BeritaMasyarakat Suku Tehit Nyatakan Siap Bersaing di Pilkada Sorsel 2020

Masyarakat Suku Tehit Nyatakan Siap Bersaing di Pilkada Sorsel 2020

TEMINABUAN, SUARAPAPUA.com — Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Suku Tehit Kabupaten Sorong Selatan beserta 12 Sub Suku Tehit gelar pertemuan guna mendorong anak Tehit di Pilkada Srong Selatan yang akan dilangsungkan 2020.

Pertemuan yang dihadiri sejumlah intelektual dan tokoh masyarakat Tehit itu dlakukan di sekertariat LMA Tehit, Senin (9/7/2019).

Philipus Momot Ketua LMA tehit mengatakan, sejak tahun 2004 Kabupaten Sorong Selatan berdiri, orang Tahit hanya menjadi penonton di negerinya sendiri.

Baca Juga:  PTFI Bina Pengusaha Muda Papua Melalui Papuan Bridge Program

“Oleh sebab itu, kami dari LMA Tehit mau orang Tehit harus bersatu untuk menjadi tuan di negerinya sendiri. Dengan demikan, seluruh orang Momot harus bersama-sama mendukung,” ujar Momot.

Selain itu katanya, pihaknya juga membentuk tim formatur Tahit Bersatu dan agenda kerja. Tim ini diketuai oleh Arens Howai, Wakil Ketua Luksen Thesia, Sekertaris Obaja Karsao dan Aksamina Momot sebagai Bendahara.

Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya

Gustaf Bleskadit, tokoh masyarakat Tehit Bersatu mengatakan, sejak 2004 Kabupaten Sorong Selatan berdiri hingga 2019 telah mencapai 17 tahun, namun anak-anak Tehit tetap menjadi penonton.

“Kami ini terus menangis dengan kondisi ini, walaupun di negeri kami. Kami harus bisa maju di tahun depan. Apabila kami mengetahui ada orang Tehit yang bekerja di luar kesepakatan bersama, maka yang bersangkutan silahkan menerima risiko secara pribadi,” kata Bleskadit.

Baca Juga:  Parpol Harus Terbuka Tahapan Penjaringan Bakal Calon Bupati Tambrauw

Ketua Tim Formatur Tehit bersatu yang baru terpilih, Arens Howay menyatakan siap bekerja untuk mencapai harapan orang Tehit.

“Saya bersama badan Formatur terpilih dan anggota siap bekerja keras, untuk menyelamatkan anak-anak Tehit di Pilkada 2020,” ukas Arens.

Pewarta: Ferdinan Thesia

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

PT IKS Diduga Mencaplok Ratusan Hektar Tanah Adat Milik Marga Sagaja

0
“Perusahaan segera ganti rugi tanaman, melakukan reboisasi dan yang paling penting yaitu kembalikan status tanah adat kami marga Sagaja,” pungkasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.