Nasional & DuniaJuffa: PNG Belum Merdeka

Juffa: PNG Belum Merdeka

Jika West Papua belum merdeka secara independen.

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Papua New Guinea (PNG) benar-benar belum merdeka, selama orang-orang Papua masih berjuang untuk merdeka. 

Hal tersebut disampaikan Gubernur Oro, Gary Juffa pada momen pertandingan Grand Final di Battle of the Bands, ibukota negara Port Moresby pada, Sabtu.

Juffa mengatakan bahwa ketika PNG merayakan 44 tahun kemerdekaan, pihaknya tidak boleh melupakan saudara-saudari di sisi lain yang masih berjuang untuk bebas.

Baca Juga:  Diperkirakan Akan Ada Banyak Demonstrasi di Kaledonia Baru

“Sementara kita merayakan, kita harus mengingat mereka,” kata Juffa.

“Mereka masih akan mendapatkan kemerdekaan.”

Baca juga: Mahasiswa Papua Minta Buka Akses Pendidikan ke Pasifik

Juffa mengatakan bahwa orang Papua Barat adalah orang Melanesia yang ditindas dan ditindas.

“Orang Papua Barat ditindas dan ditindas selama 50 tahun lebih dengan hasrat yang paling brutal,” katanya.

Baca Juga:  TETAP BERLAWAN: Catatan Akhir Tahun Yayasan Pusaka Bentala Rakyat 2023

“Rakyat kita Melanesia sendiri ditindas dan ditindas.”

Sementara, ia mengakui bahwa tidak seperti mereka, kemerdekaan PNG adalah hadiah.

“Kemerdekaan kita diberikan kepada kita. Kami tidak pernah berjuang untuk itu, tidak ada darah yang tumpah,” katanya.

“Mereka seperti anda dan saya, dan telah membayar kebebasan dalam darah.”

Juffa meminta PNG untuk mengingat mereka (West Papua) selama perayaan 44 tahun kemerdekaan Papua New Guinea.

Baca Juga:  Wawancara Eksklusif Daily Post: Indonesia Tidak Pernah Menjajah Papua Barat!

Baca juga: Vanuatu dan Solomon Angkat Isu Papua di Dewan HAM PBB

“Kita tidak bisa menjadi orang Kristen, Melanesia dan manusia, serta berpura-pura bahwa apa yang terjadi tidak terjadi.”

Sumber: postcourier.com.pg

Pewarta: Yance Agapa 

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aksi Hari Aneksasi di Manokwari Dihadang Aparat, Pernyataan Dibacakan di Jalan

0
“Pukul 11. 04 WP pihak keamanan hadirkan pihak DPR PB. Pukul 12. 05 WP, massa aksi kami arahkan untuk menyampaikan orasi politik dari masing-masing organisasi. Akhir dari orasi politik membacakan pernyataan sikap.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.