Tanah PapuaLa PagoAngka Kematian Semakin Tinggi, FPKKJ Pertanyakan Kinerja Tenaga Medis di Jayawijaya

Angka Kematian Semakin Tinggi, FPKKJ Pertanyakan Kinerja Tenaga Medis di Jayawijaya

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Tingginya angka kematian di Pegunungan Tengah Papua mendapat tanggapan dari Forum Komunikasi Kesehatan Kabupaten Jayawijaya (FPKKJ) pertanyakan kinerja tenaga medis.

“Saya bingung. Sekarang dana kesehatan cukup besar, tapi orang meninggal juga banyak. Ada apa ini? Apakah masyarakat yang salah atau pemerintah, tenaga medis yang salah. Karena angka kematian di wilayah ini sangat tinggi,” ujar Yance Tenouye, ketua FPKKJ kepada suarapapua.com, di Hom-hom, Wamena, Jayawijaya, Minggu (3/4/2016) siang.

Menurut Tenouye, jika kita lihat kembali, pada tahun 1970 sampai 1990-an, proses pelayanan kesehatan di pegunungan tengah umumnya dan khususnya di kabupaten Jayawijaya pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayawijaya, bisa dibilang cukup baik walaupun saat itu sarana dan prasarana serta tenaganya tidak memadai. Namun, pasiennya bisa sembuh dan sehat kembali.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Pengentasan Penyakit TB di Kabupaten Mimika

Fakta berbeda saat ini, kata Tenouye, tenaga medis yang ada sangat banyak, namun pelayanannya semakin buruk dan tidak membawa dampak positif bagi masyarakat Papua maupun non Papua. Ia minta, semua harus dievaluasi kembali agar proses pelayanan kesehatan bisa berjalan dengan baik.

Ketersediaan jumlah tenaga dokter, mantri dan suster, memang cukup bahkan banyak. Sekarang pertanyaannya, tegas dia, apakah mereka ini berkompeten atau tidak? Bagaimana dengan pelayanannya, apakah sudah baik atau justru buruk kinerjanya?.

Baca Juga:  Konflik Horizontal di Keneyam Masih Berlanjut, Begini Tuntutan IPMNI

“Dulu itu ada dokter Frints. Dia orang bule yang layani dan dibantu oleh mantri dan suster yang ada. Saat itu, masyarakat terselamatkan oleh pelayanan mereka. Tetapi, saat ini malah terbalik. Dokter banyak suster banyak, orang meninggal juga banyak, ini yang kami bingung,” tutur Tenouye.

Dulu, ada mantri yang dikaderkan dan disiapkan oleh misionaris dengan baik, sehingga banyak orang terselamatkan. Tetapi sekarang apakah puskesmas di pelosok-pelosok ini jalan atau tidak, pemerintah harus mengecek ulang pelayanan mereka.

Baca Juga:  FPD Yahukimo Aksi di Kantor KPU Papua Pegunungan Tuntut Pleno Dibatalkan

Selain itu, pola hidup masyarakat juga harus berubah, masyarakat harus sadar akan pentingnya kesehatan, pentingnya kebersihan hidup sehari-hari.

“Harus makan yang sehat, mandi dan harus jaga kesehatan dengan baik, karena kesehatan saat ini sangat mahal, dengan makin tingginya angka kematian di Tanah Papua saat ini,” ujarnya.

Tenouye berharap, pemerintah, dokter dan perawat yang ada dapat mengutamakan keselamatan hidup pasien. Pelayanan yang baik menunjukan kualitas dokter maupun perawat yang bertugas.

 

Editor: Arnold Belau

MIKHA GOBAY

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aparat Hadang dan Represi Aksi Demo Damai Mahasiswa Papua di Bali

0
“Kondisi hari ini, rakyat Papua menghadapi situasi represif, intimidasi serta pembunuhan yang sistematis dan terstruktur oleh negara pasca otonomi khsusus diberlakukan tahun 2001. Akibatnya, konflik berkepanjangan terus terjadi yang membuat aparat TNI/Porli menuduh warga sipil dengan sembarangan,” tutunya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.