PolhukamKriminalDua Anak Nyaris Diculik, Guru Wajib Awasi Para Murid

Dua Anak Nyaris Diculik, Guru Wajib Awasi Para Murid

SENTANI, SUARAPAPUA.com — Maraknya kasus penculikan anak di berbagai kota di Indonesia, tak terkecuali di kabupaten Jayapura yang menimpa dua anak pada beberapa hari lalu, menambah panik semua pihak terhadap keselamatan nyawa anak-anak.

Meski baru dua kasus percobaan penculikan yang telah dilaporkan ke pihak berwajib dan sementara sedang ditangani, hal itu menandakan perlunya kewaspadaan orang tua, pihak sekolah dan semua komponen masyarakat.

Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan kabupaten Jayapura bahkan tegaskan perlu pengawasan ketat agar anak-anak di setiap sekolah tak mudah terbuai rayuan orang tak dikenal.

Baca Juga:  Media Sangat Penting, Beginilah Tembakan Pertama Asosiasi Wartawan Papua

Eqberth C. Kopeuw, pelaksana tugas (Plt) kepala Dinas Pendidikan kabupaten Jayapura, menyarankan setiap orang tua wajib mengawasi pergerakan anak-anak sebelum, selama dan setelah belajar di sekolah mereka.

“Kita harus waspada untuk menyikapi kasus penculikan anak, terutama anak-anak PAUD, TK, dan SD tidak boleh ikut orang lain yang mereka tidak kenal,” kata Kopeuw di Sentani, Minggu (29/1/2023).

Para guru di setiap sekolah juga diminta mengimbau anak-anak tetap waspada.

“Kalau anak-anak di sekolah yang biasa diantar dan jemput itu harus menunggu jemputan dari orang tuanya baru pulang. Guru-guru juga harus tahu anak-anaknya mereka,” harapnya.

Baca Juga:  ULMWP: Aneksasi Papua Ke Dalam Indonesia Adalah Ilegal!

Maksudnya guru mesti menjadi teladan yang baik dengan menjaga anak didiknya tetap aman saat berada di lingkungan sekolah.

“Guru datang ke sekolah awal dan pulangnya harus di akhir setelah memastikan semua anak sudah pulang. Saya minta supaya kita tetap waspada dan antisipasi segala hal yang bisa saja terjadi.”

Kopeuw menyarankan sekolah yang tak ada penjaga, guru harus bergerak menjadi seorang pengawas dalam hal ini menjaga anak-anak didiknya.

“Guru harus awasi anak-anak selama ada di lingkungan sekolah, baik pada saat datang maupun pulangnya,” kata Eqberth.

Baca Juga:  Vince Tebay, Perempuan Mee Pertama Raih Gelar Profesor

Orang tua wali murid makin panik dengan viralnya kasus penculikan anak, apalagi setelah terjadi dua kali di Sentani, kabupaten Jayapura.

Eberina, salah satu orang tua anak didik di sebuah SD yang ada di kota Sentani, mengaku sangat khawatir dengan isu penculikan anak.

“Saya pikir hanya di luar Papua saja, ternyata di kabupaten Jayapura juga sudah ada kasus penculikan anak. Aduh, bikin takut. Polisi harus cepat tangkap orang-orang yang jalankan aksi penculikan itu. Kami sangat khawatir kalau dibiarkan,” ujarnya.

Pewarta: Yance Wenda
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aparat Hadang dan Represi Aksi Demo Damai Mahasiswa Papua di Bali

0
“Kondisi hari ini, rakyat Papua menghadapi situasi represif, intimidasi serta pembunuhan yang sistematis dan terstruktur oleh negara pasca otonomi khsusus diberlakukan tahun 2001. Akibatnya, konflik berkepanjangan terus terjadi yang membuat aparat TNI/Porli menuduh warga sipil dengan sembarangan,” tutunya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.