SORSEL, SUARAPAPUA.com— Dinas ketahanan pangan kabupaten Sorong Selatan telah melakukan kegiatan promosi produk pangan lokal tahun. Kegiatan itu berlangsung di aula P3W, Senin (15/10/2018) dengan maksud untuk mempromosikan pagan lokal yang ada di kabupaten tersebut.
Pangan lokal yang diolah oleh tiga kelompok tani seperti sagu, pisang, kasbi, dan keladi. Bahan makanan lokal ini diolah menjadi bahan makanan yang siap dipasarkan untuk dikonsumsi.
Sagu dapat diolah menjadi beberapa bahan makanan seperti tepung sagu, mie sagu, kerupuk sagu, dan aneka kue lainnya yang terbuat dari sagu. Sedangkan pisang, keladi, dan kasbi diolah menjadi keripik yang berfariasi selera rasa, seperti rasa pedas dan manis.
Leonad Momot, Kepala Dinas Katahanan Pangan Kab Sorsel mengajak untuk masyarakat budayakan makanan lokal karena makanan lokal merupakan ciri khas orang papua.
“Sehinga kita punya produk-produk makanan lokal yang diolah oleh mama-mama Papua, menjadi makanan kebangaan kita generasi papua,” katanya.
Leonad mengatakan Sorsel mempunyai ketersediaan pangan lokal yang sangat luar biasa, maka itu perlu ada pembinaan kepada kelompok tani untuk mengelola pangan lokal menjadi makanan olahan yang bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu.
Selain itu, kata Momot, ketersediaan bahan makanan tetap stabil di kabupaten sorong selatan. Promosi pangan lokal ini bersumber dari dana APBD kabupaten sorong selatan DPA dinas ketahanan pangan tandas Leonad Momot.
Carles Toto, tidak lama ini dalam sebuah wawancara dengan Suara Papua mengharapkan agar ada dukungan dari pemerintah Papua agar Papua Jungle Chef dapat menata kembali makanan-makanan Papua. Sehingga orang lain dan orang Papua sendiri bisa tahu kalau di Papua belum tahu dan melakukan pola komsumsi bahan makanan yang ada di tanah papua dan mulai punah.
“Masih banyak orang Papua dan orang luar Papua tidak tahu jenis makanan termasuk jenis buah-buah tertentu,” katanya.
Pewarta: Ferdinan Thesia
Editor: Arnold Belau