SENTANI, SUARAPAPUA.com — Demi menekan lajunya penularan HIV di kota Sentani, kabupaten Jayapura, Dinas Kesehatan melalui UPTD Puskesmas Sentani sosialisasikan bahaya virus mematkan itu. Kegiatan disertai pemeriksaan secara gratis kepada jemaat Baptis Imanuel Toladan dan warga Toladan lainnya.
Usai kegiatan yang dipusatkan di gedung Gereja Baptis Imanuel Toladan, Minggu (18/6/2023) sore, Despinaria Purba mengatakan, sosialisasi sekaligus pemeriksaan gratis bertujuan agar semua warga terhindar dari ancaman HIV dan AIDS.
“Dari hasil pemeriksaan hari ini di jemaat dan warga Toladan sebagian ini semuanya negatif. Ya, ini yang kita harapkan. Targetnya ibu-ibu dan perempuan usia remaja, namun kesempatan kali ini bapak-bapak yang banyak. Selesa penyuluhan, bapak-bapak hilang, dan ibu-ibu saja yang tinggal,” kata penanggungjawab HIV Puskesmas Sentani itu kepada suarapapua.com.
Dalam dua kegiatan itu, UPTD Puskesmas Sentani menggandeng dua dokter dan mahasiswa-mahasiswi dari kampus kesehatan terlibat langsung.
“Kami targetkan 50 persen, dan puji Tuhan, hari ini kami bisa dapat 30-an orang, itu sudah cukup sekali karena sudah lebih dari 50 persen,” kata Despinaria.
Sebenarnya masyarakat sudah tahu tentang HIV, namun menurut Purba, edukasinya saja yang kemungkinan masih kurang.
“Orang kalau berbicara HIV itu kebanyakan takut. Sebenarnya tidak perlu terjadi. Itu yang kedepan kami mau HIV seperti sakit malaria, artinya orang mau periksa tanpa harus dipaksa dan masyarakat di Sentani mampu terhindar dari virus HIV,” jelasnya.
Kata Purba, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan tidak ditemukan hasil positif ataupun gejala HIV.
“Dari hasil pemeriksaan ada PTM (penyakit tidak menular), asam urat dan hipertensi. Untuk HIV semua negatif hasilnya bagus,” ujarnya.
Meski begitu, ada kecenderungan meningkatnya jumlah penderita HIV yang sangat tinggi, UPTD Puskesmas Sentani berupaya keras untuk melakukan sosialisasi dan pemeriksaan agar warga masyarakat sadar untuk berobat.
“Data tahun 2018 itu ada sekitar 3000 ribu lebih yang positif HIV dan yang mengkonsumsi ARV baru tiga ratusan sekian. Dimana kota Sentani merupakan daerah transit, sehingga ada yang datang dari daerah diperiksa langsung hilang tidak melakukan kontrol secara baik,” kata Despinaria.
Ia berharap, dari hasil sosialisasi dan pemeriksaan ini, masyarakat dapat hidup sehat dan jika positif juga mesti mengkonsumsi ARV secara teratur.
“Kami berharap agar masyarakat di Sentani hidup sehat dan jika ada yang positif dia harus teratur konsumsi ARV agar tetap sehat,” ujar Purba.
Di tempat yang sama, Ev. Talius Kogoya, gembala Gereja Baptis Imanuel Toladan, mengapresiasi kegiatan tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada pihak kesehatan karena sudah adakan sosialisasi dan pemeriksaan secara gratis. Ada yang sudah tahu tentang HIV, tapi penyebaran dan pencegahannya itu yang belum banyak ketahui. Jadi, dari sosialisasi ini kami mendapat penjelasan dengan baik,” kata Kogoya. []