Ribuan Pengungsi Nduga di Wamena Membutuhkan Tempat Tinggal

0
7821

DEKAI, SUARAPAPUA.com — Ence Geong, Aktivis kemanusiaan dari YTHP mengakui, sektiar dua ribu pelajar asal Nduga yang mengungsi ke Wamena membutuhkan tempat tinggal.

Sejauh ini anak-anak tersebut menumpang dengan berbaur di rumah warga di Wamena.

“Anak-anak Nduga sedang tinggal tersebar di Wamena, jumlahnya sekitar dua puluh titik yang mereka (anak-anak Nduga) tempati,” jelas Ence baru-baru ini.

Ence mengakui, dengan bahan dan dukungan warga yang peduli dengan rakyat Papua darin Nduga, pihaknya akan membangun barak untuk tempat tinggal anak-anak yang adalah generasi Papua kedepan.

Baca Juga:  Tragedi Penembakan Massa Aksi di Dekai 15 Maret 2022 Diminta Diungkap

Ia mengapresiasi pihak Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Nduga yang proaktif terus mendukung proses belajar mengajar hingga mendukung dalam kebutuhan pengungsi lainnya.

ads

Katanya, pihaknya berharap agar Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan perempuan dan Dinas Kesehatan Nduga untuk memberikan perhatian seperti yangb dilakukan P dan P Nduga.

“Mengapa kami membutuhkan Dinas Pemberdayaan Perempuan? Karena banyak pengungsi anak-anak orang yang dewasa perempuan yang membutuhkan dukungan dinas tersebut, terutama penyediaan kebutuhan perempuan. Mereka karena mengungsi, sehingga kebutuhan seperti ini sangat sulit untuk didapatkan,” kata Ence.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Pengentasan Penyakit TB di Kabupaten Mimika

Hendrik Reggi, Pimpinan Yayasan Pesat Wamena mengakui, pihaknya prihatin dengan keadaan dan kondisi yang dialami anak-anak Nduga.

Dengan keprihatinan ini, kata Reggi, pihaknya ikut menyumbangkan alat tulis yang bisa dipakai oleh siswa-siswi Nduga yang belajar di sekolah darurat di Weneroma Sinakma, Wamena.

Ia berharap Pemda Nduga bahkan Pemerintah Pusat bisa melihat situasi dan kondisi yang dialami pengungsi Nduga di Wamena, tetapi juga di Lanny Jaya dan Timika.

Baca Juga:  Penolakan Memori Banding, Gobay: Majelis Hakim PTTUN Manado Tidak Mengerti Konteks Papua

Pewarta : Ruland Kabak

Editor    : Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaDewan Gereja Dunia: Orang Papua Terpinggirkan Secara Sistematis
Artikel berikutnyaKPMY Gelar Seminar Sehari di Kota Jayapura