Begini Cara Umat Paroki Pugima Cari Dana Bangun Gereja

1
4887

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Pembangunan gedung Gereja Katolik Paroki Gembala Kita Pugima, Dekanat Jayawijaya, Keuskupan Jayapura, yang dimulai sejak 2010 lalu, belum dilanjutkan karena kekurangan dana.

Pater Theo Kossay, Pastor Paroki Pugima, mengatakan, untuk membangun gedung gereja yang permanen dan mampu menampung umat, butuh dana cukup besar. Tak dapat andalkan derma dari umat setempat, uluran tangan dari pihak lain memang sangat dibutuhkan.

Salah satu solusinya, umat Katolik dan keluarga di Wamena diundang untuk berpartisipasi dalam usaha pengumpulan dana dan bazar bersama di halaman Gereja Katolik Pugima, Jumat (24/6/2016). Hadir pula para pejabat di lingkungan Pemda Jayawijaya.

Baca Juga:  Konflik Pilkada di Lanny Jaya, Satu Orang Meninggal, 250 Luka-luka dan Puluhan Rumah Dibakar

Pater Theo mengatakan, pengumpulan dana ini kelanjutan dari beberapa kegiatan usaha dana sebelumnya.

“Memang sebelumnya kami sempat buat kegiatan serupa, tetapi hanya umat dari beberapa wilayah. Sekarang semua sesuai undangan, maka semua orang dan pejabat dari Pemda hadir. Kami berharap dana yang dikumpulkan hari ini bisa membantu pembangunan gereja kami kedepan,” tutur Pater Theo.

ads

Menurutnya, sesuai rencana dana yang diharapkan untuk bangun rumah Tuhan, berkisar lima miliar rupiah lebih, sehingga masih membutuhkan lagi uluran tangan dari semua pihak.

Baca Juga:  Polda Papua Sedang Selidiki Dugaan Pemindahan Dana Desa di Kabupaten Lanny Jaya

Pater juga menjelaskan, hingga kini barang bangunan lainnya yang sudah dibeli masih di Jayapura, karena terkendala pengangkutan ke Wamena akibat sulitnya transportasi.

Sementara, Jhon Banua, Wakil Bupati Jayawijaya, mengungkapkan, kehadiran dirinya di tempat ini sebagai bentuk perhatian dari Pemda Jayawijaya untuk mendukung pembangunan gedung gereja di Pugima.

Ia pun mengakui, bantuan yang diberikan bukan atas nama Pemda Jayawijaya, melainkan bantuan pribadi, termasuk pejabat lainnya yang hadir dalam kegiatan sumbang dana. Karena, Pemda Jayawijaya pada tahun 2015 pernah berikan bantuan senilai Rp1 Miliar yang merupakan dana dari lembaga keagamaan.

Baca Juga:  Semua Pihak di Papua Pegunungan Wajib Jaga Situasi Damai Pasca Pilkada 2024

“Saya selalu memberikan bantuan secara pribadi karena saya punya komitmen untuk gereja ataupun klasis, dan begitu juga pejabat lainnya. Untuk bantuan Pemda Jayawijaya, kita tidak bisa salurkan bantuan untuk yang kedua kalinya lagi,” tutur Banua.

Pewarta: Elisa Sekenyap

Editor: Mary

Artikel sebelumnyaTokoh Gereja Minta Tito Karnavian Hentikan Arogansi Anggotanya di Papua
Artikel berikutnyaMenko Polhukam Langgar Hukum Dengan SK Tim HAM