PolhukamPemiluDistribusi Logistik Pemilu di Enam Distrik di Tambrauw Akan Menggunakan Helikopter

Distribusi Logistik Pemilu di Enam Distrik di Tambrauw Akan Menggunakan Helikopter

Editor :
Elisa Sekenyap

SORONG, SUARAPAPUA.com— Pendistribusian logistik Pemilu untuk enam distrik di Kabupaten Tambrauw akan menggunakan transportasi udara, yaitu Helikopter.

Saharul Abdul Karim, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tambrauw, menjelaskan bahwa ada enam distrik yaitu distrik Tinggouw, distrik Kwesefo, distrik Yubouw, distrik Manekar, distrik Ireres, distrik Kebar Selatan dan distrik Kasih.

“Ada enam distrik di Kabupaten Tambrauw yang berpotensi untuk didistribusikan menggunakan transportasi udara,” jelas Karim kepada suarapapua.com, Sabtu (10/2/2024).

Baca Juga:  12 Parpol Desak DKPP Periksa Komisioner KPU Raja Ampat

Sementara kata dia untuk kesiapan pergeseran logistik dijadwalkan akan dilakukan pada 11 Februari 2024, mengingat enam distrik yang menggunakan transportasi udara. Proes akan dilakukan bersama antara KPU dan pemerintah daerah dari gudang induk di distrik Moraid Kabupaten Tambrauw.

Sementara itu, Margaretha Titit, Kepala Distrik Tinggouw mengatakan bahwa dalam proses ini pihaknya menjamin bahwa akan berjalan dengan aman dan damai, karena bekerjasama dengan kepala kampung, masyarakat kampung, dan pihak keamanan.

Baca Juga:  C1 Pleno 121 TPS Kembali Dibuka Atas Rekomendasi Bawaslu PBD

“Saya menjamin keamanan untuk Pemilu 2024, karena telah bekerja sama bersama kepala kampung, masyarakat kampung dan pihak keamanan,” tuturnya.

Selain itu, ia mengatakan untuk hal-hal teknis menyambut Pileg dan Pilpres pada 14 Februari 2024 di distrik Tinggouw dalam proses persiapan.

Terkini

Populer Minggu Ini:

Parpol Harus Terbuka Tahapan Penjaringan Bakal Calon Bupati Tambrauw

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Forum Komunikasi Lintas Suku Asli Tambrauw mengingatkan pengurus partai politik di kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, untuk transparan dalam tahapan pendaftaran...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.