PANIAI, SUARAPAPUA.com — Pasar sentral Enarotali, Paniai, Papua, yang terbakar pada 30 September 2015, hingga kini belum dibangun ulang. Akibatnya, aktivitas jual beli dilakukan di pinggir jalan raya yang tampak sangat kumuh. Tak ada tempat layak untuk mama-mama berjualan.
Di bekas pasar onggokan sampah berserakan dimana-mana, dan banyak rumput tumbuh subur. Dalam kondisi demikian, mama-mama Papua di Paniai yang biasa berjualan memilih menjajakan hasil taninya di atas tanah di sepanjang pinggiran jalan raya yang ramai dilewati kendaraan.
Mama Rut Gobai, penjual sayur, mengatakan, karena di Paniai tidak ada pasar, terpaksa menjual pinggir jalan.
“Sejak pasar terbakar, pasar sudah tidak ada. Terpaksa kami semua jual di pinggir jalan. Sekarang sudah tahun ketiga kami jual di pinggir jalan,” kata Rut di Enarotali, Sabtu (22/4/2017) kemarin.
Terkait rencana pembangunan pasar, ia mengaku tak tahu. “Kalau bangun ulang pasar ini kami tidak tahu. Memang pernah pemerintah daerah datang ambil nama kami dan foto pasar ini, tapi tidak tahu kapan mereka akan bangun,” ucapnya.
Ibu empat anak ini menambahkan, setelah ada pendataan, tidak ada tindaklanjut. Ia merasa bingung dengan pendataan yang sudah dilakukan pemerintah daerah karena sampai hari ini pembangunan belum dikerjakan.
“Tidak ada tanda-tanda, jadi pendataan itu dibuat untuk apa? Waktu ambil nama kami, pemerintah bilang untuk bangun pasar,” kata Mama Rut.
Dalam ketidakpastian itu, mama cacat mata ini selalu datang untuk berjualan. Hasil yang didapat, ia pakai mencukupi kebutuhan sehari-hari. Jika lebih, biayai studi anak-anaknya.
“Waktu pertemuan di aula Uwatawogi Yogi, depan semua masyarakat Paniai, bupati bilang akan bangun pasar dalam tahun ini. Kami tunggu janji itu,” tuturnya.
Terpisah, Tinus Pigai, tokoh pemuda Paniai, mengatakan, seharusnya pasar yang terbakar itu sudah dibangun untuk kepentingan perekonomian daerah.
Karena, menurut dia, selain menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, pembangunan pasar tersebut sudah agenda pusat berbarengan dengan pasar-pasar Mama-mama Papua di beberapa daerah di Papua yang sudah jadi dan siap pakai, seperti di kota Jayapura, kabupaten Jayapura, Wamena dan lainnya.
“Setelah pasar ini terbakar, Lenis Kogoya, staf khusus Presiden Jokowi untuk wilayah Papua, pernah datang melihat langsung dan dia waktu itu bilang kepada Mama-mama bahwa pasar akan segera dibangun ulang. Tetapi rupanya itu hanya janji saja. Sampai sekarang pasar masih begitu saja,” ujar Tinus.
Pewarta: Stevanus Yogi