Tanah PapuaMamtaGenerasi Penerus Masa Depan Papua Wajib Membekali Diri

Generasi Penerus Masa Depan Papua Wajib Membekali Diri

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Menyadari berbagai tantangan globalisasi dewasa ini, mahasiswa sebagai generasi penerus masa depan Papua sangat perlu membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan berbagai jenis keterampilan yang tentunya berdampak positif pada saatnya. Kegiatan diskusi maupun seminar merupakan bagian penting dari kebutuhan generasi muda Papua.

Sebagaimana Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Paniai Barat (IPPMPB) kota studi Jayapura, Papua, Sabtu (2/3/2024), mengadakan seminar sehari bertema “Pengenalan tugas dan tanggung jawab” menghadirkan beberapa pembicara.

Kegiatan berlangsung di sekretariat IPPMPB Dok V Atas, Jayapura Utara, kota Jayapura, dihadiri seluruh anggota dan partisipan dibuka dengan doa bersama dengan penekanan “Belajar bersama Kristus untuk memiliki segala-galanya”.

Pertianus Utii, penasehat IPPMPB, diundang sebagai pemateri menyampaikan sejumlah hal penting yang berkaitan dengan pengenalan tugas dan tanggung jawab di dalam maupun luar organisasi.

Baca Juga:  Asosiasi Wartawan Papua Taruh Fondasi di Pra Raker Pertama

Dalam penyampaian materi, Pertianus mengajak setiap anak muda harus kembangkan diri dengan tetap membangun keharmonisan sebagai satu kerukunan.

“Perkembangan dunia akhir-akhir ini memaksa kita semua untuk harus bersiap diri. Tidak siap berarti akan tertinggal dan terjerumus dalam segala bentuk yang tidak baik. Mari kita memulai melangkah dengan berpikir yang positif dan melakukan hal-hal baik, banyak belajar dan berdiskusi sebagai modal persiapan kita di saat proses berpendidikan sedang berlangsung,” pinta Utii.

Senada, Sam Neles Pigai, pembina IPPMPB, menyarankan setiap pelajar dan mahasiswa terus menerus belajar tanpa mengenal lelah untuk kebaikan sendiri, keluarga dan masyarakat di masa mendatang.

Baca Juga:  Jelang Idul Fitri, Pertamina Monitor Kesiapan Layanan Avtur di Terminal Sentani

“Kita semua mau supaya nantinya berhasil, maka teguhkanlah diri dengan bijak dengan terus berpartisipasi dalam organisasi formal, non formal dan informal agar bisa memahami dan memiliki potensi inovatif, efektif dan kreatif,” tuturnya.

Pigai berharap hal-hal baik yang tentunya berdampak positif terus dilanjutkan.

“Sebagai sebuah metode pembelajaran, kita perlu banyak bertanya supaya mengetahui segala sesuatu. Sebab tanpa Tanya, ya sesat di jalan,” ujar Sam.

Yulianus Keiya, badan pengurus Forum Komunikasi Mahasiswa kabupaten Paniai (FKMKP), mengapresiasi badan pengurus dan koordinator bidang pendidikan dan penalaran yang intens membangun koordinasi dan kolaborasi dengan pengurus organisasi lain.

Yulivinsen Kudiai, badan pengurus IPPMPB berharap, materi seminar yang disampaikan dapat memacu anggota dan partisipan terus membekali diri menjemput masa depan di era persaingan global.

Baca Juga:  Hindari Jatuhnya Korban, JDP Minta Jokowi Keluarkan Perpres Penyelesaian Konflik di Tanah Papua

Karena itulah, Kudiai menyarankan, pengurus bersama bidang terkait harus teruskan program-program ini sampai akhir periode nanti.

Yesaya Tebai dari bidang pendidikan dan penaralan menyampaikan apresiasinya kepada seluruh anggota IPPMPB yang terus bekerja keras hingga seminar ini pun selesai dengan baik.

“Selain seminar ini, kami juga akan gagas beberapa kegiatan ilmiah lagi. Untuk itu, seluruh anggota terus menjaga kebersamaan ini,” pesan Yesaya.

“Ketika semua anggota organisasi bersatu dan bersemangat, maka kita akan selesaikan semua program kerja yang bersifat keilmiahan. Saya berharap para senior dan BP IPPMPB harus terus memberikan dorongan supaya anggota tetap semangat dan bersatu untuk belajar bersama-sama,” tandasnya. []

Terkini

Populer Minggu Ini:

Kasus Laka Belum Ditangani, Jalan Trans Wamena-Tiom Kembali Dipalang

0
"Setelah ada jawaban dari pemerintah Lanny Jaya dan Jayawijaya barulah kami akan buka palang. Sesuai permintaan keluarga korban, babi 105 ekor dan uang empat miliar," ujar Kunilek.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.