Tanah PapuaDomberaiTidak Terlibat Insiden Kisor, KNPB Maybrat Bantah Pernyataan Kapolres Sorsel

Tidak Terlibat Insiden Kisor, KNPB Maybrat Bantah Pernyataan Kapolres Sorsel

SORONG, SUARAPAPUA.com — Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Maybrat menyatakan tidak terlibat dalam insiden penyerangan Posramil Kisor, distrik Aifat Selatan, kabupaten Maybrat, provinsi Papua Barat, Kamis (2/9/2021) lalu. Dua orang terduga yang diamankan Polres Sorong Selatan bukan anggota KNPB.

Penegasan itu disampaikan Yohanes Asem, ketua I KNPB Wilayah Maybrat untukmenanggapi sekaligus membantah pernyataan Kapolres Sorong Selatan AKBP Choiruddin Wachid yang menyebut KNPB sebagai aktor dibalik penyerangan Posramil Kisor yang menyebabkan empat orang prajurit meninggal dunia dan satu anggota luka berat.

“Kapolres Sorong Selatan keliru jika menuduh KNPB sebagai aktor dalam insiden penyerangan Posramil Kisor. KNPB Maybrat bukan pelaku, tidak pernah terlibat dalam penyerangan tersebut,” ujar Yohanes melalui telepon seluler dari Maybrat, Minggu (5/9/2021).

Yohanes juga membantah informasi dari Kapolres Sorong Selatan melalui salah satu media terkait penangkapan MY yang diklaim anggota KNPB Maybrat wilayah Kisor. Menurutnya, itu tidak benar.

“Kami kaget setelah membaca pernyataan Kapolres Sorong Selatan. Kami minta Kepolisian jangan menyebarkan informasi palsu yang mengadu domba kami. Sekali lagi kami tegaskan bahwa KNPB Maybrat tidak terlibat dalam aksi penyerangan pos Ramil Kisor. Simon Waimber (SW) dan Maikel Yaam (MY) merupakan warga sipil kampung Kisor. MY sendiri bukan anggota KNPB dan tidak pernah terlibat dalam organisasi maupun agenda KNPB Maybrat, seperti yang dituduh oleh Kapolres Sorong Selatan,” tandasnya.

Baca Juga:  Koalisi: Selidiki Penyiksaan Terhadap OAP dan Seret Pelakunya ke Pengadilan

Dilansir dari Tribunnews.com edisi Jumat (3/9/2021), Kapolres Sorong Sorong Selatan AKBP Choiruddin Wachid mengatakan, KNPB merupakan aktor dan eksekutor di balik penyerangan Posramil Kisor. Kini, aparat gabungan Polisi dan TNI sedang mengejar sekitar 12 orang jaringan KNPB Wilayah Kisor, Maybrat.

“Jaringan KNPB Wilayah Kisor semuanya 13 orang, termasuk MY,” kata Choiruddin.

Sebelumnya, Sebby Sambom, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) juga telah membantah tuduhan SM dan MY sebagai pelaku penyerangan Posramil Kisor.

Sebby menegaskan, SM dan MY yang ditangkap Bataliyon 762/VYS dan Kodim 1809 Maybrat adalah warga sipil.

“Saya sudah konfirmasi, Simon Waimber dan Maikel Yaam tidak terdaftar sebagai anggota TPNPB OPM Kodap IV Sorong Raya. Denny Mos tegaskan bahwa mereka orang biasa dan tidak terlibat dalam penyerangan Posramil Kisor,” ujar Sebby melalui pesan elektronik, Jumat (3/9/2021).

Baca Juga:  Yakobus Dumupa Nyatakan Siap Maju di Pemilihan Gubernur Papua Tengah

Denny Mos menyatakan, dua orang yang ditangkap dan diamankan di Polres Sorsel bukan anggotanya. Mereka dua bukan pelaku dalam insiden tersebut.

“Dua orang itu warga sipil. Kalau tidak mampu kejar TPNPB OPM, jang tangkap warga sipil yang tidak tahu apa-apa,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima suarapapua.com, Jumat (3/9/2021).

Denny menyampaikan hal itu menanggapi pernyataan Kapendam XVIII/Kasuari, Kol Arm Hendra Pasireron terkait dua orang yang telah diamankan pihak keamanan pasca insiden penyerangan Posramil Kisor.

“Simon Waimber, anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Sat PolPP) kabupaten Maybrat, dan Maikel Yaam, warga sipil dari kampung Kisor, distrik Aifat Selatan. Keduanya tidak terlibat dalam penyerangan Posramil Kisor,” ujarnya.

Penahanan SW dan MY, kata Denny, pada saat aparat gabungan melakukan penyisiran untuk mengejar TPNPB OPM selaku pelaku penyerangan.

Baca Juga:  Dua Anak Diterjang Peluru, Satu Tewas, Satu Kritis Dalam Konflik di Intan Jaya

Kapendam XVIII/Kasuari mengaku telah menangkap dua orang terduga pelaku penyerangan Posramil Kisor. Keduanya ditangkap oleh pasukan TNI yang melakukan penyisiran dan pencarian di sekitar lokasi kejadian.

Kedua terduga pelaku penyerangan Posramil Kisor, kata Hendra, diketahui dari hasil interogasi awal, mengaku anak buah Manfret Fatem, pimpinan kelompok separatis yang tercatat dalam Daftar Pencarian Orang  (DPO) kasus pembunuhan.

Penangkapan dua orang itu, menurut Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, berhasil diamankan setelah perintah pengejaran pelaku penyerangan Posramil Kisor.

“Memang masih ada (pelaku) dalam pengejaran, tetapi sekarang kami telah menemukan dua pelaku yang terlibat di sana,” kata Pangdam kepada wartawan di aula Korem 181/Praja Vira Tama.

“Kedua pelaku saat ini sedang dalam pemeriksaan. Mereka mengaku, awalnya hanya melempar batu, tapi ternyata keduanya juga menyerang kami, akan kami kembangkan lebih lanjut,” bebernya sembari mengaku para pelaku sedang dalam proses pengejaran aparat gabungan.

Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Parpol Harus Terbuka Tahapan Penjaringan Bakal Calon Bupati Tambrauw

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Forum Komunikasi Lintas Suku Asli Tambrauw mengingatkan pengurus partai politik di kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, untuk transparan dalam tahapan pendaftaran...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.