Tanah PapuaMeepagoYayasan PNG Memfasilitasi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus di Dogiyai

Yayasan PNG Memfasilitasi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus di Dogiyai

MOWANEMANI, SUARAPAPUA.com — Bertujuan mensosialisasikan kehadiran Sekolah Luar Biasa (SLB) di Meeuwodide khususnya di kabupaten Dogiyai, pengurus Yayasan Pendidikan Nasional Global bersama SLB PNG Sinar Kasih Dogiyai mengadakan ibadah bersama mengawali proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di lembaga pendidikan SLB dan PKBM PNG Cahaya Kamukabi dibawah naungan Yayasan PNG, Rabu (17/1/2024).

Dalam kegiatan ibadah mengawali semester genap tahun ajaran 2023/2024 oleh SLB PNG Sinar Kasih Dogiyai bersama PKBM PNG Cahaya Kamukabi dibawah naungan Yayasan Pendidikan Nasional Global di Dogiyai turut mengundang pemerintah kabupaten Dogiyai yang dihadiri Asisten 1 bidang pemerintahan Nason Pigai, S.Ip, para kepala sekolah di sekitar Mowanemani, tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan dan intelektual serta masyarakat Dogiyai.

Baca Juga:  Media Sangat Penting, Beginilah Tembakan Pertama Asosiasi Wartawan Papua

Enias Anou, S.Pd.K, M.Pd, kepala sekolah SLB PNG Sinar Kasih Dogiyai, mengatakan, mengingat banyak anak berkebutuhan khusus yang terlantar di wilayah Meepago khususnya kabupaten Dogiyai, kehadiran SLB memberikan kesempatan untuk orang tua yang memiliki anaknya penyandang disabilitas dapat menyekolahkan ke SLB yang diselenggarakan.

Pengelola, para guru dan murid Sekolah Luar Biasa (SLB) Sinar Kasih Dogiyai serta sejumlah undangan usai perayaan ibadah bersama mengawali proses kegiatan belajar mengajar (KBM) semester genap tahun ajaran 2023/2024, Rabu (17/1/2024) di sekolahnya. (Supplied for SP)

Kata Enias, lembaga pendidikan yang dikelolanya siap mendidik dan melayani anak-anak penyandang disabilitas asal kabupaten Dogiyai maupun dari daerah sekitarnya.

Baca Juga:  Seorang Fotografer Asal Rusia Ditangkap Apkam di Paniai

“Dengan kehadiran SLB ini setiap anak yang memiliki kebutuhan khusus seperti tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, tuna grahita, autis bisa masuk sekolah tanpa dipungut biaya karena pihaknya telah menggratiskan setiap jenjang baik SDLB, SMPLB, dan SMALB sampai tamat,” tuturnya.

Neliana Anou, S.Kep.Ns, M.Kep, pendiri Yayasan Pendidikan Nasional Global, menjelaskan, yayasan baru tiga tahun semenjak didirikan dengan kerja keras membangun tiga lembaga pendidikan, yakni SLB PNG Sinar Kasih, PKBM PNG Cahaya Kamukabi, dan Bimbingan Belajar Calistung di Dogiyai.

Untuk mendukung operasional lembaga pendidikan tersebut, kata Anou, pihaknya berupaya mendirikan sarana prasarana, termasuk gedung sekolah berupa tiga ruang belajar dan sedang tahapan memperjuangkan lokasi permanen.

Baca Juga:  PTFI Bina Pengusaha Muda Papua Melalui Papuan Bridge Program

“Saat ini kami sedang berusaha dapat lokasi permanen untuk selanjutnya bangun gedung di lokasi tersendiri agar anak-anak dapat terlayani secara baik,” kata Neliana.

Murid Sekolah Luar Biasa (SLB) Sinar Kasih Dogiyai saat bawakan lagu pada perayaan ibadah bersama mengawali proses kegiatan belajar mengajar (KBM) semester genap tahun ajaran 2023/2024, Rabu (17/1/2024) di sekolahnya. (Supplied for SP)

Dalam sambutannya, Nason Pigai menekankan kepada pihak yayasan dan sekolah harus menjemput bola ke pemerintah daerah karena pasti akan diperhatikan juga sebagaimana selalu dibantu kepada yayasan lain yang ada di kabupaten Dogiyai.

Kata Nason, setiap yayasan adalah mitra kerja pemerintah yang menjangkau pembangunan yang tidak dijangkau pemerintah daerah. []

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

0
“Jadi tidak semua Gubernur bisa menjawab semua itu, karena punya otonomi masing-masing. Kabupaten/Kota punya otonomi begitu juga dengan provinsi juga punya otonomi. Saya hanya bertanggung jawab untuk formasi yang ada di provinsi. Maka ini yang harus dibicarakan supaya apa yang disampaikan ini bisa menjadi perhatian kita untuk kita tindaklanjuti. Dan pastinya dalam Rakor Forkopimda kemarin kita juga sudah bicarakan dan sepakat tentang isu penerimaan ASN ini,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.