JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Keluarga besar SMA YPPK Teruna Bakti Waena, kota Jayapura, provinsi Papua, merayakan syukuran ulang tahun berdirinya sekolah tua itu, Jumat (1/9/2023).
Tahun ini, sekolah SGB-SGA-SPG-SMA YPPK Teruna Bakti genap berusia 52 tahun (1961-1 September 2023).
Rangkaian acara syukuran diawali dengan misa syukur di Gereja Katolik Paroki Kristus Terang Dunia Waena, Jayapura. Misa dipimpin Pastor Paroki sebagai selebran utama, didampingi dua imam yang juga alumni SPG-SMA YPPK Teruna Bakti, P. Izaak Bame Pr dan P. Hubertus Magai, Pr.
Dalam khotbahnya, Pastor Paroki Kristus Terang Dunia Waena mengajak seluruh keluarga besar SMA YPPK Teruna Bakti agar kembali melihat diri dan menatanya secara berkelanjutan, yang bertolak dari pengalaman selama 52 tahun yang telah berlalu dengan segala suka-dukanya.
Seusai perayaan misa, dilanjutkan dengan acara ramah tamah di halaman sekolah. Rangkaian acara dibuka dengan doa yang dipimpin P. Izaak Bame, Pr (alumnus SPG YPPK Teruna Bakti 1987-1990), lalu dilanjutkan dengan jamuan kasih. Kemudian, acara diisi dengan laporan singkat panitia dan sambutan-sambutan.
Kris Bakweng Uropmabin, ketua panitia dalam laporannya menginformasikan bahwa perayaan syukur 52 tahun berjalannya SGB-SGA-SPG-SMU-SMA YPPK Teruna Bakti tanggal 1 September 2023, dipercayakan kepada para alumni yang terdiri atas dua angkatan.
Dengan kerja sama yang baik, panitia menurut Uropmabin, mampu menghimpun daya dan dana, sehingga seluruh rangkaian perayaan syukur berjalan baik. Tentu ada kurang sana-sini adalah hal yang wajar.
Selain itu, panitia juga memberikan sumbangan sarana pendukung belajar untuk siswa-siswi SMA berupa beberapa unit infokus.
Setelahnya dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, yang diawali kepala sekolah, kemudian ketua Ikatan Alumni SPG-SMU-SMA YPPK Teruna Bakti, PSW YPPK, dan Penjabat Walikota Jayapura.
Dari empat sambutan itu, tiga lainnya lebih pada apresiasi perjalanan SPG-SMA YPPK Teruna Bakti yang telah turut membantu menyukseskan upaya pencerdasan anak Gereja dan bangsa yang ada di Tanah Papua.
Sementara, sambutan dari ketua Ikatan Alumni SPG-SMA YPPK Teruna Bakti, John NR Gobai lebih sebagai satu permohonan kepada YPPK sebagai perwakilan Uskup Keuskupan Jayapura agar mengembalikan pola pendidikan berasrama yang dulu ada saat SPG-SMA YPPK Teruna Bakti Waena.
Pola pendidikan berasrama di dalamnya terdiri dari sekolah, asrama putra-putri, kapel, pastoran untuk rektor, perpustakaan. Asrama terbuka bagi setiap anak yang sekolah di SPG-SMA YPPK Teruna Bakti yang orang tua jauh bahkan yang ada di sekitar Yoka, Waena, Kampung Harapan, Ayapo, Sentani juga bisa tinggal di asrama putra-putri Teruna Bakti.
Yayasan juga perlu memberikan dispensasi sebagai penghormatan kepada masyarakat sekitar Waena yang juga pemilik tanah.
Pendidikan karakter yang selama ini digaungkan oleh pemerintah, kata Gobai, sebenarnya sudah diterapkan oleh SPG-SMA YPPK Teruna Bakti selama 52 tahun.
Permohonan sama juga disampaikan ke pemerintah kota (Pemkot) Jayapura agar memberi dukungan kepada sejumlah yayasan perintis pendidikan di Tanah Papua secara khusus yang ada di kota Jayapura, yakni YPPK, YPK, YAPIS, dan Yayasan Pendidikan Adven.
Selain itu, Gobai juga berharap, Pemkot Jayapura melalui Dinas Pendidikan perlu memperhatikan pemberian izin dibukanya sekolah-sekolah baru atas nama yayasan yang tidak jelas agar tidak cepat diizinkan. Termasuk juga pendirian sekolah negeri.
“Sebaiknya melalui prosedur yang sehat. Sebab, pendirian sekolah diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 060/U/2002 tentang pedoman pendirian sekolah,” kata John.
Selesai sambutan disampaikan semua, perayaan syukur ditutup dengan acara pemotongan kue ulang tahun dan pelepasan balon ke udara sebagai tanda cita-cita keluarga besar SPG-SMA YPPK Teruna Bakti bahwa sekolah ini terus berjalan menyiapkan generasi penentu Gereja dan bangsa di Tanah Papua. []