TIOM, SUARAPAPUA.com — Ratusan tenaga honorer dan tenaga kontrak (THK) di lingkungan pemerintah kabupaten Lanny Jaya, provinsi Papua Pegunungan, tahun anggaran 2023 mengikuti ujian Computer Assisted Test (CAT) yang digelar di SMK Yapis Wamena, kabupaten Jayawijaya, Jumat (1/12/2023).
Petrus Wakerkwa, pelaksana harian (Plh) bupati kabupaten Lanny Jaya, mengatakan, kinerja Kantor Regional IX Badan Kepegawaian Negara (BKN) Jayapura bersama Badan Kepegawaian Daerah (BKD) kabupaten Lanny Jaya serta tim dan jajarannya hingga menyelenggarakan ujian CAT ini patut diapresiasi.
“Hari ini tenaga honorer dan tenaga kontrak bisa ikut ujian CAT setelah kita lalui proses panjang dengan waktu yang cukup lama. Pemerintah daerah mengangkat 500 orang berbagai latar belakang sesuai dengan ketentuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN RB) melalui BKN dengan syarat minimal lima tahun,” ujarnya menyampaikan sambutan pembukaan.
Kata Petrus Wakerkwa, para peserta akan mengikuti ujian CAT selama dua hari.
“Ujiannya selama dua hari. Mulai hari ini dan besok. Jangan anggap enteng. Saudara dan saudari harus manfaatkan kesempatan dengan baik-baik,” ujar Wakerkwa.
Menurut Sabar Parlindungan Sormin, kepala Kantor Regional IX BKN Jayapura, untuk eks tenaga honorer K-2 yang tidak lulus tahun 2019 dan tenaga kontrak sejak September 2021 telah diverifikasi selama dua bulan. Setelah tuntas, selanjutnya hari ini bisa dilakukan ujian CAT.
“Kami mengapresiasi pemerintah kabupaten Lanny Jaya karena telah membuka peluang hingga saat ini saudara-saudari sekalian bisa ada di sini untuk mengikuti ujian CAT,” kata Sormin.
Kabupaten Lanny Jaya diakuinya sebagai daerah ke-9 dari 26 kabupaten/kota di provinsi Papua yang menyelenggarakan ujian CAT bagi tenaga honorer dan tenaga kontrak.
Sormin menyatakan, ujian CAT dilaksanakan sesuai amanat peraturan perundang-undangan untuk diangkat calon aparatur sipil negara (ASN) yakni UU nomor 20 tahun 2023 tentang aparatur sipil negara pengganti UU nomor 5 tahun 2014.
“Tahun depan tidak akan ada peluang seperti ini lagi. Kalian beruntung sekali diangkat menjadi ASN, dengan beberapa tahapan, termasuk saat ini ikut ujian CAT dan nantinya harus mengikuti prajabatan,” imbuh Sormin.
Sementara itu, Samuel Yigibalom, kepala BKD kabupaten Lanny Jaya, mengatakan, tenaga honorer yang dokumennya memenuhi kriteria berdasarkan hasil verifikasi tim verfal nasional yakni Kanreg IX BKN Jayapura dan BKPP Papua hingga dikirim ke Kementerian PAN-RB untuk ditetapkan formasi.
Berdasarkan keputusan Menteri PAN-RB nomor 344 tahun 2023 tentang pengangkatan dan penetapan tenaga honorer dan tenaga kontrak di lingkungan Pemkab Lanny Jaya, kata Samuel, ditetapkan sebanyak 500 orang sesuai kuota yang dibagi pemerintah provinsi Papua.
Samuel menjelaskan, ketentuannya yakni yang bersangkutan memiliki ijazah S-2, S-1, D-3 dan SMA/SMK yang lulus pendidikan tahun 2015, 2014, 2013, 2012, dan 2011.
Masa kerja honor minimal 5 tahun, TMT 30 Agustus 2015 sampai 30 Agustus 2020, usia minimal 18 tahun saat bekerja sebagai honorer dan maksimal 46 tahun, umur 18 tahun sampai 35 tahun alokasi pengadaan CPNS, dan umur 35 sampai 45 tahun alokasi pengadaan PPPK.
Kata Yigibalom, jumlah peserta ujian CAT hari pertama sebanyak 461 orang. Terdiri dari 378 orang tenaga honorer, dan 83 orang tenaga kontrak. Sedangkan yang tidak mengikuti ujian adalah 39 orang.
“Alasan tidak hadir ikut ujian karena 11 orang meninggal dunia, 9 orang mengundurkan diri, 14 orang tidak ikut pemberkasan, serta 5 orang belum melakukan perbaikan dokumen,” jelasnya.
Kepada peserta ujian CAT diminta serius mengikutinya agar impian menjadi ASN segera terwujud.
“Saudara-saudari wajib mengikuti ujian CAT. Nanti setelah lolos sebagai ASN, kami harap supaya jangan menghilang, tetapi harus berkontribusi untuk kabupaten Lanny Jaya. Karena adanya pembangunan untuk memajukan daerah adalah ASN,” ujar Samuel. []