusahaan dekat dari zona inti, dalam zona inti tidak jauh dari kuburan keramat. Kalau dia sudah bongkar di sekitar zona inti pasti akan berdampak terhadap kuburan keramat yang ada di situ.

Echa Muri. Petani Cabe Rawit di Kampung Fior. Wilayah pertanian Echa akan rencananya akan digusur oleh PT Pupuk Kaltim. (Dok. Perkumpulan Panah Papua)

Salah satu petani yang sedang mengembangkan tanaman cabe rawit di dalam wilayah yang rencana akan dibangun PT Pupuk Kaltim adalah pasangan suami istri Ahmad Pattiran dan Echa Muri, keduanya tinggal di kampung Fior, Distrik Arguni.

Baca Juga:  HRM Melaporkan Terjadi Pengungsian Internal di Paniai

Kami juga bingung, misalnya nanti kalau perusahaan operasi, pasti kami sudah tidak bisa masuk di sini. Hasil dari rica (Cabe) ini kami panen empat kali dalam satu bulan. Dalam satu minggu kami bisa panen sampai 40 kilogram dan Satu kilo saya jual Rp 100.000 di kokas atau di fakfak.

Total penghasilan dari rica ini bisa sampai 16 juta rupiah per bulan, hasil itu kami gunakan untuk keperluan sehari hari dan sekolah anak kami sampai anak kami jadi pegawai.

Kami sudah kembangkan pertanian rica ini sebelum perusahaan mereka datang. Kalau mau pikir pikir kami merasa rugi juga, lebih nyaman keluarga kami bertani macam ini, kami bingung juga nanti kalau perusahaan mau gusur, karena dengar informasi dari perusahaan kalau di lokasi ini akan di bangun helipad perusahaan PT Pupuk Kaltim.

Y.L Franky, Direktur Yayasan Pusaka Bentala Rakyat menyatakan bahwa Idealnya PSN dilakukan dengan prinsip HAM, yakni penghormatan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat, dan lingkungan hidupnya.

Dalam prinsip ini, seharusnya masyarakat mempunyai hak berpartisipasi secara bermakna termasuk menghormati keputusan masyarakat adat dalam menentukan PSN sejak awal atas PSN yang berlangsung di wilayah adat.

Adanya keluhan masyarakat adat menunjukkan dan dugaan kelalaian pemerintah nasional dan daerah, maupun korporasi yang terlibat dalam PSN, dan mengabaikan menghormati dan melindungi hak masyarakat adat.

Narahubung:
Sulfianto Alias, (organisasi masyarakat sipil Perkumpulan Panah Papua Manokwari)

Sumber:
1 https://mattanews.co/milad-smk-yapis-fakfak-ke-47-menteri-bahlil-lahadalia-serahkan- 100-unit-laptop/

Terkini

Populer Minggu Ini:

Non OAP Kuasai Kursi DPRD Hingga Jual Pinang di Kota Sorong

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Ronald Kinho, aktivis muda Sorong, menyebut masyarakat nusantara atau non Papua seperti parasit untuk monopoli sumber rezeki warga pribumi atau orang...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.