BeritaMPM Uncen Sesalkan Kepala BNN Bawa Materi Terlalu Singkat di FL2MI

MPM Uncen Sesalkan Kepala BNN Bawa Materi Terlalu Singkat di FL2MI

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) Universitas Cenderawasih, Pontius Omoldoman sesalkan keputusan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso membatasi waktu penyampaian materinya dalam kegiatan Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) dan rapat kerja wilayah Papua dan Papua Barat di auditorium Uncen, Abepura, Jayapura, Kamis (8/9/2016).

“Saya bersama badan pengurus MPM dan panitia kegiatan FL2MI ini sangat kesal karena bapak kepala BNN ini kami undang untuk beliau bawakan materi di kegiatan kami hanya dua jam saja, padahal kami minta satu hari penuh,” kata Pontius kepada wartawan, Kamis siang.

Menurutnya, waktu dua jam itu tidak cukup bagi mahasiswa memahami persoalan lebih mendalam. “Kami undang beliau untuk harus menjelaskan baik tentang peredaran ganja dan barang-barang Narkoba lainnya di Papua dan Papua Barat ini dengan baik, bukan hanya materi saja. Harus berikan juga cara untuk bagaimana anak-anak Papua ini mencegahnya lebih dini,” tuturnya.

Baca Juga:  Dua Anak Diterjang Peluru, Satu Tewas, Satu Kritis Dalam Konflik di Intan Jaya

Pontius meski kecewa, informasi yang dibagikan sedikit membuka “mata” mahasiswa akan bahaya Narkoba bagi generasi Papua. “Tadi bapak kepala BNN hadir menyampaikan materi dengan tergesa-gesa. Tetapi, tidak mengapa, bapak sudah menghabiskan waktu di sini sekitar dua jam untuk menyampaikan materi dalam acara kami ini,” ujarnya.

Sedianya, kata dia, bertujuan untuk adakan diskusi lepas bersamanya terkait dengan pandangan BNN terhadap mahasiswa di Tanah Papua, seturut tujuan akhir dari kegiatan ini.

Baca Juga:  Pemkab Yahukimo dan PGGJ Diminta Perhatikan Keamanan Warga Sipil

“Tujuan kegiatan kami jelas yaitu untuk mendorong pemerintah yang sedang berusaha basmi minuman keras bahkan ganja dan narkoba lainnya,” kata Pontius.

Tujuan kegiatan ini, lanjut dia, pada intinya sesuai dengan apa yang terjadi belakangan ini, banyak pihak apatis, termask lembaga legislatif seperti DPR dan MPR, terhadap berbagai persoalan yang berdampak fatal bagi masyarakat khususnya generasi Papua, seperti Miras dan Narkoba.

“Terkesan tidak peduli, tidak laksanakan topuksi. Makanya, kami adakan kegiatan ini. Ya, mudah-mudahan rekomendasi akhir yang akan kami distribusikan itu bermanfaat. Di dalamnya kami bahas juga tugas dan fungsi DPR itu sendiri,” jelasnya.

Baca Juga:  Penolakan Memori Banding, Gobay: Majelis Hakim PTTUN Manado Tidak Mengerti Konteks Papua

Sementara, Komjen Pol Budi Waseno setelah memberikan materi sekitar dua jam di auditorium Uncen, mengatakan, “Saya mohon maaf karena saya ada mau ketemu dengan Polda dan Pangdam. Jadi, tolong jangan lagi ada pertanyaan karena saya ada mau ke sana sekarang.”

Lanjut Waseno, “Ya, mungkin saya pikir pertanyaannya cukup sampe di sini dulu karena saya ada pertemuan bersama Polda dan Pangdam di Jayapura.”

Pewarta: Ardi Bayage

Editor: Mary Monireng

1 KOMENTAR

Terkini

Populer Minggu Ini:

Parpol Harus Terbuka Tahapan Penjaringan Bakal Calon Bupati Tambrauw

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Forum Komunikasi Lintas Suku Asli Tambrauw mengingatkan pengurus partai politik di kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, untuk transparan dalam tahapan pendaftaran...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.