ADVERTORIALDogiyai BahagiaRibuan Siswa Bersama Para Guru di Dogiyai Pawai Literasi dan Numerasi

Ribuan Siswa Bersama Para Guru di Dogiyai Pawai Literasi dan Numerasi

DOGIYAI, SUARAPAPUA.com — Pentingnya literasi dalam kehidupan global dewasa ini tak bisa dibantah lagi. Upaya menghidupkan budaya membaca, menulis dan berhitung di tengah masyarakat terus digencarkan pemerintah kabupaten Dogiyai melalui dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora).

Hal itu ditandai dengan kegiatan pawai literasi dan numerasi di Moanemani, ibu kota kabupaten Dogiyai, Senin (27/11/2023).

David Goo, ketua tim pelaksana yang juga kepala seksi kurikulum SD-SMP dinas Dikpora kabupaten Dogiyai, mengatakan, kegiatan pawai literasi dan numerasi ini juga dalam rangka memperingati hari guru yang jatuh tanggal 25 November 2023.

Sedianya akan diadakan pada hari Sabtu (25/11/2023), tetapi ditunda mengingat hari Sabtu semua pegawai libur, kecuali pegawai lapangan. Jikapun dipaksakan, suasananya tak akan meriah. Juga tak mungkin akan dibuka kegiatannya oleh bupati, serta tak mungkin ada kata sambutan dari kepala dinas Dikpora.

“Karena itulah diputuskan ditunda. Bersyukur, hari ini kami bisa laksanakan dan kegiatannya berlangsung sangat meriah,” kata David.

Kegiatan pawai literasi dan numerasi bertujuan mengajak seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan bersama para pegawai dan segenap masyarakat Dogiyai untuk menyadari pentingnya pendidikan masa depan generasi penerus Dogiyai.

“Kita mengajak setiap orang di kabupaten Dogiyai untuk pentingnya kita sekolah, pentingnya kita belajar, pentingnya kita jaga lokasi dan gedung sekolah, sangat amat pentingnya guru dan guru harus dijaga, dilindungi dan dihargai terutama guru-guru pendatang, serta pentingnya pendidikan di daerah tercinta Dogiyai,” tuturnya.

Baca Juga:  Media Sangat Penting, Beginilah Tembakan Pertama Asosiasi Wartawan Papua
Para murid berbaris sebelum pawai literasi dan numerasi yang dilaksanakan di Moanemani, ibu kota kabupaten Dogiyai, Senin (27/11/2023). (Supplied for SP)

Kondisi di kabupaten Dogiyai, kata David, tak luput dari menjamurnya aneka penyakit sosial yang turut berdampak terhadap dunia pendidikan. Contohnya, penjualan minuman beralkohol yang kian marak, selain palang memalang jalan dan kantor, bakar membakar kantor, persoalan sosial yang kadang hingga saling tuntut denda mencapai miliaran rupiah, dan lain-lain.

“Bahkan banyak anak umur sekolah yang tidak bersekolah, orang tua sibuk dengan togel dan membiarkan anaknya tidak bersekolah dan aneka penyakit sosial lainnya. Dengan kegiatan pawai literasi, kita mengajak setiap orang untuk kembali ke cara berpikir manusia Mee yang asli dalam hal hidup, berpikir, bersekolah, belajar, dan bekerja.”

Pencanangan literasi dan numerasi menurut Goo, lahir dari diskusi sejumlah pihak melihat perkembangan belakangan ini. Para tenaga pendidik dan kependidikan diharapkan turut mengambil peran besar untuk menggerakan kegiatan literasi sambil evaluasi pendidikan.

“Pawai literasi dan numerasi ini juga berhubungan dengan kurikulum merdeka. Dan untuk itu, beberapa kegiatan telah kami lalui, misalnya lomba cerdas cermat tingkat SD dan SMP se-kabupaten Dogiyai. Hadiah bagi para juara diberikan pada acara pembukaan pawai literasi di halaman kantor bupati Dogiyai,” jelas David.

Sementara itu, Benediktus Goo, kepala seksi pendataan yang juga koordinator operator dinas Dikpora kabupaten Dogiyai, menambahkan, kegiatan lain sebelumnya seperti raport pendidikan, akun belajar.id dan PMM dan lainnya tidak dalam bentuk hadiah, namun dilakukan untuk menjemput kurikulum merdeka di kabupaten Dogiyai.

Baca Juga:  Soal Satu WNA di Enarotali, Begini Kata Pakum Satgas dan Kapolres Paniai
Kegiatan pawai literasi dan numerasi di Moanemani, ibu kota kabupaten Dogiyai, Senin (27/11/2023). (Supplied for SP)

Kesetiaan guru-guru menjalankan tugas di sekolah diapresiasi Yudas Tebai, kepala dinas Dikpora kabupaten Dogiyai. Sebab hal itu bagian terpenting dari upaya literasi baca-tulis yang memang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk peserta didik.

“Guru dalam hal ini turut berandil dalam kegiatan literasi dan numerasi di masing-masing sekolah,” kata Tebai.

Diakui memang tak jarang masih ditemukan permasalahan mengenai kemampuan literasi baca-tulis. Hal itu merupakan satu tantangan tersendiri. Tentu permasalahannya juga sangat beragam yang turut mempengaruhi tingkat literasi seseorang.

Disebutkan beberapa permasalahan itu seperti gangguan disleksia, kurangnya motivasi belajar, kurangnya pemahaman terhadap bacaan, kurangnya keterampilan berbahasa, pengaruh teknologi, pengaruh lingkungan, kurangnya akses pendidikan, dan lain sebagainya.

Untuk mengatasinya, kata Yudas, tentu perlu ada upaya peningkatan akses pendidikan, memberikan dukungan bagi individu dengan kesulitan dalam literasi, dan mempromosikan budaya membaca dan menulis dalam masyarakat.

“Literasi yang kuat sangat penting dalam memungkinkan individu untuk berpartisipasi sepenuhnya dalam kehidupan sosial dan ekonomi modern. Oleh karena itu, kegiatan literasi harus ditekankan pada masyarakat sejak dini,” tandasnya.

Pencanangan gerakan literasi sekolah (GLS) kata Yudas Tebai, satu upaya penting yang harus dilakukan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan, tidak hanya dinas yang dipimpinnya, tetapi juga beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan masyarakat, serta satuan pendidikan.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Bangun Jembatan Hubungkan Kampung Banti 2 dan Banti 1

“Pelibatan orang tua peserta didik dan masyarakat merupakan komponen amat penting dan menentukan dalam GLS. Fakta bahwa banyak waktu dari tidak sedikit orang tua yang dihabiskan hanya untuk menghitung Togel dan aneka penyakit sosial lainnya. Kondisi seperti itu wajib berikhtiar mulai dari sekarang untuk dihentikan dan kembali menjadi manusia pembelajar,” ujarnya.

Para murid berbaris sebelum pawai literasi dan numerasi yang dilaksanakan di Moanemani, ibu kota kabupaten Dogiyai, Senin (27/11/2023). (Supplied for SP)

Melihat kondisi kehidupan masyarakat di kabupaten Dogiyai, memang perlu ada ruang yang cukup untuk menumbuhkan literasi. Satu kewajiban mutlak adalah arah strategis bagi kegiatan literasi di lingkungan satuan pendidikan dasar dan menengah. Ini tentu perlu melibatkan unit kerja terkait serta para pihak lain yang peduli terhadap pentingnya literasi.

“Kerja sama semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan sangat diperlukan untuk melaksanakan gerakan bersama yang terintegrasi dan efektif.”

Kegiatan pawai literasi dan numerasi diawali dengan apel gabungan bersama para pegawai kabupaten Dogiyai di halaman kantor bupati Dogiyai.

Para siswa-siswi didampingi para guru. Dilanjutkan pembagian hadiah bagi pemenang lomba cerdas cermat SMP dan SD. Selain uang pembinaan, juga piala dan sertifikat.

Para pemenang tampil di garda terdepan setiap sekolah dalam kegiatan pawai keliling kota Moanemani setelah resmi dilepas Damiana Tekege, penjabat Sekda kabupaten Dogiyai. []

Terkini

Populer Minggu Ini:

Non OAP Kuasai Kursi DPRD Hingga Jual Pinang di Kota Sorong

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Ronald Kinho, aktivis muda Sorong, menyebut masyarakat nusantara atau non Papua seperti parasit untuk monopoli sumber rezeki warga pribumi atau orang...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.