Tanah PapuaDomberaiGedi Bungkus, Sayur Olahan Khas Mama-mama Moi Kelim

Gedi Bungkus, Sayur Olahan Khas Mama-mama Moi Kelim

SORONG, SUARAPAPUA.com — Gedi bungkus adalah salah satu cara mama-mama Papua dari suku Moi Kelim mengolah sayur khas untuk disajikan dalam acara-acara besar ataupun buat konsumsi dalam rumah tangga.

Gedi adalah salah satu tumbuhan tropis dari family malvacea atau mallows. Daun gedi dikelompokkan dalam kelas abelmoschus.

Di Jawa, daun gedi hanya direbus dan airnya saja yang dikonsumsi.

Di Papua, khususnya wilayah kepala burung atau Sorong Raya, daun gedi diolah dengan berbagai cara untuk memenuhi konsumsi sehari-hari.

Baca Juga:  C1 Pleno 121 TPS Kembali Dibuka Atas Rekomendasi Bawaslu PBD

Di tanah Moi, khususnya di suku Moi Kelim, kabupaten Sorong, kita jumpai gedi bungkus. Daun gedi diambil satu-satu ditumpukan menjadi satu, lalu digulung-gulung hingga diikat dengan batang sele. Batang sele sebagai pengikat sekaligus pewangi sayur gedi. Setelah itu, rica, bawang merah dan bawang putih digoreng hingga kecoklatan, kemudian tuangkan air secukupnya.

Selanjutnya ditunggu hingga mendidih, lalu masukan gedi bungkus. Begitu ditutup agar airnya mendidih dan sayur gedi cepat masak. Langkah berikut taburkan garam dan penyedap lainnya, lalu disajikan untuk disantap.

Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya
Gedi bungkus, cara lain mama-mama Moi mengelola daun gedi menjadi sayuran yang enak dikonsumsi keluarga atau disajikan pada saat acara besar. (Maria Baru – SP)

Tergantung selera, bila ingin menggunakan sambal, maka dibuat sambal balado ataupun sambal goreng.

Untuk mempercepat pencernaan, baiknya dikonsumsi tanpa nasi atau bisa juga dengan papeda.

Rekomendasi kami: sangat nikmat bila dikonsumi dengan papeda.

Berbeda dengan mama-mama di suku Abun, Tambrauw. Dahulu, cara mengelolanya, daun gedi dibungkus dengan sagu, sayur lilin ataupun kasbi parut, lalu dimasukan dalam bambu dan siap dipanggang di bara api selama 30 hingga 45 menit.

Baca Juga:  Suku Abun Gelar RDP Siap Bertarung Dalam Pilkada 2024

Adakala disajikan langsung, tetapi juga bisa disimpan buat konsumsi di sore, malam, atau hari berikutnya.

Sekarang setelah perkembangan zaman, kadang-kadang tidak menggunakan bambu, tetapi bisa dikukus di dandang.

Jika berkunjung ke tanah Moi, Sorong kota dan kabupaten, tetapi belum pernah mencoba mencicipi gedi bungkus artinya belum sampai di wilayah kepala burung. []

Terkini

Populer Minggu Ini:

IMPPAS Ajak Semua Pihak Kawal Penerimaan CPNS 80/20 Persen OAP

0
“Kita harus menggaris bawahi dan waspada terhadap kepentingan kelompok atau elit politik tertentu yang memanfaatkan formasi ini untuk kepentingan pribadi mereka.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.