BeritaPengungsi Nduga di Sekom Jayawijaya Gelar Syukuran Dua Tahun Mengungsi

Pengungsi Nduga di Sekom Jayawijaya Gelar Syukuran Dua Tahun Mengungsi

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Pengungsi Nduga yang berada di kampung Sekom distrik Kimbim kabupaten Jayawijaya, Papua melakukan ibadah syukur dua tahun perlindungan Tuhan sejak mengungsi dari Nduga 2019 hingga 2021. Ibadah pengucapan sykur iru dilakukan pada tanggal 17 september 2021 di Sekom Kimbim.

Pendeta Konis Kogeya di sela-sela penyampaian firman Tuhan mengaku pihaknya telah tinggalkan kapung halaman karena konflik antara TPNPB OPM dan TNI dan Polri Desember 2018.

“Sejak terjadinya konflik antara TPNPB-OPM dan TNI dan Polri di Kabupaten Nduga 2018, kami tinggalkan kampung kami, ternak kami, kebun kami, rumah kami, harta benda bahkan segala yang kami punya dan mengungsi ke beberapa kabupaten tetangga. Salah satunya kabupaten Jayawijaya. Di Wamena 1 rumah bisa tinggal 5 sampai 6 keluarga. Kami bersyukur karena bapak Sakeos Lengka selaku kepala suku Sekom dan masyarakat setempat menerima kami dengan baik,” tukas Pdt. Konis Kogoya dalam ibadah syukur itu.

Baca Juga:  Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

Rasa sykur itu juga disampaikan Tori Wandikbo, kordinator pengungsi Nduga di Wamena. Dirinya besyukur kepada Tuhan karena selama pengungsian, khusus di kampung Sekom, angka kematian pengungsi menurun dan angka kelahiran

“Puji Tuhan kami bersyukur karena selama pengungsian, kami sehat semua dan hanya 2 orang yang telah dipanggil Tuhan, sementara Tuhan memberi kami 6 anak laki-laki dan 2 anak perempuan,” tukasnya.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Segera Perintahkan Panglima TNI Proses Prajurit Penyiksa Warga Sipil Papua

Sementara, bapak Sakeos Lengka, kepala suku setempat yang menerima pengungsi Nduga mengaku senang untuk bisa menerima pengungsi Nduga.

“Jujur, saya belum kenal baik karakter orang Nduga, namun sejak masyarakat Nduga ada di sini, kalian adalah keluarga kami sampai konflik berhenti dan kalian bisa kembali ke kampung halaman. Kami sudah bersatu, maka tidak ada perbedaan di antara kita. Mari kita jaga kesatuan dan persatuan di kampung Sekom,” ujar Lengka.

Dolia Ubruangge, dari perwakilan perempuan Nduga mengaku kecewa terkait bantuan pengungsi yang berada di Wamena dan sekitarnya.

Baca Juga:  Koalisi: Selidiki Penyiksaan Terhadap OAP dan Seret Pelakunya ke Pengadilan

“Kami sudah menderita 3 tahun lebih. Siapapun atau darimanapun yang datang memberitakan bantuan untuk pengungsi, simpan bantuan berupa makan dan lainnya. Tolong disimpan di gudang terlebih dahulu dan konfirmasi dengan pengungsi setempat, apakah mereka menerima atau tidak. Karena selama ini bantuan diberikan secara diam-diam tanpa keterangan, sehingga banyak pengungsi yang jadi korban,” ucapnya.

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Simamora: Penting Mengajar Anak, Tetapi Juga Pembentukan Karakter

0
"Praktekan penerapan displin positif yang telah dipelajari terhadap anak-anak. Hadapi anak-anak dulu dengan sekarang berbeda maka pendekatan pun berbeda. Contohnya, jika anak terlambat masuk sekolah, jangan langsung suruh pulang."

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.