Komite Nasional Papua BaratKNPB Menyatakan Kematian Enembe Adalah Kemenangan Oligarki

KNPB Menyatakan Kematian Enembe Adalah Kemenangan Oligarki

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menyatakan bahwa kematian Lukas Enembe, mantan Gubernur Papua Periode 2013-2018 dan 2018-2023 merupakan kemenangan oligarki dan imperialisme. Lukas Enembe dibunuh secara sistematis dan terstruktur untuk memuluskan investasi sumber daya alam di Papua.

“Kematian Lukas Enembe adalah kemenangan bagi oligarki dan imperialis,” tukas Ones Suhuniap, Jubir Nasional KNPB Pusat kepada suarapapua.com, Selasa (26/12/2023).

Kata Suhuniap, selama ini Jakarta hanya mengejar perayaan 100 tahun emas kemerdekaan Indonesia dan sumber daya alam Papua tanpa memikirkan orang Papua itu sendiri.

“Jakarta hanya mengejar mimpi perayaan 100 tahun Indonesia emas kemerdekaan. Retorika pembangunan kesejahteraan dan kemakmuran, keadilan dan pemerataan hanya kamuflase penguasa dengan politik penaklukan dan pencaplokan yang sedang dimainkan di Papua,” tukas Suhuniap.

Baca Juga:  Mahasiswa Papua di Sulut Akan Gelar Aksi Damai Peringati Hari Aneksasi

Bahkan kata Suhuniap, Indonesia tidak pernah peduli terhadap nasib orang Papua. Mereka hanya menginginkan SDA melimpah di bumi Cenderawasih daripada manusia. Kemanusiaan orang Papua juga kata dia tidak ada artinya di Indonesia.

“Kita bisa lihat dari hak asasi manusia Lukas Enembe yang tak berdaya. Ini terkesan telah melakukan pembunuhan secara sistematis dan terstruktur. Mulai dari proses penangkapan hingga perawatan, termasuk ketika disidangkan di pengadilan. Semua ini dilakukan tanpa melihat hak asasinya,” kata Suhuniap.

Baca Juga:  KNPB Yahukimo Desak Komnas HAM RI Libatkan Stakeholder Investigasi Kasus Kekerasan di Tanah Papua

“Dari semua proses ini kita bisa lihat ada unsur kesengajaan dilakukan untuk membunuh Lukas Enembe secara sistematis dan terstruktur, baik pembunuhan secara fisik maupun mental. Ancaman kepunahan orang Papua juga semakin nyata, mulai dari genosida, etnosida dan ekosida,” ujarnya.

“Dengan demikian, kami sebagai orang Papua merasa duka yang mendalam sebagai manusia atas semua derita yang ditanggung tuan Enembe. Beliau meninggal di rumah sakit Jakarta [RSPAD] dengan status bangsa terjajah. Selamat jalan Lukas Enembe,” tuturnya.

“Kami Badan Pengurus KNPB Pusat, 32 KNPB Wilayah dan KNPB Konsulat bersama rakyat menyampaikan turut berduka atas meninggalnya anak bangsa Papua terbaik yang dimiliki orang Papua.”

Baca Juga:  DPRP dan MRP Diminta Membentuk Pansus Pengungkapan Kasus Penganiayaan di Puncak

Selain itu KNPB juga menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya aktivis perempuan pro kemerdekaan Papua, Zusan Griapon yang meninggal pada tanggal 26 Desember 2023 karena sakit di rumah sakit Abepura, Kota Jayapura.

“Kami sangat kehilangan aktivis perempuan hebat berani berdiri melawan kolonial Indonesia di Papua.”

“Selamat jalan dan terima kasih untuk pengabdianmu untuk tanah air. Selamat jalan kawan. Roh perlawanan akan selalu bersama kami,” pungkasnya.

Terkini

Populer Minggu Ini:

LBH Papua Soroti Penangkapan Pelajar dan Interogasi Guru Akibat Mencoret Pakaian...

0
Kapolri segera perintahkan Kapolda Papua agar mendidik anak buahnya untuk tidak menggunakan stigma bendera Bintang Kejora sebagai dasar tindak kriminalisasi maupun melegalkan tindakan pelanggaran hukum terhadap pelajar maupun warga masyarakat Papua.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.