BeritaULMWP: SU PBB Satu-satunya Ruang untuk Dialog tentang Papua

ULMWP: SU PBB Satu-satunya Ruang untuk Dialog tentang Papua

LONDON, SUARAPAPUA.com – United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) melalui ketuanya, Benny Wenda, memperjelas pernyataan Sekjen ULMWP, Rex Rumakiek, yang sebelumnya dikutip radionz.co.nz, mengatakan bahwa dialog dengan RI “bukan gagasan yang buruk” jika yang dimaksud adalah “dialog secara internasional” dan “tempat terbaik untuk berdialog adalah Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa.”

Baca Juga:  Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

Menurut Benny Wenda, pernyataan Sekjen Rumakiek adalah penegasan dari sikap ULMWP bahwa “tempat satu-satunya bagi ‘dialog’ mengenai isu Papua adalah Sidang Umum PBB, dimana hal yang salah di masa lalu harus dikoreksi.”

Dalam siaran pers yang diterima oleh suarapapua.com hari ini (21/07), Benny Wenda berkata bahwa “ULMWP mengingatkan para pemain kunci di PBB tentang warisan kesalahan yang mereka tinggalkan, dan juga tugas suci mereka yang diamanatkan oleh Piagam PBB untuk menjamin dirampungkannya proses dekolonisasi dengan memberi rakyat Papua hak menentukan nasib sendiri.”

Baca Juga:  Paus Fransiskus Segera Kunjungi Indonesia, Pemerintah Siap Sambut

Benny Wenda mengatakan dialog dengan pemerintah Indonesia bukan jawaban bagi Papua. Posisi ULMWP, menurut dia, menganggap tidak ada lagi ruang bagi dialog dengan Indonesia sebab waktu untuk itu sudah lama berlalu.

“Satu-satunya solusi bagi kami adalah diizinkannya penentuan nasib sendiri yang sejati melalui pemungutan suara yang diawasi oleh dunia internasional.”

Baca Juga:  TETAP BERLAWAN: Catatan Akhir Tahun Yayasan Pusaka Bentala Rakyat 2023

Pewarta: Wim Geissler

Terkini

Populer Minggu Ini:

Partai-Partai Oposisi Kepulauan Solomon Berlomba Bergabung Membentuk Pemerintahan

0
"Kelompok kami menanggapi tangisan dan keinginan rakyat kami untuk merebut kembali Kepulauan Solomon dan mengembalikan kepercayaan pada kepemimpinan dan pemerintahan negara kami," kata koalisi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.